Bupati Merangin, Al Haris ketika meninjau pembangunan jalan di Tabir Barat, Merangin, Rabu (7/4/2021) mengatakan, pembangunan puluhan kilometer Bangko – Tabir Barat yang menelan dana miliaran rupiah bersumber dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
“Pemkab Merangin meminjam dana untuk membangun jalan di Kecamatan Tabir Barat karena jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Selama ini akses ke desa – desa di Tabir Barat sulit akibat jalan rusak. Kondisi tersebut membuat harga-harga kebutuhan pokok di Tabir Barat mahal dan petani sulit menjual hasil panen ke pasar,”katanya.
Dijelaskan, seluruh pembangunan jalan di Tabir Barat, Merangin yang dananya bersumber dari pinjaman sudah rampung akhir Mei nanti. Saat ini pembangunan jalan di Kecamatan Tabir Barat tinggal penyelesaian akhir. Sebagian besar ruas jalan yang dibangun dengan dana pinjaman sudah hampir selesai dan sudah bisa dilalui kendaraan.
Menurut Al Haris, untuk mempercepat pemulihan perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 di Merangin sangat dibutuhkan sarana infrastruktur jalan dan jembatan yang baik dan memadai. Ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan yang bagus membuat para petani di Merangin semakin mudah memasarkan hasil pertaniannya ke pasar.
“Kemudahan akses pemasaran hasil pertanian tersebut akan mempercepat pemulihan ekonomi petani di desa-desa yang tersebar di berbagai pelosok Kabupaten Merangin,”ujarnya.
Dijelsakan, ketika ruas jalan ke desa-desa terpencil di Kecamatan Tabir Barat, Merangin rusak berat dan sulit dilalui kendaraan, Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah itu cukup tinggi. Harga premium misalnya sempat mencapai Rp 15.000/liter. Namun setelah ruas jalan bagus sekarang, harga BBM di Kecamatan Tabir Barat sudah turun menjadi Rp 9.000/liter.
"Harga BBM turun karena biaya transportasi BBM ke kecamatan tersebut lebih murah berkat jalan yang sudah bagus,”katanya.
Menurut Al Haris, membangun infrastruktur jalan dan jembatan yang bagus di daerah itu bukan pekerjaan mudah dan tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Pembanunan jalan ke kecamatan-kecamatan dan desa di Merangin sulit karena anggaran dana yang terbatas, wilayah luas, topografi daerah berbukit-bukit dan penuh sungai.
Dikatakan, Kabupaten Merangin mempunyai wilayah terluas dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Jambi. Karena itu anggaran pembangunan jalan juga perlu besar untuk membangun ruas jalan yang cukup panjang. Pemkab Merangin tidak mampu membiayai pembangunan jalan yang panjang tersebut akibat dana terbatas.
‘’Atas izin Dewan, Pemkab Merangin meminjam dana ke PT SMI untuk membiayai pembangunan jalan tersebut. Alhamdulillah akhir Mei 2021 ini, semua pembangunan jalan yang bersumber dari dana pinjaman SMI rampung semua,’’ujarnya.
Sementara itu pada Februari lalu, Al Haris sudah meresmikan meresmikan sebanyak 17 proyek fisik yang dibangun tahun 2018-2020. Seluruh proyek fisik, termasuk proyek pembangunan jalan ke desa-desa di daerah itu dibangun menggunakan dana dana APBD Merangin.
Dijelaskan, proyek fisik yang diresmikan tersebut antara lain, jalan Simpang Dusun Tuo – Tanjung Burgo dan jembatan Sungai Pangi Desa Muara Pangi, jembatan dan ruas jalan Talang Paruh Desa Talang Paruh, Kecamatan Lembah Masurai. Kemudian ada juga pembangunan Tugu Pedang Sarko kawasan Ujung Tanjung Muaro Masumai Kecamatan Bangko dan bangunan pemukiman Suku Anak Dalam (SAD) Desa Pauh Menang, Kecamatan Pamenang.
“Setelah jalan ke desa-desa di Merangin dibangun medio 2018 – 2020, harga semen di desa-desa di Merangin saat ini sudah normal Rp 70.000/sak. Ketika jalan masih rusak, harga semen di desa-desa di Merangin menembus angka Rp 120.000/sak. Jadi pembangunan jalan di Merangin sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar