Bupati
Sarolangun Cek Endra (Calon Gubernur Jambi yang diusung PDIP) (kiri)
bersama kader PDIP, Safrial MS (Bupati Tanjungjabung Barat) yang batal
ikut Pilgub Jambi 2020 (kanan) pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Provinsi Jambi di Kota Jambi, 6 Februari 2020. (Foto: Matra/Ade SM)
(Matra,
Jambi) – Peta kekuatan politik di Provinsi Jambi berubah total
menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Serentak 2020 akibat
gagalnya calon unggulan, Syarif Fasha (Wali Kota Jambi) maju pada
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2020. Syarif Fasha yang meraih
peringkat tertinggi, yakni 26, 3 persen pada survei elektabilitas calon
gubernur Jambi yang dilakukan lembaga survei, Charta Politica gagal
mengikuti Pilgub Jambi 2020 karena kurang mendapat dukungan partai
politik.
Hingga akhir Agustus, Syarif Fasha yang berpasangan dengan bakal calon Wakil Gubernur Jambi, Asafri Jaya Bakri (Wali Kota Sungaipenuh) hanya mendapat dukungan Nasdem dan PPP yang memiliki lima kursi di DPRD Provinsi Jambi. Sedangkan syarat untuk bisa mendaftar menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jambi, calon harus mendapat dukungan partai dengan jumlah kursi di DPRD minimal 11 kursi.
Kegagalan Syarif Fasha mengikuti Pilgub Jambi nanti membuka peluang bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Cek Endra (Bupati Sarolangun) dan Ratu Munawaroh (isteri mantan Gubernur Jambi dua periode, Zulkifli Nurdin). Syarif Fasha – Asafri Jaya Bakri sebelumnya menjadi pesaing utama Cek Endra – Ratu Munawaroh.
Cek Endra – Ratu Munawaroh juga berpeluang besar memenangkan Pilgub Jambi 2020 karena pasangan tersebut diusung koalisi dua partai besar, PDIP dan Golkar. Cek Endra sendiri kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jambi. Cek Endra juga berpeluang mendapat dukungan kader PDIP karena Cek Endra memiliki kedekatan dengan kader PDIP, Safrial MS (Bupati Tanjungjabung Barat) yang batal ikut Pilgub Jambi 2020 mendampingi calon patahana, Fachrori Umar.
Sedangkan Ratu Munawaroh bisa mendapatkan dukungan dari PAN dan PDIP. Ratu Munawaroh bisa mendapatkan dukungan dari kader, pengurus dan simpatisan PDIP karena Ratu Munawaroh kini sudah menjadi kader PDIP. Ratu Munawaroh juga masih berpeluang mendapatkan dukungan PAN, kendati Dia tidak didukung PAN Jambi pada Pilkada Serentak 2020 ini, karena Ratu Munawaroh bekas kader PAN dan bahkan pernah menjadi anggota DPR RI dari PAN daerah pemilihan Jambi. Kemudian suami Ratu Munawaroh, mantan Gubernur Jambi dua periode, Zulkifli Nurdin (alm) merupakan pendiri PAN di Provinsi Jambi. Jadi pengaruh Zulkifli Nurdin masih bisa dimanfaatkan Ratu Munawaroh.
Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto di Jambi, Jumat (28/08/2020) mengatakan, jika para pendukung, kader dan pengurus PDIP dan Golkar Jambi konsisten mendukung Cek Endra dan Ratu Munawaroh, peluang koalisi PDIP dan Golkar memenangkan pilgub Jambi terbuka.
“Karena itu kami mengharapkan tidak ada pengurus PDIP di Jambi yang membelot. Jika kader dan pengurus PDIP membelot mendukung cagub lain, kami akan member tindakan tegas,”katanya.
Terkait kader PDIP, Abdullah Sani (mantan Wakil Wali Kota Jambi) yang mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 di luar koalisi PDIP, Edi Purwanto mengatakan, pihaknya akan segera mengambil sikap. Abdullah Sani yang mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jambi mendampingi calon Gubernur Jambi, Al Haris (Bupati Sarolangun) kemungkinan dikeluarkan dari PDIP.
“Kami masih menunggu pendaftaran cagub dan cawagub nanti. Jika Abdullah sani benar-benar mendaftar menjadi cawagub Jambi mendampingi cagub dari partai lain, baru kami bersikap,”katanya.
Menurut Edi Purwanto, selain mengusung pasangan cagub dan cawagub, Cek Endra – Ratu Munawaroh pada pilkada serentak nanti, PDIP Jambi juga mengusung dua pasangan calon kepala daerah lainnya. Untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Bungo, PDIP mengusung pasangan cabup dan wabup patahana, Mashuri-Safrudin Dwi Aprianto yang kembali maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Bungo. Sedangkan untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Sungaipenuh, PDIP mengusung pasangan Ahmadi Zubir – Hadrizal.
“Untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah yang direkomendasikan DPP PDIP tersebut, sekali lagi kami meminta seluruh kader agar mematuhi dan taat terhadap keputusan partai. Mari kita bersama-sama menjaga amanah ini dan memenangkan pilkada ini,"katanya. (Matra/Ade SM)
Hingga akhir Agustus, Syarif Fasha yang berpasangan dengan bakal calon Wakil Gubernur Jambi, Asafri Jaya Bakri (Wali Kota Sungaipenuh) hanya mendapat dukungan Nasdem dan PPP yang memiliki lima kursi di DPRD Provinsi Jambi. Sedangkan syarat untuk bisa mendaftar menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jambi, calon harus mendapat dukungan partai dengan jumlah kursi di DPRD minimal 11 kursi.
Kegagalan Syarif Fasha mengikuti Pilgub Jambi nanti membuka peluang bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Cek Endra (Bupati Sarolangun) dan Ratu Munawaroh (isteri mantan Gubernur Jambi dua periode, Zulkifli Nurdin). Syarif Fasha – Asafri Jaya Bakri sebelumnya menjadi pesaing utama Cek Endra – Ratu Munawaroh.
Cek Endra – Ratu Munawaroh juga berpeluang besar memenangkan Pilgub Jambi 2020 karena pasangan tersebut diusung koalisi dua partai besar, PDIP dan Golkar. Cek Endra sendiri kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jambi. Cek Endra juga berpeluang mendapat dukungan kader PDIP karena Cek Endra memiliki kedekatan dengan kader PDIP, Safrial MS (Bupati Tanjungjabung Barat) yang batal ikut Pilgub Jambi 2020 mendampingi calon patahana, Fachrori Umar.
Sedangkan Ratu Munawaroh bisa mendapatkan dukungan dari PAN dan PDIP. Ratu Munawaroh bisa mendapatkan dukungan dari kader, pengurus dan simpatisan PDIP karena Ratu Munawaroh kini sudah menjadi kader PDIP. Ratu Munawaroh juga masih berpeluang mendapatkan dukungan PAN, kendati Dia tidak didukung PAN Jambi pada Pilkada Serentak 2020 ini, karena Ratu Munawaroh bekas kader PAN dan bahkan pernah menjadi anggota DPR RI dari PAN daerah pemilihan Jambi. Kemudian suami Ratu Munawaroh, mantan Gubernur Jambi dua periode, Zulkifli Nurdin (alm) merupakan pendiri PAN di Provinsi Jambi. Jadi pengaruh Zulkifli Nurdin masih bisa dimanfaatkan Ratu Munawaroh.
Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto di Jambi, Jumat (28/08/2020) mengatakan, jika para pendukung, kader dan pengurus PDIP dan Golkar Jambi konsisten mendukung Cek Endra dan Ratu Munawaroh, peluang koalisi PDIP dan Golkar memenangkan pilgub Jambi terbuka.
“Karena itu kami mengharapkan tidak ada pengurus PDIP di Jambi yang membelot. Jika kader dan pengurus PDIP membelot mendukung cagub lain, kami akan member tindakan tegas,”katanya.
Terkait kader PDIP, Abdullah Sani (mantan Wakil Wali Kota Jambi) yang mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 di luar koalisi PDIP, Edi Purwanto mengatakan, pihaknya akan segera mengambil sikap. Abdullah Sani yang mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jambi mendampingi calon Gubernur Jambi, Al Haris (Bupati Sarolangun) kemungkinan dikeluarkan dari PDIP.
“Kami masih menunggu pendaftaran cagub dan cawagub nanti. Jika Abdullah sani benar-benar mendaftar menjadi cawagub Jambi mendampingi cagub dari partai lain, baru kami bersikap,”katanya.
Menurut Edi Purwanto, selain mengusung pasangan cagub dan cawagub, Cek Endra – Ratu Munawaroh pada pilkada serentak nanti, PDIP Jambi juga mengusung dua pasangan calon kepala daerah lainnya. Untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Bungo, PDIP mengusung pasangan cabup dan wabup patahana, Mashuri-Safrudin Dwi Aprianto yang kembali maju di Pemilihan Bupati (Pilbup) Bungo. Sedangkan untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota Sungaipenuh, PDIP mengusung pasangan Ahmadi Zubir – Hadrizal.
“Untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah yang direkomendasikan DPP PDIP tersebut, sekali lagi kami meminta seluruh kader agar mematuhi dan taat terhadap keputusan partai. Mari kita bersama-sama menjaga amanah ini dan memenangkan pilkada ini,"katanya. (Matra/Ade SM)
Posting Komentar