. Mengabadikan Pernikahan Anak Ketua Umum Toga Sinaga se - Indonesia

Mengabadikan Pernikahan Anak Ketua Umum Toga Sinaga se - Indonesia

(Foto: Matra/Asenk Lee Saragih)

Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus/dr Ester Naomi Dyanti Br Sitompul

Prosesi Pesta di Tengah PPKM Darurat Jawa-Bali

(Matra, Jakarta) – Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali Sabtu (3/7/2021) benar-benar mengganggu berbagai aktivitas masyarakat. Pesta – pesta pernikahan di Jakarta dan sekitarnya yang sudah direncanakan  sebelumnya banyak yang tidak bisa dilaksanakan seperti rencana  semula menyusul pelaksanaan PPKM Darurat tersebut.

Terganggunya pesta pernikahan di tengah PPKM Darurat tersebut juga dialami keluarga Ketua Umum Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Boru (PPTSB) se - Indonesia, Mangihut Sinaga SH MH /Dra Linda Meriati Br Napitupulu. Pesta pernikahan putra sulung Ketua PTTSB se-Indonesia tersebut, yakni Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga BBus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul, Jumat (2/7/2021) tidak bisa dilanjutkan hingga resepsi pernikahan secara umum.

Seyogyanya, pemberkatan pernikahan Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga BBus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul Jumat dilanjutkan dengan resepsi pernikahan di Jakarta, Minggu (4/7/2021). Namun karena PPKM Darurat Jawa-Bali, akhirnya resepsi pernikahan tersebut diundur hingga waktu yang belum ditentukan.

Kendati terjadi pembatalan resepsi pernikahan tersebut, rangkaian ibadah pemberkatan pernikahan dan pesta adat Batak Toba pernikahan  Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga BBus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul (putri dari dr Batuhot Sitompul MM (+)/Berna Br Sianturi STh (Op nisi Steven) tetap berlangsung khidmat dan meriah dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

Ibadah pemberkatan pernikahan Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul dipimpin oleh Ephorus Emeritus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resort Jatisampurna, Jalan Keresek No 11 Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/7/2021) mulai 08.00 WIB hingga Pukul 10.30 WIB.


Usai ibadah pemberkatan pernikahan, dilanjutkan acara Pesta Adat Batak Toba dan resepsi di Graha Delima, Jalan Wijaya I Inspeksi Kalimalang, Kota Bekasi Jumat (2/7/2021) mulai Pukul 11.00 WIB hingga Pukul 17.00 WIB. Seluruh undangan, baik di gereja dan gedung pertemuan wajib menaati prokes, seperti tes swab anti gen dan pengukuran suhu tubuh dan wajib pakai masker.

Sebagai tanda berpartisipasi mensukseskan pernikahan putra sulung Ketua Umum PPTSB Se Indonesia Mangihut Sinaga SH MH / Dra Linda Meriati Br Napitupulu, Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul, Ketua Departemen Infokom PPTSB Pusat Drs Albertus Sinaga MPd/ Br Bakkara mengundang Jurnalis medialintassumatera.com,  Asenk Lee Saragih mengabadikan pesta pernikahan Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul tersebut.
 
Menjemput  Mempelai

Sebelum dilakukan pemberkatan di Gereja HKBP Resort Jatisampurna, terlebih calon mempelai pria Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus bersama orang tuanya Mangihut Sinaga SH MH / Dra Linda Meriati Br Napitupulu dari rumah Perum Cibubur Blok G/15 menuju Avenzel Hotel Jatisampurna untuk menjemput calon mempelai perempuan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul dan orang tua disebuah kamar hotel. 

Tiba di hotel ini, pihak Even Organizer (EO) memandu untuk melakukan prosesi penyematan kalung untuk calon mempelai perempuan dari calon mempelai pria. Prosesi ini diabadikan fotografers dan videografers dari Crew King Foto Jakarta.

Usai prosesi penyematan kalung di Avenzel Hotel Jatisampurna, dilanjutkan menuju di Gereja HKBP Resort Jatisampurna, Jalan Keresek No 11 Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat 2 Juli 2021 Pukul 08.00 WIB yang tidak jauh dari Avenzel Hotel.

Saat tiba di gereja, pihak keluarga Mangihut Sinaga SH MH / Dra Linda Meriati Br Napitupulu dan keluarga dari dr Batuhot Sitompul MM (+)/ Berna Br Sianturi STh (Op nisi Steven) bersama kedua calon mempelai  Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul melakukan acara “Marsibuhabuhai” (sarapan pagi) dan penyematan bunga pengantin dan pencacatan sipil. 

Sementara di luar gereja tim kesehatan melakukan tes swab antigen kepada jemaat dan undangan yang hendak mengikuti ibadah di dalam gereja. Dari hasil rapit tes yang dilakukan petugas medis hasilnya negative semuanya.

Kemudian pencacatan sipil pernikahan di ruang konsistori Gereja HKBP Resort Jatisampurna dan berlanjut ibadah pemberkatan pernikahan yang dipimpin oleh Ephorus Emeritus HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu. Ibadah berjalan dengan baik dengan diiringi Organis Tim Musik HKBP Resort Jatisampurna. Usai prosesi pemberkatan pernikahan dilanjutkan foto-foto keluarga dengan kedua pengantin.(simak videonya).

Prosesi Penyematan Kalung dan Bunga Pengantin


Kasih Setia

Pdt Dr Bonar Napitupulu dalam kotbahnya mengatakan, bahwa manusia itu diciptakan hanya satu. Dan perempuan tidak diciptakan secara khusus, namun diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Jadi perkawinan Kristen adalah satu. 

“Perkawinan bisa menjadi satu karena perkawinan itu adalah bukan pekerjaan manusia, tapi pekerjaan Tuhan. Oleh sebab itu perkawinan harus bisa mengikuti FirmanTuhan. Perkawinan itu adalah sakral oleh pekerjaan Tuhan,” kata Pdt Dr Bonar Napitupulu. (simak videonya).

“Dalam perkawinan kedua pengantin harus saling mencintai. Hal ini wajar karena masih dalam tahap awal membentuk rumah tangga. Tapi, hingga usia senja, atau dalam kondisi susah, apakah masih saling mencintai? Inilah tantangan berat itu dalam membina rumah tangga Kristen. Namun berkat pertolongan Tuhan Yesus, perkawinan orang Kristen harus setia hingga ajal menjemput keduanya,” kata Pdt Dr Bonar Napitupulu.

Pdt Dr Bonar Napitupulu juga mengingatkan keluarga baru (pengantin) agar rajin berdoa dan tetap ke geraja. Karena lewat doa dan persekutuan, keluarga bisa dibina dalam Kasih Yesus Kristus.

Setelah ibadah pemberkatan pernikahan, dilanjutkan acara Pesta Adat Batak Toba dan Resepsi di Graha Delima, Jalan Wijaya I Inspeksi Kalimalang, Kota Bekasi Jumat (2/7/2021) mulai Pukul 11.00 WIB hingga Pukul 17.00 WIB. Seluruh undangan juga taat prokes pada pesta ini.

Seluruh undangan dari pihak “Paranak” Mangihut Sinaga SH MH / Dra Linda Meriati Br Napitupulu (Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus) dan pihak keluarga “Parboru” dr Batuhot Sitompul MM (+)/ Berna Br Sianturi STh (Op nisi Steven) hadir menyampaikan ucapan selamat berbahagia.




Kerabat Pihak “Paranak” Toga Sinaga yang turut hadir yakni Pengurus PPTSB Pusat, Kerabat Toga Sinaga se Indonesia. Tampak hadir Pengurus Pusat PPTSB diantaranya Wakil Ketua Umum I: dr. Timbul Sinaga (Medan), Wakil Ketua Umum II: Detrius Sinaga (Jakarta), Wakil Ketua Umum III: Ir Alpeda Sinaga (Banten), Ketua II : Saeron Sinaga (Medan), Sekretaris Jenderal: Eduard Sinaga, SH, MAP (Medan), Wakil Sekretaris Jenderal : Mangaranap Sinaga, SE, MH (Depok), Bendahara Umum: Ir Saibun Sinaga (Depok), Bendahara II: Edison Sinaga (Cibubur – Jakarta), Ketua Yayasan Tosim, Kol (Purn) Drs Hombar Sinaga MM.

Juga tampak hadir dari rekan sekerja Mangihut Sinaga dari Kejaksaan Agung RI dan kerabat laiannya. Paduani Suhut “Paranak” Erickson Sinaga (A.Ando) dan didampingi Raja Parhata  Ama Dormanta Sinaga dari Haha Namaranggi Pomparan Ni Da Ompu Toga Sinaga. Dimulai Ompu Raja Bonor, Ompu Raja  Ratus dan Ompu Raja Uruk.

Kerabat dari Sinaga dan Sitompul yang hadir yakni Hula Hula Raja Napitupulu, Hula Hula RJ Sianturi, Tulang RJ Pakpahan, Tulang Rorobot RJ Siburian, Bona Tulang RJ Hutabarat, Hulahula Anak Manjae RJ Siahaan, Tulang Rorobot RJ Tambunan, Bona Tulang RJ Lumban Raja, Bona Ni Ari RJ Manik, Tulang: RJ Hutabalian/Pasaribu.

Prosesi Adat Pernikahan  Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul berjalan dengan baik. Mulai dari prosesi pemberian “Ulos Passamot, Ulos Hela, Tintin Marakkut” dan prosesi adat lainnya berjalan dengan baik. Diketahui “Sinamot (mas kawin) dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul sebesar Rp 200 Juta.  

Detrius Sinaga selaku Ketua Panitia Pesta Pernikahan Putra Sulung Ketua Umum PPTSB Se Indonesia Mangihut Sinaga SH MH / Dra Linda Meriati Br Napitupulu, mengatakan terimakasih kepada seluruh panitia dan undangan serta berbagai pihak sehingga acara berjalan dengan sukses. 

“Sebenarnya banyak undangan yang akan hadir dari luar daerah, seperti Pengurus PPTSB Wilayah se Indonesia, namun karena pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa dan Bali, banyak undangan yang tak hadir. Ini harus dimaklumi. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia atas kerjasama yang baik sehingga acara berjalan sukses. Atas nama keluarga Ketum PPTSB Mangihut Sinaga SH MH/Br Napitupulu, saya meminta maaf atas kekurangan baik dari penyambutan undangan dan susunan acara di gereja dan di gedung,” ujar Detrius Sinaga, yang kini sebagai Wakil Ketua Umum II PPTSB Pusat ini. (simak videonya)
Sebelumnya accara “Martumpol” Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dengan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul di Gereja HKBP Tanjung Sari, Jalan  Setia Budi Tanjung Sari, Medan Selayang, Kota Medan,   Sabtu , 19 Juni 2021 lalu berjalan sukses. Acara martumpol dan “Pudung Saut” dilaksanakan di Wisma Tosin di Jalan Bunga Trompet Ujung No. 139 Kota Medan, Sabtu , 19 Juni 2021. 

Ketua Panitia Pesta “Martumpol” putra sulung Ketum PPTSB Pusat ini adalah Kol (Purn) Drs Hombar Sinaga MM didampingi Sekretaris Panitia Eduard Sinaga SH MAP. 

Sedangkan sebelumnya juga telak dilaksanakan acara "TONGGO RAJA "persiapan pernikahan putra sulung dari Ketua Umum PPTSB Se Indonesia Mangihut Sinaga SH MH / Dra Linda Meriati Br Napitupulu Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dengan calon istrinya dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul di “NAGA LAPO” Jalan Pramuka Raya No  250 Jakarta Pusat, Minggu (20/6/2021).

“Selamat berbahagia kepada kedua pengantin Adhy Gabe Tua Fernandes Sinaga B.Bus dan dr  Ester Naomi Dyanti Br Sitompul serta keluarga besar. Semoga menjadi keluarga yang diberkati Tuhan Maha Pengasih dan jadi berkat bagi semua orang. Amin,” ujar Drs Albertus Sinaga MPd, Ketua Wilayah PPTSB Provinsi Jambi didampingi Ketua PPTSB Cabang Bungo-Tebo D Sinaga di Gedung Graha Delima, Jumat (2/7/2021).
Pesta Adat Batak Pernikahan Adhy GTF Sinaga dengan dr Ester ND Br Sitompul

Sekilas Prosesi Adat Perkawinan Batak Toba

Suku Batak Toba menjadi salah satu suku di Indonesia yang terkenal dengan adat istiadatnya yang kuat dan masih dijalankan hingga saat ini. Salah satu yang menarik dan mudah ditemui adalah ritual adat pernikahan. Meski terkesan ribet karena rangkaian ritualnya yang cukup panjang, namun banyak orang Batak yang mengakui bahwa adat tersebut tali perekat perkawinan keluarga.

Walaupun saat ini rangkaian prosesi pernikahan adat Batak Toba dijalankan secara lebih ringkas, namun tetap tak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana urutan prosesi pernikahan adat Batak Toba yang sebenarnya. Berikut ini tahapan adat batak Toba pada pernikahan. 

Mangarisika

Prosesi pertama yang harus dilalui adalah mangarisika, yakni momen di mana pihak pria berkunjung secara tidak resmi ke kediaman pihak perempuan untuk melakukan penjajakan. Biasanya pihak pria membawa buah tangan berupa cincin emas atau kain.

Marhusip-husip

Rangkaian acara pra pesta pamasumasuon (pesta pernikahan) dalam adat Batak adalah marhusip, yang merupakan acara perundingan antara pihak laki-laki dan perempuan. Biasanya membahas berapa besar sinamot (mas kawin) yang akan diberikan oleh calon mempelai pria kepada pihak calon mempelai perempuan. Secara harfiah, marhusip-husip memiliki arti berbisik. Namun bukan berarti prosesi ini dilakukan dengan berbisik-bisik.

Marhata Sinamot

Ini merupaka momen di mana pihak pria ‘membeli’ wanita untuk menjadi istrinya. Bukan membeli dalam arti yang sesungguhnya. Pihak pria dan perempuan biasanya kan membicarakan sinamot (mahar), ulos, jumlah udangan, tanggal dan lokasi pesta, tata cara adat, serta tanggap untuk martumpol di rumah keluarga perempuan. Ada pula acara pembagian daging (Jambar Juhut) bagi para kerabat, baik dari marga ibu, marga ayah, marga menantu, serta orang-orang tua atau pariban.


Martumpol dilakukan di Gereja, dimana dihadiri oleh saksi dari keluarga calon mempelai laki-laki dan keluarga calon mempelai perempuan. Prosesi ini biasanya dilaksanakan 2-3 minggu sebelum pernikahan.


Matonggo raja adalah upacara pembentukan panitia (parhobas) sekaligus membahas mengenai persiapan pesta besar, pernikahan misalnya. Prosesi ini dilakukan di masing-masing pihak mempelai. Jika zaman dulu pihak hula-hula tidak diperbolehkan hadir, kini semua pihak keluarga dan teman-teman sekampung boleh dihadirkan saat martonggo raja.

Manjalo Pasu-pasu Parbagason

Ini merupakan prosesi pemberkatan pernikahan yang dilakukan di gereja. Acara pemberkatan ini kemudian dilanjutkan dengan rangkaian pesta adat Batak.

Pesta Unjuk

Dalam adat Batak, kedua mempelai juga harus memperoleh pemberkatan dari seluruh keluarga, orang tua khususnya. Kedua mempelai dilimpahi doa-doa sembari ditandakan dengan pemberian ulos. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian jambar ke pihak wanita dan uang (tuhor ni boru). Sementara itu, pihak pria menerima ikan mas arsik (dengke) dan ulos.

Dialap Jual/ Ditaruhon Jual

Pesta pernikahn bisa dilakukan dengan dialap jual atau “ditaruhon” jual. Kalau “dialap jual”, pesta pernikahan dilakukan di kediaman perempuan. Sedangkan “ditaruhon” jual jika pesta dilakukan di kediaman pihak laki-laki.

Paulak Une

Prosesi ini langsungkan seminggu setelah dilaksanakannya pesta adat, yakni saat kedua mempelai sudah resmi menjadi suami istri. Pihak pria berkunjung ke rumah mertua untuk berterima kasih dan menyampaikan bahwa acara pernikahan yang telah dilangsungkan dengan benar ‘une’. Di momen ini pihak pria juga menyampaikan rasa terima kasih, bahwa orang tua pengantin wanita berhasil mengasuh, mendidik dan memelihara adab dan adat borunya, sehingga tetap menyandang status ‘gadisi, sampai dengan hari perkawinannya.

Manjae

Manjae merupakan prosesi khusus yang dilakukan jika mempelai pria bukan anak bungsu. Setelah beberapa waktu menjalani biduk rumah tangga. Pria tersebut akan “dipajae” atau dipisah rumah dan mata pencarian dari keluarganya. Namun jika sipria merupakan anak bungsu, acara ini tidak perlu dilangsungkan, karena biasanya anak bungsu akan mewarisi rumah milik orang tuanya.

Maningkir Tangga

Ini merupakan acara balasan dari pihak keluarga pengantin perempuan atas kunjungan pihak keluarga pria (paulak une), sekaligus untuk mengetahui keadaan sosial, ekonomi dan spritual pihak pria. Prosesi ini juga merupakan implementasi bahwa hubungan kekeluargaan tidak hanya sebatas pada acara pernikahan saja, tapi juga menyangkut keluarga besarnya juga. (Matra/ Asenk Lee Saragih)

Ucapan Terimakasih Detrius Sinaga Ketua Panitia Pesta Pernikahan Anak Ketum PPTSB


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama