Aksi unjuk rasa mahasiswa Simalungun memprotes kerusakan jalan di Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (6/9/2021). (Foto: Matra/Kolase) |
(Matra, Simalungun)- Puluhan mahasiswa Simalungun yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Mahasiswa Pemuda Simalungun (DPC Himapsi) Kabupaten Simalungun menggelar unjuk rasa di jalan rusak berat di Sabah Dua, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Senin (6/9/2021). Mereka memprotes kelambanan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menangani banyaknya kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Simalungun.
Aksi unjuk rasa tersebut diawali dari Kantor Bupati Simalungun, Jalan Panei Tongah, Sabah Dua dan dilanjutkan ke gedung DPRD Kabupaten Simalungun. Pada kesempatan tersebut, para aktivis mahasiswa Simalungun tersebut menanam pohon pisang di ruas jalan yang rusak berat. Aksi unjuk rasa mahasiswa Simalungun tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas Kota Pematangsiantar – Saribudolok, Kabupaten Simalungun.
Mantan Ketua DPD Himapsi Kabupaten Simalungun, Teguh Sinaga melalui siaran akun facebooknya menyebutkan, aksi unjuk rasa mahasiswa Simalungun memprotes kerusakan jalan tersebut dilakukan untuk menggugah perhatian Pemprov Sumut agar segera memperbaiki kerusakan jalan di Simalungun. Para mahaiswa Simalungun menilai, banyaknya kerusakan jalan berstatus jalan provinsi di Simalungun selama ini diduga akibat adanya pembiaran.
Pada orasi yang dilakukan para mahasiswa Simalungun pada unjuk rasa tersebut, Pemerintah Kabupaten (pemkab) Simalungun kurang mampu menjalin kerja sama atau koordinasi dengan Pemprov Sumut dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun dan memperbaiki kerusakan jalan di Kabupaten Simalungun.
Aksi Serupa
Sebelumnya pemuda dan masyarakat Simalungun yang tergabung dalam Aliansi Simalungun Bersatu (ASB) mengecam Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Anggota DPRD Sumut Daerah Pemilihan (Dapil) Simalungun yang tidak perduli terhadap kerusakan jalan provinsi di wilayah Kabupaten Simalungun. Kini ribuan kilometer jalan provinsi di wilayah Simalungun rusak berat selama bertahun-tahun.
Kecaman itu disuarakan aktivis ASB yang terdiri dari GEMAPSI (Gerakan Mahasiswa Dan Pemuda Simalungun), GERPAKTAHAN (Gerakan Pemuda Anti Korupsi Transparansi Pemerintahan) saat melakukan aksi unjuk rasa di Panei Tongah dan ke PTPN IV Unit Marjandi, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Kamis (26/08/2021).
Juru bicara ASB, Jahenson Saragih dalam orasinya menyatakan Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut tidak bekerja dengan baik mengatasi kerusakan jalan di Simalungun. Kemudian juga delapan Anggota DPRD Sumut yang berasal dari Dapil Sumut X yang meliputi Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar juga dinilai kurang proaktif menyikapi kerusakan jalan di Simalungun.
“Dalam peningkatan kesejahteraan masyarat Kabupaten Simalungun sangat diperlukan infrastruktur yang baik karena mayoritas pekerjaan masyarakat Kabupaten Simalungun adalah bertani. Berdasarkan investigasi kami dilapangan kondisi jalan lintas provinsi yang berada di Kabupaten Simalungun sedang dalam tahap memprihatinkan. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat dalam pendistribusian hasil panen dan aktivitas-aktivitas lainnya,” kata Jahenson.
Jahenson Saragih juga menambahkan hampir semua jalan lintas propinsi Sumatera Utara dalam keadaan rusak parah, diantaranya Jalan lintas Perdagangan-Pematangsiantar, Jalan lintas Pematangsiantar- Saribudolok, jalan lintas Simpang Raya ke Tiga Ras, Jalan lintas Raya – Raya Kahean dan lainnya.
“Bahwa hingga saat ini kami menilai tidak adanya itikad baik dari Gubernur Sumatera Utara dan Wakil Gubernur Sumut melakukan perbaikan terhadap jalan lintas Provinsi Sumatera di Kabupaten Simalungun. Kami juga menilai tidak adanya upaya yang dilakukan oleh Anggota DPRD Sumutyang berasal dari Daerah Pemilihan Sumut X yang meliputi Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar untuk mendesak Pemerintah Provinsi Sumut guna memperbaiki jalan rusak tersebut,” katanya.
Usai melakukan orasi di jalan lintas Pematangsiantar-Saribudolok tepatnya di Panei Tongah, massa melanjutkan aksi unjukrasa di PTPN IV Unit Marjandi.
Ketua GEMAPSI, Anthony Damanik dalam orasinya di depan Gedung Unit PTPN IV Marjandi mengatakan, berdasarkan investigasi mereka di lapangan, kondisi jalan rusak di Kabupaten Simalungun ini juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas PTPN IV yang kerap kali menimbulkan banjir yang tentunnya sangat berpengaruh terhadap kualitas jalan di Kabupaten Simalungun.
“Kami juga sudah menyampaikan ke Menteri BUMN, Jajaran Direksi PTPN IV Khususnya unit Marjandi untuk segera melakukan konversi tanaman sawit menjadi tanaman yang mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup atau segera angkat kaki dari Bumi Habonaron do Bona,” tegasnya.
Catatan Beritasimalungun, mereka wakil rakyat yang dipilih pada Pileg 2019 lalu yakni Mangapul Purba SE (PDIP), Rony Reynaldo Situmorang (NasDem), Ir Iskandar Sinaga (Golkar), Saut Bangkit Purba SE (Demokrat), Gusmiyadi SE (Gerindra), Franky Partogi Wijaya Sirait (PDIP), Dra Hj Hidayah Herlina Gusti Nasution (PKS), H Rusdi Lubis SH MMA (Hanura).
Bahkan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah sejak memimpin 5 September 2018 lalu, juga abai soal pembangunan infrastruktur di Kabupaten Simalungun. Hal itu tampak dari tak adanya perbaikan jalan provinsi disejumlah titik, terkhusus Jalan Lintas Simpang Raya-Tigaras dan Pematangsiantar-Saribudolok.(Matra/Asenk Lee Saragih)
Posting Komentar