. “Expo The Hidden Paradise in Jambi”, Upaya Bangkitkan Pariwisata Jambi di Tengah Pandemi

“Expo The Hidden Paradise in Jambi”, Upaya Bangkitkan Pariwisata Jambi di Tengah Pandemi

Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni  pada peluncuran (lounching) promosi wisata Jambi, “Expo Jelajah Jambi - The Hidden Paradise in Jambi" secara virtual di rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (16/3/2021). (Foto : Matra/DinasKominfoProv.Jambi)

(Matra, Jambi) – Provinsi Jambi termasuk salah satu daerah di Sumatera yang nyaris dilupakan wisatawan akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini. Pandemi yang membuat terbatasnya kegiatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan di seluruh Tanah Air membuat objek-objek wisata di Jambi benar-benar sepi pengunjung.  Selama pandemi, kunjungan wisatawan ke Provinsi Jambi pun benar-benar anjlok.

Salah satu indikator rendahnya kunjungan wisata ke Jambi bisa dilihat dari penurunan kunjungan wisata ke daerah yang selama ini menjadi branding (ikon) pariwisata, Provinsi Jambi, yakni Kabupaten Kerinci. Target kunjungan wisata ke Kabupaten Kerinci 2020 tidak tercapai akibat Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci, Juanda Sasmita di Kerinci, baru-baru ini mengungkapkan, jumlah wisatawan ke Kerinci selama Januari – November 2020 hanya sekitar 161.789 orang atau hanya 58 % dari target kunjungan wisata ke daerah itu tahun lalu sekitar 277.590 orang.

“Turunnya kunjungan wisata ke Kerinci dipengaruhi pembatasan kunjungan wisata secara nasional dan internasional. Selain itu kunjungan wisatawan lokal juga menurun akibat pembatasan kegiatan sosial masyarakat dan banyaknya objek wisata yang ditutup selama pandemi,”ujarnya.

Sementara itu menurunnya kunjungan wisata selama pandemi tersebut juga terjadi untuk seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi.  Menurut Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi, Lies Indriani, penutupan objek-objek wisata serta pembatasan kegiatan ekonomi, sosial dan kemasyarakatan sejak Maret 2020 terkait Covid-19 membuat kunjungan wisatawan ke Jambi menurun drastis.

Selama pandemi Covid-19, tempat – tempat wisata andalan yang ditutup di Jambi, yakni Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan pendakian ke Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Candi Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Museum Siginjai, Museum Perjuangan, Museum Gentala dan Taman Budaya di Kota Jambi.

“Penurunan kunjungan wisatawan ke Jambi hotel selama pandemi Covid-19 tahun 2020 mencapai 90 %. Kunjungan wisatawan ke Jambi hingga Maret saja hanya 669 orang. Padahal Januari – Maret 2019, target kunjungan wisata ke Jambi mencapai 1.900 orang. Kunjungan wisatawan ke Jambi tersebut turun drastis hingga akhir tahun 2020,”katanya.

Sementara itu Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Provinsi Jambi Yudi Gani mengatakan, tingkat hunian hotel di Jambi selama pandemic juga turun hingga 95 %. Tingkat hunian hotel di Jambi hingga akhir tahun 2020 hanya sekitar lima persen.

“Turunnya tingkat hunian hotel di Jambi merupakan dmpak pandemi Covid-19. Penurunan tingkat hunian hotel di Jambi terjadi sejak Covid-19 menyebar ke Indonesia, Maret 2020,”katanya. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan pada peluncuran promosi wisata Jambi, “Expo Jelajah Jambi - The Hidden Paradise in Jambi” di Jakarta, Selasa (16/3/2021). (Foto : Matra/KemenkoMarves)

Wisata Bangkit

Menyikapi besarnya dampak ekonomi akibat penurunan kunjungan wisata tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni, berupaya membangkitkan kembali pariwisata Jambi.

Upaya itu antara lain dilakukan melalui program promosi wisata bertajuk  “Expo Jelajah Jambi - The Hidden Paradise in Jambi” (Expo Sorga Wisata Tersembunyi Jambi).  Expo sorga wisata Jambi tersebut diluncurkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual virtual di Jakarta, Selasa (16/3/2021).  Peluncuran Expo Wisata Jelajah Jambi itu disaksikan Pj Gubernur Jambi, Harti Nur Cahya Murni beserta jajaran instansi terkait di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi.

Luhut Binsar Panjaitan pada kesempatan tersebut mengatakan, promosi wisata dan produk unggulan ekonomi kreatif Jambi memanfaatkan media digital sangat sangat tepat di masa pandemi saat ini. Promosi wisata tersebut diharapkan mampu mendongkrak kembali kunjungan wisatawan ke Jambi. Dengan demikian dunia pariwisata dan ekonomi kreatif  di Jambi bisa bangkit kembali.

“Kami mengapresiasi upaya dan semangat Pemprov Jambi mempromosikan destinasi wisata yang dikemas melalui media digital. Upaya tersebut kami harapkan bisa meningkatkan kembali kunjungan wisata ke Jambi. Kami yakin Jambi sudah siap menyambut wisatawan dengan standar protokol kesehatan,” katanya.

Dikatakan, terobosan Jambi membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi ini sangat mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI). Menurutnya gerakan ini menjadi kekuatan bangsa bahwa, pemerintah sedang menggalakkan semangat Persatuan Indonesia dan akan membuktikan kebanggaan membeli dan menggunakan produk anak bangsa.

“Lebih dari itu, yang dilakukan oleh Jambi bisa menjadi contoh bagi provinsi lainnya. Semangat ini tentunya menjadi motivasi dan mengingatkan kita semua, bahwa Indonesia begitu kaya dengan kearifan lokal, budaya dan sejarah, tinggal bagaimana kita mengemasnya,” ungkapnya.

Luhut Binsar Panjaitan lebih lanjut mengatakan, Jambi sedang bersiap menjadi tuan rumah Gernas BBI awal 2022. Wisata dan ekonomi kreatif Jambi yang  dipromosikan melalui “Jelajah Jambi-The Hidden Paradise in Jambi” semua orang bisa melihat potensi Jambi yang begitu kaya dan beragam, mulai batik hingga songket yang dikenal memiliki makna dan nilai-nilai luhur yang begitu dalam.

“Dari sisi alam, Jambi memiliki keindahan alam dan kekuatan sejarah yang juga menjadi keunggulan Jambi. Misalnya Candi Muarojambi yang merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya dan Melayu serta Gunung Kerinci, Danau Kerinci dan Danau Gunung Tujuh,”katanya.

Luhut Binsar Panjaitan meminta Pemprov Jambi, pemerintah kabupaten, kota dan dinsa instansi terkait di Jambi benar-benar mengawal (melanjutkan) program pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Jambi.

 “Kita bekerja tidak sendiri-sendiri, kita bekerja tidak terkotak-kotak. Tapi, kita bekerja bergotong-royong dan berkelanjutan. Inilah yang harus dipertahankan. Karena kebersamaan dan team work (tim kerja) yang bagus akan menghasilkan hasil yang lebih bagus.Mari kita singkirkan perbedaan tapi kita kedepankan persatuan dan kesatuan, itulah Indonesia,”katanya.

Sementara itu Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni pada kesempatan tersebut mengatakan, program “Expo Jelajah Jambi - The Hidden Paradise in Jambi" merupakan rangkaian memperkenalkan objek wisata di Jambi dan juga untuk mendukung program pemerintah pusat yaitu “Bangga Berwisata di Indonesia” dan “Bangga Buatan Indonesia”.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri tersebut mengatakan, pandemi Covid -19 dirasakan sangat berdampak bagi sektor pariwisata di Indonesia, bahkan di dunia dan juga di Jambi.

"Ketika pariwisata lesu, efek berantai yang membuat banyak hotel berhenti operasi, transportasi dan restoran sepi, kuliner dan toko oleh-oleh gulung tikar, para pengrajin usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga terdampak," ujarnya. 

Para penari Jambi tampil memukau membawa tari piring Jambi pada promosi wisata Jambi, “Expo Jelajah Jambi - The Hidden Paradise in Jambi” secara virtual di rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (16/3/2021). (Foto : Matra/DinasKominfoProv.Jambi)

Menurut Hari Nur Cahya Murni, Pemprov Jambi terus bertransformasi menata kembali sektor pariwisata agar adaptif dengan adanya pandemi Covid-19 . Upaya membangkutkan pariwisata dan ekonomi kreatif Jambi tersebut tidak bisa dilakukan secara sendiri – sendiri ole Pemprov Jambi, pemerintah kabupaten, kota maupun organisasi perangkat dinas (OPD) terkait.

"Mari kita gotong royong memulihkan perekonomian di Indonesia di tengah pandemi ini. Tugas tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah, namun juga menjadi tanggun jawab pihak swasta, perbankan, E – Comers dan seluruh elemen masyarakat. Semua bisa dilibatkan agar kita bangkit kembali dan bisa menyasar pasar nasional bahkan internasional," tuturnya.

Hari Nur Cahya Murni yakni perekonomian Jambi juga akan lebih cepat tumbuh dan berkembang karena potensi pariwisata dan kebudayaannya memiliki keindahan dan kekuatan untuk menumbuhkan perekonomian. Provinsi Jambi memiliki potensi yang luar biasa mengingat situs Candi Muarajambi yang masuk kawasan strategis pariwisata nasional. Peninggalan situs bersejarah tertua di Indonesia yang dibangun menggunakan bata merah dan menarik wisatawan.

Selain itu, katanya masih ada juga juga wisata Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan di Asia Tenggara dengan ketinggian 3.805 meter diatas permukaan lau (mdpl). Di Kabupaten Kerinci juga terdapat Danau Kerinci, Danau Gunung Tujuh dan perkebunan teh Kayuaro yang masuk dalam perkebunan teh kedua terluas kedua di dunia.

"Jambi juga memiliki empat kawasan konservasi, yaitu TNKS, Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan Taman Nasional Berbak (TNB). TNB sendiri memiliki hutan gambut dan mangrove (bakau) terluas di Asia Tenggara yang sangat menawan dengan aliran sungainya berwarna hitam,”katanya. (Matra/Radesman Saragih)




Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama