(Matra, Jambi) – Ancaman kerusakan lingkungan yang melanda wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mendapat perhatian serius dari para aktivis mahasiswa Katolik. Kerusakan lingkungan di wilayah Sumbagsel yang masih terus terjadi hingga kini dinilai perlu mendapatkan penanganan serius dari semua pihak.
Mengantisipasi semakin parahnya kerusakan lingkungan di wilayah Sumbagsel, para mahasiswa Katolik yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) se-Sumbagsel menggugah pemerintah dan berbagai kalangan melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan tersebut.
Salah satu upaya PMKRI se-Sumbagsel menggugah kepedulian terhadap pelestarian lingkungan tersebut, yakni menggelar seminar nasional bertajuk “Paradigma Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Era Covid-19”. Seminar yang dihadiri Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani tersebut digelar di aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi, Kota Jambi, Senin (13/9/2021).
Abdullah Sani pada seminar yang dihadiri sekitar 30 orang tersebut mengatakan, pelestarian lingkungan di Sumbagsel, khususnya di Jambi perlu ditingkatkan mencegah semakin bertambahnya kerusakan lingkungan di Sumbagsel. Ancaman kerusakan lingkungan di wilayah Sumbagsel yang hingga kini masih terus terjadi antara lain kerusakan hutan, pencemaran sungai dan masalah sampah.
Dikatakan, untuk melestarikan lingkungan di Sumbagsel, setiap daerah kabupaten, kota dan provinsi perlu menyusun Grand Design (program utama) dan Masterplan (rencana induk) Pertumbuhan Ekonomi Hijau. Hal itu penting untuk mendorong kebijakan publik dalam menciptakan sistem perekonomian hijau yang ingin menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan.
Menurut Al Haris, pertumbuhan ekonomi hijau tersebut sejalan dengan konsep kebijakan perencanaan daerah Jambi. Rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi 2021-2026 mencakup tiga isu strategis. Di antaranya isu peningkatan kualitas SDM, daya saing ekonomi dan lingkungan hidup dan transformasi birokrasi.
“Dalam rencana tersebut sudah termasuk Skenario Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Green Growth Plan/GGP) Provinsi Jambi yang menjelaskan proyeksi pendapatan daerah Jambi, penyerapan tenaga kerja dan intensitas emisi das rumah kaca,”katanya.
Dikatakan, kegiatan Rencana Pertumbuhan Ekonomi Hijau (GGP) Provinsi Jambi dilanjutkan dengan pengarusutamaan GGP ke dalam kebijakan formal dan rencana pembangunan Provinsi Jambi. Selain itu, juga dilaksanakan penguatan kapasitas kelembagaan para pemangku kepentingan terkait GGP dan memastikan kondisi yang memungkinkan dengan pengembangan One map-one data system (sistem data satu peta).
"Tentunya kami atas nama Pemprov Provinsi Jambi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. Kami yakin seminar ini akan membahas dan merumuskan beberapa rumusan yang berkenaan dengan lingkungan yang mendukung pembangunan di Sumbagsel, khususnya Provinsi jambi,”katanya.
Sementara itu, Komisaris Daerah (Komda) PMKRI Sumbagsel, Alexander Silaban pada kesempatan tersebut mengatakan, dimasa pendemi ini, PMKRI mengharapkan setiap instansi tetap melakukan pengawasan mengenai isu lingkungan. Karena itu melalui seminar tersebut dapat dihasilkan masukan-masukan mengenai penanggulangan kerusakan lingkungan sekaligus penanganan pandemi Covid-19.
"Kami mengharapkan, apapun yang dibahas dan diputuskan dalam seminar ini benar – benar bisa menjadi masukan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di Sumbagsel untuk membuat kebijakan penanggulangan kerusakan lingkungan hidup ini,"katanya.
Menurut Alexander Silaban, PMKRI Sumbagsel akan mengawal isu isu pelestarian lingkungan sampai menemukan kebijakan secara regional maupun nasional. Pencegahan kerusakan lingkungan di Sumbagsel khususnya tidak hanya dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan di tingkat regional, tetapi juga membutuhkan perhatian dan campur tangan Pemerintah Pusat.
Sedangkan Ketua Presidium PMKRI Cabang Jambi, Indra Lumbangaol pada kesempatan tersebut mengatakan, seminar lingkungan hidup yang dilaksanakan PMKRI se-Sumbagsel di Kota Jambi tersebut merupakan wujud kepedulian para mahasiswa Katolik dalam proses penanggulangan permasalahan lingkungan yang sering terjadi di Indonesia, Sumatera, Sumbagsel dan khususnya di Provinsi Jambi.
“PMKRI secara nyata memberikan perhatian khusus untuk penanggulangan isu lingkungan ini. Kami berharap setiap instansi pemerintah melalui Gubernur dan DPRD di Sumbagsel dapat merumuskan kebijakan kebijakan guna mengurangi kerusakan lingkungan dan memberikan pandangan mengenai pentingnya menjaga lingkungan dimasa pandemi Covid-19 saat ini,”ujarnya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar