Gereja GKPS Jambi yang turut mendapatkan pengamanan ketat di Jambi menjelang Jumat Agung, Jumat (2/4/2021) dan Paskah, Minggu (4/4/2021). Gambar diambil Selasa (30/3/2021). (Foto : Matra/AdeSM) |
(Matra, Jambi) – Umat Kristen di Kota Jambi meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi-aksi teroris menjelang perayaan Tri Suci Paskah, yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah. Kewaspadaan terhadap aksi terorisme itu ditingkatkan menjelang perayaan Tri Suci Paskah menyusul aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Warga Jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, Jon Saragih kepada medialintassumatera.com (Matra) di Kota Jambi, Selasa (30/3/2021) siang mengatakan, warga GKPS Jambi sudah diimbau meningkatkan kewaspadaan pada ibadah perayaan Kamis Putih, Kamis (1/4/2021), Jumat Agung, Jumat (2/4/2021) dan Paskah, Minggu (4/3/2021).
“Kami sudah diimbau pimpinan gereja memantau orang asing yang masuk ke komplek gereja, khususnya pada ibadah perayaan Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah. Selain itu warga jemaat GKPS Jambi juga diminta waspada terhadap berbagai kemungkinan selama mengkuti ibadah Tri Suci Paskah,”katanya.
Dikatakan, pihak kepolisian di Jambi sejak kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) sudah melakukan pemantauan ke gereja GKPS Jambi. Pemantauan terhadap komplek GKPS dilakukan jajaran kepolisian di Jambi hingga Selasa (30/3/2021) untuk memastikan keamanan gereja.
“Pihak kepolisian yang datang ke geraja kami menginformasikan, Polresta Jambi dan Polda Jambi akan melakukan penjagaan di gereja GKPS Jambi pada perayaan Kamis Putih, Jumat Agung dan Minggu Paskah. Petugas polisi yang datang ke gereja kami menyampaikan agar warga jemaat tetap tenang, tidak panic, namun tetap waspada,”katanya.
Sementara itu anggota Tim Polda Jambi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sumardi yang memantau keamanan di komplek Gereja Kotabaru, Kota Jambi mengatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan secara rutin ke setiap gereja di Kota Jambi selama perayaan Tri Suci Paskah. Selain itu jajaran kepolisian di Jambi juga melakukan pengamanan dengan menempatkan petugas di komplek gereja selama berlangsungnya ibadah Tri Suci Paskah.
“Kami akan terus memantau dan patroli keamanan komplek gereja di Jambi selama perayaan Tri Suci Paskah. Kami berharap umat Kristen di Jambi tidak panik namun tetap waspada terhadap aksi-aksi teroris,”katanya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto : Matra/Ist)
Kesiapan Polisi
Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo di Jambi meminta seluruh jajaran Polda Jambi beserta instansi terkait dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan menyusul peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
“Jajaran Polda Jambi juga harus meningkatkan pengamanan seluruh rumah ibadah, khususnya gereja menjelang perayaan Tri Suci Paskah, Kamis – Minggu (1 – 4/4/2021. Kewaspadaan dan pengamanan rumah ibadah ini penting mencegah aksi teror menjelang hingga pelaksanaan Tri Suci Paskah,”ujarnya.
Menurut Albertus. Racmad Wibowo, Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Provinsi Jambi diminta juga meningkatkan kerukunan umat beragama menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Jambi. Para tokoh agama di Jambi diharapkan bisa membangun komunikasi yang baik agar umat beragama di daerah tersebut juga bisa tetap tenang dan rukun menghaapi situasi saat ini.
.“Kita tidak hanya berbicara toleransi, hubungan yang harmonis antar umat beragama namun juga apa upaya yang kita kerjakan untuk menciptakan kesejahteraan, kedamaian dan keamanan. Para tokoh agama memiliki peran penting memberikan nasehat, pandangan dan masukkan kepada masyarakat terkait kerukunan umat beragama di daerah ini,”ujarnya.
Jamin Keamanan
Secara terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh masyarakat tidak panik pasca terjadinya aksi dugaan bom bunuh diri Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Kasus tersebut sudah ditangani jajaran Polri dan seluruh jajaran kepolisian di Indonesia meningkatkan pengamanan, khususnya pengamanan rumah ibadah.
“Korps Bhayangkara menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat pasca aksi bom bunuh diri di Katedral Makassar tersebut. Kasus bom bonuh diri di Katedral Makassar sedang dalami dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya,"katanya.
Dikatakan, jajaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus melakukan penindakan terhadap para kelompok teroris di seluruh daerah di Indonesia. Pemberantasan terorisme tersebut merupakan komitmen Korps Bhayangkara. Karena itu masyarakat tidak perlu cemas dan khawatir. Negara tetap hadir dan tidak akan kalah dengan aksi ataupun serangan teror apapun.
Manurut Listyo Sigit Prabowo, pihaknya menjamin keamanan perayaan seluruh rangkaian Wafat Isa Almasih (Jumat Agung) Jumat, (2/4/2021) hingga Paskah, Minggu (4/4/2021). Seluruh jajaran kepolisian di Tanah Air sudah diinstruksikan melakukan penjagaan perayaan Tri Suci Paskah dengan melakukan operasi rutin jajaran kepolisian di gereja-gereja.
Seperti diberitakan, peristiwa bom bunuh diri di Jalan Kartini, depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) melibatkan dua orang. Kedua pelaku bom bunuh diri yang merupakan suami isteri langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
Teroris Condet
Sementara itu, setelah terjadinya kasus bom bunuh diri di Katedral Makassar, pengejaran terhadap jaringan teroris di berbagai daerah di Indonesia juga terus ditingkatkan jajaran kepolisian. Jumlah teroris yang berhasil diamankan sejak tragedi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar sudah mencapai 13 orang.
Kepolisian Polda Metro Jaya misalnya berhasil menangkap empat orang terduga teroris pada penggerebekan dua rumah tempat terduga teroris di Kabupaten Bekasi dan kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/2021).
Pada penggerebekan tersebut ditemukan lima bom aktif yang siap digunakan. Terduga teroris yang diamankan pada penggerebekan sarang teroris tersebut, yakni ZA (37 tahun), BS (42 tahun),AJ (46 tahun) dan HH (56 tahun). Keempat tersangka diduga merencanakan kegiatan teror dengan menggunakan bahan peledak.
"Kami menemukan lima buah bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan dan kemudian lima toples besar. Toples tersebut berisi bahan bom aseton, H2O2 (hidrogen peroksida), HCL (Asam klorida) dan sulfur,"kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Matra/AdeSM/berbagaisumber)
Posting Komentar