(Matra, Jambi) – Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura menjadi prioritas di Provinsi Jambi menghadapi besarnya dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat. Karena itu seluruh daerah kabupaten dan kota di Jambi diharapkan terus meningkatkan luas lahan dan produksi pangan.
“Provinsi Jambi memprioritaskan pembangunan bidang pertanian, khususnya tanaman pangan dan hortikultura untuk membangun ketahanan pangan daerah di tengah pandemi Covid-19 ini. Peningkatan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura ini penting mencegah krisis pangan akibat Covdi-19,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Peemrintah Provinsi (Pemprov) Jambi, H Sudirman, SH, MH pada Rapat Forum Organisasi Perangkat Dinas (OPD) (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) Tingkat Provinsi Jambi 2021 di Swiss Bell Hotel, Rabu (17/3/2021).
Rapat tersebut dihadiri para pimpinan OPD lingkup Provinsi Jambi, pimpinan OPD bidang pertanian kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Ir Akhmad Maushul, Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Drs Wahyudin, MM.
Menurut Sudirman, tahun 2022 merupakan tahun memperkuat sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19. Laporan BPS tahun 2020 menyebutkan bahwa di tengah keterpurukan perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19, hanya sektor pertanian yang mampu tumbuh positif secara nasional.
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Pertanian Tri Wulan (TW) IV 2020 tumbuh 2,59 %. Kemudian selama satu tahun terakhir PDB pertanian tumbuh positif 1,75 % di tengah terjadinya kontraksi ekonomi Indonesia sebesar 2,07 %.
Sudirman menjelaskan, berdasarkan laporan BPS, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Jambi juga terus membaik. NTP di Jambi selama Januari 2021 mencapai 119,23 atau naik 1,19 % dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dipengaruhi Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,96 %. Sdangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 0,76 %.
Dikatakan, secara nasional, ekspor produk pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Selama tahun 2020, nilai nilai ekspor pertanian nasional mencapai 451,8 triliun meningkat 15,79 % dibandingkan tahun 2019. Pada masa pandemi Covid-19, jumlah yang bekerja di sektor pertanian tahun 2020 juga meningkat 2,23 % dibandingkan tahun sebelumnya.
“Agar mampu mempertahankan kinerja tersebut, maka berbagai program/kegiatan pembangunan sektor pertanian yang telah dilaksanakan agar dapat terus dilanjutkan di tahun 2022 sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pertanian yaitu pertanian maju, mandiri, dan modern,” jelasnya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar