Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno. (Foto : Matra/Ist)
(Matra, Jakarta) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ) menyiapkan sekitar Rp 3,7 triliun dana pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2021. Dana pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut meningkat Rp 400 juta miliar dibandingkan tahun 2020 sekitar Rp 3,3 triliun Penggunaan dana tersebut difokuskan pada program-program pariwsata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno pada diskusi online (virtual) bertajuk "Saatnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bangkit Mendukung Pariwisata" di Jakarta, Senin (19/4/2021). Diskusi yang diselenggerakan Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Kementerian Komunikasi dan Informasi tersebut turut menampilkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Mengah (UKM) RI, Teten Masduki dan Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO), M Ikhsan Ingratubun.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno pada diskusi online (virtual) bertajuk "Saatnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Bangkit Mendukung Pariwisata" di Jakarta, Senin (19/4/2021). Diskusi yang diselenggerakan Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Kementerian Komunikasi dan Informasi tersebut turut menampilkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Mengah (UKM) RI, Teten Masduki dan Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO), M Ikhsan Ingratubun.
Menurut Sandiaga Uno, dana pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut digunakan untuk membantu perlindungan sosial dan dana hibah priwisaata. Sebagai bagian program perlindungan sosial, dana tersebut bukan hanya menyentuh hotel dan restoran, tetapi juga biro perjalana wisata, pengelola destinasi wisata dan taman rekreasi.
Dikatakan, pada program Pemulihan Ekonmi Nasional (PEN) 2021, Kemenparkraf juga akan mendorong program padat karya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Program padat karya ini bisa membuka peluang masyarakat mendapatkan mata pencaharian.
“Selain itu kami punya program yang menggerakkan program BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman). Program tersebut bisa dalam bentuk revitaliasi toilet, kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kebrlanjutan lingkungan. Kami akan all out (berjuang keras) untuk membantu bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi ini,”katanya.
Dikatakan, pada program Pemulihan Ekonmi Nasional (PEN) 2021, Kemenparkraf juga akan mendorong program padat karya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Program padat karya ini bisa membuka peluang masyarakat mendapatkan mata pencaharian.
“Selain itu kami punya program yang menggerakkan program BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman). Program tersebut bisa dalam bentuk revitaliasi toilet, kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kebrlanjutan lingkungan. Kami akan all out (berjuang keras) untuk membantu bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi ini,”katanya.
Pentingnya Vaksinasi
Menurut Sandiaga, pemerintah harus memastikan, bahwa prioritas pemerintah bisa menekan laju penularan Covid- 19. Pemerintah harus memastikan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Pemerintah juga harus pastikan jangan sampai Indonesia memberikan ruang untuk penyebaran varian baru Covid – 19. Kunci untuk keberhasilan pengendalian Covid-19, yaitu 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir), 3T (tracing, tracking dan treatment) dan vaksinasi.
“Jadi vaksinasi harus digenjot. Di destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif, Presiden Joko Widodo sudah memberikan instruksi agar disetiansi wisata divaskiansi secara prioritas, khususnya Bali, Yogyakarta, Jakarta dan sekitarnya, Batam, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Destinasi wisata unggulan dan tulang punggung tersebut akan mendapatkan priorirtas darissegi vasksiansi. Setelah itu kita akan buka pendekatan yang mengtamakan kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keberlanjutan,”katanya.
Menurut Sandiaga, pemerintah harus memastikan, bahwa prioritas pemerintah bisa menekan laju penularan Covid- 19. Pemerintah harus memastikan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Pemerintah juga harus pastikan jangan sampai Indonesia memberikan ruang untuk penyebaran varian baru Covid – 19. Kunci untuk keberhasilan pengendalian Covid-19, yaitu 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir), 3T (tracing, tracking dan treatment) dan vaksinasi.
“Jadi vaksinasi harus digenjot. Di destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif, Presiden Joko Widodo sudah memberikan instruksi agar disetiansi wisata divaskiansi secara prioritas, khususnya Bali, Yogyakarta, Jakarta dan sekitarnya, Batam, Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Destinasi wisata unggulan dan tulang punggung tersebut akan mendapatkan priorirtas darissegi vasksiansi. Setelah itu kita akan buka pendekatan yang mengtamakan kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keberlanjutan,”katanya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Mengah (UKM) RI, Teten Masduki mengapresiasi program padat karya untuk pemulihan pariwisata, ekonomi kreatif dan UMKM. Teten Masduki menilai program padat karya sangat diperlukan memulihkan dunia pariwsata dan UMKM yang terpuruk akibat pandemi.
Dikatakan, untuk kasus Indonseia, kalau hanya bantuan sosial yang diberikan kepada usaha pariwisata dan UMKM yang terdampak pandemi, hal itu terlalu mewah. Kalau pemulihan usaha wisata dan UMKM dikaitan dengan produktivitas melalui padat karya, hal tersebut akan sangat tepat.
Dikatakan, untuk kasus Indonseia, kalau hanya bantuan sosial yang diberikan kepada usaha pariwisata dan UMKM yang terdampak pandemi, hal itu terlalu mewah. Kalau pemulihan usaha wisata dan UMKM dikaitan dengan produktivitas melalui padat karya, hal tersebut akan sangat tepat.
“Misalnya padat karya di sektor pertanian, perkebunan. Yang penting pemerintah melakukan spending (pembelian) untuk mengrekreate (meningkatkan) daya beli masyarakat. Kalau daya beli masyarakat naik, konsumsi masyarakat meningkat. Yang kita anjurkan beli, pakai, konsumsi,”katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO), M Ikhsan Ingratubun mengaku optimistis adanya pemulihan UMKM melalui adanya stimulus (rangsangan) yang diberikan pemerintah. Stimulus tersebut bukan hanya dalam bentuk bantuan materi, tetapi juga penanganan pandemi itu sendiri.
M Ikhsan Ingratubun merasa optimis adanya pemulihan UMKM setelah dimulainya vaksinasi. Sepanjang pemerintah berhasil menanggulangi Covid, itu akan berbanding lurus dengan pemulihan UMKM. Setelah bergulirnya program vaksinasi, orang sudah percaya diri melakukan kegiatan ke luar daerah. Semakin warga masyarakat berani ke luar, katanya, semakin dia belanja (spending).
“Jika tren Covid - 19 menurun, pemerintah bisa atasi, masyarakat merasa penting dan patuh program kesehatan, kami optimistis di pertengahan tahun nanti, pemulihan UMKM bisa tercapai pulih. Kemudian adanya bantuan dan stimulus dari pemerintah juga akan memepercepat pemulihan UMKM. Kami juga optomis bahwa pemulihan pariwisata akan membangkitkan UMKM,”katanya. (Matra/AdeSM)
M Ikhsan Ingratubun merasa optimis adanya pemulihan UMKM setelah dimulainya vaksinasi. Sepanjang pemerintah berhasil menanggulangi Covid, itu akan berbanding lurus dengan pemulihan UMKM. Setelah bergulirnya program vaksinasi, orang sudah percaya diri melakukan kegiatan ke luar daerah. Semakin warga masyarakat berani ke luar, katanya, semakin dia belanja (spending).
“Jika tren Covid - 19 menurun, pemerintah bisa atasi, masyarakat merasa penting dan patuh program kesehatan, kami optimistis di pertengahan tahun nanti, pemulihan UMKM bisa tercapai pulih. Kemudian adanya bantuan dan stimulus dari pemerintah juga akan memepercepat pemulihan UMKM. Kami juga optomis bahwa pemulihan pariwisata akan membangkitkan UMKM,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar