(Matra,
Jambi) – Populasi ikan asli lokal di Sungai Batanghari, Provinsi Jambi
belakangan ini terus berkurang. Hal tersebut disebabkan penangkapan
ikan yang tidak terkendali. Baik penangkapan ikan secara massal, maupun
penangkapan ikan dengan cara ilegal dengan meracun (memutas) dan
menyetrum. Kondisi tersebut diperparah pula semakin tingginya pencemaran
Sungai Batanghari akibat limbah industri dan penambangan emas liar.
Ancaman
kepunahan ikan asli lokal di Sungai Batanghari cukup nyata. Saat ini
spesies atau jenis ikan asli lokal di Sungai Batanghari Jambi hanya
sekitar 132 jenis. Spesies ikan konsumsi yang tersisa di Sungai
Batanghari sebanyak 76 jenis dan ikan hias 56 jenis ikan hias. Ikan hias
asli Sungai Batanghari pun bakal punah karena sekitar 22 jenis ikan
hias asli sungai terpanjang di Sumatera tersebut sudah diperdagangkan.
Sekitar 50 % spesies ikan lokal di Sungai Batanghari kini sudah punah.
Menyadari
ancaman kepunahan ikan asli lokal Sungai Batanghari, Jami tersebut
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pun kini terus berupaya menambah
populasi ikan asli sungai itu. Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup
Sedunia 2020 tingkat Provinsi Jambi yang dipusatkan di tepian Sungai
Batanghari, Pasar, Kota Jambi, Kamis (8/10/2020), Penjabat Sementara
(Pjs) Gubernur Jambi, Restuardy Daud, Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman
Shantyabudi bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Provinsi Jambi menabur sekitar 2.020 ekor bibit ikan asli
lokal di Sungai Batanghari.
“Penaburan ribuan ikan asli lokal ke
Sungai Batanghari, seperti ikan patin, baung, nila dan berbagai jenis
ikan lainnya ini sebagai salah satu menambah kembali kekayaan ikan di
Sungai Batanghari. Selain itu penaburan benih ikan ini juga memberikan
tambahan ikan ke Sungai Batanghari agar bisa nanti menjadi sumber gizi
warga Jambi,”kata Pjs Gubernur Jambi, Ir Restuardy Daud,M.Sc pada
kesempatan tersebut.
Restuardy Daud mengatakan, peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Jambi semestinya dilaksanakan 5
Juni 2020. Namun karena kondisi pandemic Covid-19, kegiatan tersebut
diundur menjadi 8 Oktober 2020. Lokasi pelaksanakan pun dipilih di Ruang
Terbuka Hijau (RTH) komplek Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Pada
kesempatan tersebut Restuardy Daud juga melakukan penanaman pohon. Turut
hadira pada kesempatan itu, Pejabat (Pj) Sekda Provinsi Jambi
H.Sudirman,SH,MH, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah.
Peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia 2020 tingkat Provinsi Jambi tersebut diikuti
secara virtual oleh pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan 70
perusahaan. Seluruh pemerintah kabupaten/kota dan 70 perusahaan swasta
di Jambi juga melakukan penanaman sekitar 2.020 bibit pohon pada
pringatan hari lingkungan hidup tersebut.
Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Restuardy Daud (dua dari kiri) melakukan penanaman pohon pinang di ruang terbuka hijau kawasan eks pasar Angso Duo, Kota Jambi pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2020 tingkat Provinsi Jambi, Kamis (8/10/2020). (Foto : Matra/AdeSM)
Kebakaran Hutan
Restuardy
Daud pada kesempatan tersebut mengapresiasi kerja keras dan sinergitas
seluruh jajaran Forkopimda Jambi, jajaran pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota se - Provinsi Jambi, pemerhati lingkungan,
dan seluruh pihak yang bergerak untuk menjaga lingkungan hidup, termasuk
sektor swasta yang peduli terhadap lingkungan.
Apresiasi itu
diberikan karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi tahun ini
bisa dikendalikan. Kebakaran hutan di Provinsi Jambi tahun ini hanya
sekitar 227 hektare (ha). Sedangkan tahun 2019, luas karhutla di Jambi
mencapai 157.137 ha. Jadi Pemprov Jambi bisa menekan kasus karhutla
tahun ini, termasuk karhutla di hutan dan lahan gambut.
“Saya
mengapresiasi kinerja semua pihak karena bencana karhutla di Jambi tahun
ini bisa ditekan cukup signifikan. Kita dititipkan untuk menjaga lahan
gambut, karena kita juga memiliki wilayah yang cukup luas dengan
karakteristik tersebut, serta mengambil langkah-langkah jangan sampai
api sudah membesar baru kemudian kita melakukan pemadaman,”ujarnya.
Restuardy
menyampaikan penghargaan terhadap unsur-unsur yang berperan penting
dalam menendalikan kebakaran hutan tahun ini, yakni Kapolda Jambi dan
jajaran, Danrem 042/ Garuda Putih dan jajaran, Manggala Agni, BPPD, dan
seluruh pihak terutama juga masyarakat dan swasta yang telah turut
serta.
Menusut Restuardy Daud, beberapa poin penting dari
sambutan Menteri Kehutanan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya perlu
disampaikan pada peringatan hari lingkungan hidup tahun ini. Di
antaranya mengenai tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2020, “Time
for Nature” (Waktu untuk Alam). Tema tersebut mengajak seluruh penduduk
dunia untuk menyadari bahwa makanan yang dimakan, air yang diminum, dan
ruang hidup di planet yang ditinggali adalah sebaik-baiknya manfaat dari
alam (nature) sehingga harus dilestarikan.
“Peringatan
lingkungan hidup tahun ini mengambil tema“Time for Nature” hal ini
artinya dalam bahasa kita pada peringatan lingkungan hidup sedunia yang
ditetapkan tahun 2020 kita diminta untuk sama-sama menyisihkan waktu
untuk melihat kembali alam lingkungan sekitar kita,”katanya.
Lebih
lanjut dikatakan, Indonesia sebagai suatu negara yang memiliki hutan
tropis yang sangat besar sehingga kemudian kita disebut sebagai salah
satu mega biodiversity country yang memiliki peran strategis terhadap
seluruh ekosistem, tidak hanya untuk internal kita, tetapi juga untuk
dunia.
“Salah satunya disebut sebagai paru-paru dunia dan
sebagainya, kita menjadi tuan rumah atau menjadi rumah dari sekian ratus
spesies flora dan fauna serta kekayaan ekosistem,”tambahnya.
Sementara,
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Bachyuni
Deliansyah pada kesempatan tersebut mengatakan, seluruh komponen
masyarakat di Jambi perlu semakin menyadari pentingnya lingkungan hijau
bagi kehidupan.
“Kita diminta kembali ke alam. Kami mengajak
seluruh kabupaten/kota se Provinsi Jambi walaupun dalam kondisi pandemi
melalui zoom meeting, juga hadir seluruh kepala dinas lingkungan hidup.
Kami juga mengajak seluruh perusahaan untuk melakukan penanaman dan
penghijauan kembali terhadap lingkungan yang sudah mulai
rusak,”paparnya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar