Wabiner I FKBNI "Bela Negara dengan Cara Humanis"
Prof Dr Jon Pieter Sinaga Mkes .(Istimewa/Matra) |
(Matra, Medan) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) Forum Komunitas Bela Nusantara Indonesia (FKBNI) Prof Dr Jon Pieter
Sinaga MKes mengatakan, sifat – sifat bernuansa
alien (asing) yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia sesuai Pancasila
sebagai ideologi negara sering muncul dalam kehidupan masyarakat Indonesia
belakangan ini.
"Sifat -sifat alien tersebut
ditandai dengan merebaknya diskriminisasi, intoleransi, radikalisme dan
sejenisnya yang tumbuh dan berkembang di bumi Nusantara. Dampak sifat-sifat
terasing tersebut antara lain meningkatnya gangguan keamanan dan ancaman keutuhan
berbangsa. Kemudian tantangan maupun hambatan dalam membangun keutuhan
bangsa belakangan ini juga meningkat akibat sifat alien (terasing) tersebut,"”kata Prof Dr Jon
Pieter Sinaga MKes dalam acara Webinar I Zoom yang dilaksanakan pada Sabtu
(10/4/2021).
Menurut Prof Dr Jon Pieter Sinaga Mkes, berbagai masalah kehidupan yang ditimbulkan sifat-sifat alien masyarakat itu bisa menimbulkan disintegrasi bangsa. Kondisi demikian bisa menjadi pintu gerbang masuknya budaya asing maupun intervensi negara-negara asing.
"Hal itu dipandang sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat adanya kelompok masyarakat yang memusuhi bangsanya sendiri. Untuk itu menghadapi ancaman disintegrasi bangsa itu sangat diperlukan jiwa Bela Negara dengan cara Humanis,”katanya.
Wabiner Zoom ini diprakarsai Prof Dr Jon Piter Sinaga yang juga pendiri sekaligu Ketua Umum FKBNI. Wabiner I yang berlangsung sukses ini dihadiri peserta 501 orang yang terdiri dari IAKMI 143 orang, Umum 341 orang, IDI 4 orang, Mahasiswa 10 orang, S1 272 orang, S2 65 orang, S3 9 orang, D3 5 orang, SLTP/SLTA 131 orang. Wabiner ini disiarkan langsung di Channel YouTube “ Mohammad Ungang” dengan Judul Serial diskusi FKBNI #1.
“Acara webinar ini diselenggarakan oleh Forum Komunitas Bela Nusantara Indonesia (FKBNI) yang dasar hukumnya telah sesuai dengan perundang undangan negara Republik Indonesia. Sebuah pembelajaran perubahan perilaku sosial dalam Program Bela Negara Humanis dengan issu strategis terintegrasi pada; Gerakan Humanisme Nusantara (GHN) ; Gerakan Sadar Hukum & HAM (GSN) ; Gerakan Desa Sehat Nusantara (GDSN) ; dan Gerakan Sahabat Pohon Nusantara (GSPN),” kata Prof. Dr. Jon Piter Sinaga.
Menurutnya, Bela Negara dengan cara Humanis adalah suatu bentuk refleksi diri sebagai subyek sekaligus menjadi obyek dengan memandang secara bebas untuk mengelola potensi kehidupan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas hidup orang lain.
Melalui sentuhan sosial sebagai sikap dan tindak nyata untuk dapat saling menghidupi, saling melindungi, dan saling menghormati dengan mengedepankan nilai-nilai harkat dan martabat kemanusian seutuhnya, tercermin pada ras atau etnis, suku, agama, dan budaya bangsa Indonesia maupun golongan yang ditujukan untuk ketahanan dan pertahanan negara.
“Maksud dan Tujuan. Maksud mengkaji dan membangun integrasi sosial dari semua tingkatan organisasi sosial bangsa Indonesia yang dimulai dari pembelajaran keluarga sebagai organisasi sosial terkecil, dan organisasi sosial budaya atas perbedaan Suku-Agama-Ras/Etnis-antargolongan maupun organisasi profesi dan Tujuan sebagai ketahanan dan pertahanan Negara,” terang Prof Dr Jon Piter Sinaga.
Disebutkan, sasaran komunitas dari setiap tingkatan sosial dan daerah/wilayah yang termarginalkan atau terisolasi dari jangkaun pembangunan terutama akibat dari gelombang kehidupan trend globalisasi.
“Outputnya, mendarmabaktikan dirinya untuk Bela Negara secara Humanis (UU No.9/2009) yang tertuang dalam sebuah lembaran negara. Sedangkan Outcomenya Pembelajaran Bela Negara Humanis dapat dijadikan salah satu syarat peningkatan jenjang karier, jabatan dalam berbagai pelayanan publik dan pada bentuk lainya,” tambah Prof Dr Jon Piter Sinaga.
“Terima Kasih kepada Presiden RI KE-7 Bapak Ir. H. Joko Widodo, yang telah berjuang dan berbakti pembangunan dari Daerah Pedesaan, dan kami berharap kiranya berkenan menjadikan Bela Negara Humanis menjadi sebuah Lembaran Negara dengan memperhatikan setiap orang yang mendarmabaktikan dirinya untuk Program Forum Komunitas Bela Nusantara Indonesia (FKBNI). Semoga Tuhan menolong dan memudahkan dan saya membuka acara wibinar ini dengan mengucapkan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka, Sekali Humanis Tetap Humanis. Terima Kasih,” pungkas Prof Dr Jon Piter Sinaga.
Wabiner dengan Tema "Bela Negara Humanis di era Covid 19 Kesadaran Berbangsa dan Bernegara" berlangsung sejak Pukul Pukul 16.00 WIB hingga selesai.
Keynote Speaker pada Wabiner I (FKBNI) adalah Brigjen TNI Rufbin Marpaung, SIP,MM (KEMENPOLHUKAM RI). Sedangkan pembicara adalah 1. Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH (Tokoh Nasional Masyarakat Simangulun-Bupati Simalungun), 2. Prof. Dr. Zulkarnaen Lubis (Guru Besar Universitas Medan Area), 3. Destanul Aulia, SKM, MBA, MEc Ph.D (Ketua IAKMI SUMUT) dan 4. Hasan (Tjoa Tju San).
“Salam Humanis, Selamat Pagi dan Selamat hari Minggu. Sertifikat Kerjasama FKBNI dengan Kemenpolhukam RI bagi semua peserta sudah diterima dari email masing-masing dan Sertifikat kerjasama FKBNI dengan IAKMI menunggu sementara perbaikan data. Serta saya selaku inisiator program ini minta maaf bagi saudara saudaraku yang belum dapat menjadi peserta karena alasan kuota 500 orang yang masih kita sediakan harap maklum mari kita tunggu Webinar Seri II Issu Strategis BELA NEGARA HUMANIS Salam Humanis,” ujar Prof. Dr. Jon Piter Sinaga. (Matra/Asenk Lee Saragih)
Posting Komentar