. Kasus Covid-19 Melandai, Provinsi Jambi Keluar dari Zona Merah

Kasus Covid-19 Melandai, Provinsi Jambi Keluar dari Zona Merah

Zonasi Covid-19 di Provinsi Jambi mulai 30 Agustus – 14 September 2021. Penetapan zonasi berdasarkan data Covid-19 di Jambi 23 - 29 Agustus 2021. (Foto : Matra/KominfoJambi)

(Matra, Jambi) – Provinsi Jambi berhasil keluar dari zona merah (risiko tinggi) penularan Covid-19 menyusul melandainya kasus Covid-19 di daerah tersebut. Saat ini Provinsi Jambi berstatus zona orangye (risiko sedang). Selain itu daerah kabupten dan kota di provinsi itu juga tidak ada lagi yang berstatus zona merah. Tiga daerah di Jambi yang dua bulan terakhir berstatus zona merah, yakni Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi dan Merangin sudah turun ke zona oranye.

“Untuk pertama kalinya selama dua bulan terakhir, Provinsi Jambi bisa keluar dari zona merah. Kini Provinsi Jambi berstatus zona oranye (risiko sedang) penularan Covid-19. Penurunan status ini dipengaruhi  melandainya kasus Covid-19 dan terus meningkatnya capaian vaksinasi,”kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah di Jambi, JUmat (3/9/2021).

Menurut Johansyah, berdasarkan pemetaan mengenai status Covid-19 periode 23 – 29 Agustus 2021 yang dilakukan tim ahli Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, daerah tersebut turun dari zona merah menjadi zona oranye mulai 30 Agustus – 14 September 2021. Turunnya status risiko penularan Covid-19 tersebut dipengaruhi melandainya kasus Covid-19 dan turunnya status zonasi Covid-19 di sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi.

Dijelaskan, pada pekan pertama Agustus lalu, Kota Jambi, Kabupaten Batanghari dan Merangin berstatus zona merah dan melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Leval 4. Memasuki pekan pertama September ini, ketiga daerah tersebut turun ke zona oranye.  

“Jadi saat ini tujuh daerah di Provinsi Jambi berstatus zona oranye, yakni Kota Jambi, Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat, Batanghari, Tebo Bungo dan Kerinci. Sedangkan empat daerah lainnya, Kota Sungaipenuh, Kabupaten Muarojambi, Sarolangun dan Merangin zona kuning (risiko rendah),”katanya.

Dijelaskan, kendati Provinsi Jambi turun dari zona merah ke zona oranye, namun kasus Covid-19 di daerah tersebut masih bertambah. Total kasus Covid-19 di Provinsi Jambi hingga Jumat (3/9/2021) mencapai 28.368 kasus. Sedangkan kasus meninggal sebanyak 711 kasus. Pasien Covid-19 yang sembuh sudah mencapai 25.621 orang dan masih dirawat sebanyak 2.054 orang.

Kasus Covid-19 tertinggi di Provinsi Jambi terdapat di Kota Jambi, yakni sekitar 9.101 kasus, meninggal 230 kasus, pasien sembuh 8.127 orang dan dirawat 744 orang. Sedangkan kasus Covid-19 terendah terdapat di Kerinci, yakni 586 kasus, meninggal 18 kasus, pasien Covid-19 yang sembuh 445 orang dan dirawat 105 orang.

“Kami terus mengimbau agar warga masyarakat Jambi meningkatkan kepatuhan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Baik itu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Hal ini penting agar Jambi bisa turun ke zona hijau atau bebas Covid-19,”katanya. 

Satuan Brimob Polda Jambi melakukan vaksinasi di Desa Sungai Bertam, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Jumat (3/9/2021). Jumlah warga yang divaksinasi di desa tersebut mencaoai 300 orang. (Foto : Matra/Ist)

Vaksinasi Meningkat

Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflizar mengatakan, realisasi atau capaian vaksinasi di daerah itu hingga Jumat (3/9/2021) sudah mencapai 1.383.551 orang atau sekitar 51,51 % dari target vaksinasi di Jambi sekitar 2.686.193 orang. Capaian vaksinasi dosis pertama sekitar 883.287 orang (32,88 %) dan dosis kedua sekitar 500.264 (18,62 %).

“Capaian vaksinasi di Jambi berada di atas angka nasional. Jambi kini menduduki peringkat keenam pencapaian vaksinasi secara nasional dan pertama DKI Jakarta,”katanya.

Mengenai vaksinasi tenaga kesehatan, Raflizar mengatakan, vaksinasi tenaga kesehatan di Provinsi Jambi sudah melampaui target. Total tenaga kesehatan yang sudah divaksiansi di Provinsi Jambi mencapai 46.172 atau 194,70 % dari target vaksinasi tenaga kesehatan sekitar 23.714 orang. Tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi dosis pertama sekitar 23.958 orang (101,03 %) dan dosis kedua 22.214 (93,67 %).

Dikatakan, vaksinasi petugas publik di Jambi juga melampaui target. Jumlah petugas publik di Jambi yang sudah mendapatkan vaksinasi sekitar 585.759 atau 247,56 % dari target 236.609 orang. Petugas publik yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sekitar 325.673 atau 137,64 %.

Namun, lanjut Raflizar, vaksinasi lanjut usia (lansia), warga masyarakat umum dan remaja di daerah tersebut masih rendah. Total lansia yang sudah divaksinasi di Jambi baru mencapai  66.526 orang atau 22,71 % dari target vaksinasi lansia sekitar sebanyak 222.250 orang. Capaian vaksinasi lansia dosis pertama  sekitar 41.318 atau 15,01 %.

Kemudian, capaian vaksinasi warga masyarakat umum di Jambi mencapai 224.743 orang atau 12,22 % dari target 1.839.387 orang. Capaian vaksinasi dosis pertama warga masyarakat di Jambi mencapai 149.767 (8,14 %) dan dosis kedua 74.976 orang (4,08 %).

“Sedangkan capaian vaksinasi remaja yang ditargetkan mencapai 364.233 jiwa baru mencapai 50.058 orang (17,74 %). Capaian vaksinasi remaja dosis pertama sekitar 29.281 (8,04 %) dan dosis kedua 20.777 (5,57 %),”jelasnya.

Menurut Raflizar, vaksinasi di Provinsi Jambi untuk kelompok remaja, warga masyarakat umum  dan lansia masih terus dilakukan hingg ke desa-desa. Vaksinasi dilakukan jajaran Polda Jambi, Korem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, sejumlah partai politik dan berbagai Lembaga lainnya.

Untuk meningkatkan capaian vaksinasi tersebut, tambah Raflizar, pihaknya juga sudah menerima vaksin jenis Moderna buatan Amerika Serikat sebanyak 15.100 dosis. Tahap pertama penggunaan vaksin Moderna dikhususkan untuk vaksinasi ketiga (booster) tenaga kesehatan. (Matra/Radesman Saragih)

 


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama