(Matra, Jakarta) – Para lulusan dan siswa kelas XII sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Indonesia saat ini perlu segera mempersiapkan diri menghadapi testing atau ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Baik itu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2021. Persiapan itu penting karena Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbid) sudah membuka SNMPTN mulai 15-24 Februari 2021 dan UTBK-SBMPTN 15 Maret-1 April 2021.
“Proses SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021 resmi diluncurkan atau dimulai. Proses seleksi masuk PTN tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Jadi para siswa kelas XII dan lulusan SMA dan sederajat perlu mempersiapkan diri,”kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D di Jakarta, Senin (4/1/201)
Menurut Nizam, sistem SNMPTN dan UTBK-SBMPTN pada tahun 2021 lebih siap dibandingkan tahun lalu, termasuk masalah penyesuaian regulasi atau aturan di tengah pandemi Covid-19. Kemendikbud sudah memperkirakan situasi pandemi ini akan berlangsung cukup lama, sehingga pelaksanaan seleksi masuk PTN bisa beradaptasi lebih awal.
Nizam mengatakan, sejak peluncuran seleksi masuk PTN dilakukan, Januari ini, sekolah sudah dapat membuat akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Adapun waktu registrasi dimulai hari ini hingga 1 Februari 2021 pukul 15:00 WIB.
"Siswa juga diminta melakukan registrasi akun LTMPT. Registrasi baik sekolah maupun siswa dapat dilakukan pada laman portal.ltmpt.ac.id,”katanya.
Menurut Nizam, mulai Senin (5/1/2021) seluruh SMA dan sederajat diminta melakukan penetapan siswa yang eligible (memenuhi syarat). Penetapan itu dilakukan hingga 8 Februari 2021 pukul 15:00 WIB.
Dijelaskan, syarat sekolah dalam mendaftarkan siswanya yang eligible berdasarkan ketentuan akreditasi. Artinya, sekolah dengan akreditasi A dapat mendaftarkan 40 persen siswa kelas 12 terbaiknya, sekolah akreditasi B dapat mendaftarkan 25 persen siswa terbaiknya, dan sekolah akreditasi C dapat mendaftarkan 5 persen siswa terbaiknya.
“Kemudian sekolah dapat melakukan pengisian siswa yang eligible tersebut ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Pengisian PDSS sendiri baru dibuka pada 11 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021,”ujarnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Prof Budi Prasetyo mengatakan, syarat untuk bisa mendaftarkan siswanya di PDSS, sekolah tersebut harus menggunakan kurikulum nasional. Sebab, PDSS mengakomodasi kurikulum nasional 2006 KTSP dan kurikulum 2013 sistem paket dan SKS. Sekolah yang tidak menggunakan kurikulum nasional, tidak diperbolehkan mendaftar PDSS.
“Namun, PDSS juga mengakomodasi perbedaan kurikulum semester ganjil dan genap untuk tahun ajaran dan tingkat yang sama. Sekolah yang menggunakan kurikulum nasional bisa memasukkan data ke PDSS dan kepala sekolah bertanggung jawab atas kebenaran data yang dimasukkan ke PDSS,”tambahnya.
Dikatakan, PDSS merupakan basis data yang berisi rekam jejak kinerja sekolah dan nilai rapor siswa. Pengisian PDSS merupakan tahapan dari pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Secara terpisah, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohamad Nasih menambahkan, terkait materi SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021 bisa diunduh di www.ltmpt.ac.id. Sebab, untuk bisa mengikuti proses seleksi peserta diharuskan registrasi akun LTMPT yang pendaftarannya ditutup hingga 1 Februari.
Dijelaskan, pendaftaran SNMPTN dimulai 15-24 Februari dan pengumuman 22 Maret 2021. Dikarenakan SNMPTN jalur seleksi berdasarkan prestasi siswa, Pengisian Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dimulai 11 Januari-8 Februari. Pengisian oleh sekolah masing-masing.
Menurut Nasih, untuk tahapan registrasi akun LTMPT UTBK-SBMPTN dibuka 7 Februari-12 Maret. Sedangkan pendaftaran UTBK-SBMPTN dilaksanakan pada 15 Maret -1 April.
“Pelaksanaan UTBK dilaksanakan selama dua gelombang yakni gelombang satu pada 12-18 April dan gelombang dua pada 26 April-2 Mei. Untuk pengumuman seleksi SBMPTN pada 14 juni 2021,”terangnya.
Mengenai kuota mahasiswa yang diterima di masing-masing PTN, Nasih mengatakan, kuota untuk jalur SBMPTN minimum 20 %, jalur SBMPTN minimum 40 % dan jalur ujian mandiri maksimum 20 %. Khusus PTN Badan Hukum, khusus SBMPTN minimum 30 % dan ujian mandiri maksimum 50 %. (Matra/AdeSM – Sumber : www.fin.co.id – Kemendikbud)
Posting Komentar