. Elviana: Pilkada Dharmasraya Mulai “Brutal”

Elviana: Pilkada Dharmasraya Mulai “Brutal”

Pengrusakan Baliho Bapaslon Bupati Dharmasraya Panji Mursyidan SE MM-Yosrizal . (Istimewa)

(Matra, Dharmasraya)-Senator Hj Elviana MSi mulai terusik jelang Pilkada Kabupaten Dharmasraya 9 Desember 2020 mendatang. Pasalnya sejumlah tudingan dan pengrusakan alat publikasi baliho yang menyasar putra sulungya Panji Mursyidan SE MM, bakal calon (Balon) Bupati Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.

“Pilkada brutal. Begitu beredar issu bahwa ananda Panji Mursyidan , SE, MM akan head to head dengan Petahana, malam harinya puluhan baliho Panji - Yosrisal dirusak dalam 1 malam oleh orang tak dikenal. Titik pengrusakan di wilayah Sungai Rumbai dan Sitiung 4 Blok D,” tulis Elviana lewat lini masa sosial media miliknya.

Menurut Elviana yang kini menjabat Ketua Komite IV DPD RI. Cara-cara brutal seperti ini tidak mencerminkan demokrasi yang baik pada Pilkada serentak Tahun 2020 ini. Pihak-pihak yang melakukan hal itu diminta agar tidak main kasar. 

Seperti diketahui Panji Mursyidan SE MM menggandeng bakal calon wakilnya Yosrizal maju di Pilkada Kabupaten Dharmasraya pada 9 Desember 2020 mendatang. Koalisi partai pengusung adalah PAN, BERKARYA, PKB dan GERINDRA.

“Ini tanggapan Tim PANJI - YOSRISAL: Samo baliho Panji-Yos jo la takuik lawan ko apo lai samo urang jo tim inyo,he he he,” tulis Elviana lagi.

Mengutip dari Fokusberitanasional.net, suhu konstelasi politik di Kabupaten Dharmasraya kian memanas. Terbukti dengan rusaknya beberapa baliho salah satu bakal Calon Bupati Dharmasraya, Panji-Yos, oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Terkait hal tersebut, Jubir Panji didampingi tim Advokasi Panji-Yos, Lukman Firnando Putra, SH.,MH., Dodi Widia Nanda, M. TESOL memberikan afirmasi atas kejadian tersebut.

“Informasi yang kami terima ada tujuh titik baliho yang dirusak atau sobek dan ada yang dibongkar. Seperti di dekat kantor Camat Sungai Rumbai, Jalur dua Sungai Rumbai, Simpang 4 KUD Sungai Rumbai, Simpang masuk SMKN 1 Sungai Rumbai, pinggir Jalan Lintas Koto Baru, Sitiung, dan Ampalu. Rusaknya baliho tersebut tidak akan berpengaruh apa-apa. Ini bak pepatah hilang satu tumbuh seribu. Artinya segelintir baliho yang rusak akan tergantikan dengan bejibun baliho-baliho berikutnya,” kata Nanda.


Menurut Nanda, dirusaknya baliho tersebut adalah bentuk ketakutan yang berlebihan dari oknum-oknum yang intimidatif dan brutal. 

“Tak ada yang abadi di dunia ini, apalagi hanya kontestasi politik. Dirusaknya baliho ini justru memperlihatkan sebuah ketidakdewasaan dalam berpolitik kepada masyarakat. Sekarang masyarakat sangat cerdas dan tidak suka dengan tindakan-tindakan di luar kontrol seperti ini. Terkait perusakan tersebut, pihaknya telah melaporkannya ke Polres Dharmasraya,” tambah Nanda.

“Baliho yang dirusak sudah kami datangi Polres Dharmasraya bagian SPKT, pihak Polres Dharmasraya mengarahkan ke bagian Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Sentra GAKKUMDU) di Bawaslu Dharmasraya, hari Senin kami sudah ke Bawaslu,” ujarnya.

Nanda juga mengklaim rusaknya baliho-baliho tersebut mengindikasikan secara gamblang bahwa duo Panji-Yos adalah kontestan yang sangat diperhitungkan di helat Pilkada Dharmasraya 9 Desember 2020 .
“Pemasangan baliho ini sifatnya murni keinginan dari masyarakat. Karena dari awal masyarakat menginginkan pemimpin yang peduli akan pembangunan SDM dan ekonomi kerakyatan yang berdampak terhadap kesejahteraan mereka, bukan sekedar pembangunan fisik yang tak berkorelasi dengan percepatan ekonomi rakyat,” katanya.
Pengrusakan Baliho Bapaslon Bupati Dharmasraya Panji Mursyidan SE MM-Yosrizal . (Istimewa

Hasutan

Terpisah, Elviana yang juga pendiri Universitas Dharmas Indonesia (UNDHARI) juga menyebutkan ada oknum-oknum yang mau mau menghasut orang Dharmasraya membenci UNDHARI? Kampus yang sudah mensarjanakan ribuan anak dari 3 provinsi seperti Sumbar, Riau dan  Jambi.

“Mau tebar fitnah dan ujaran kebencian?,” kata Elviana.

Kemudian lewat pemilik akun media sosial Dodi Widia Nanda memberikan bantahan soal empat poin fitnah tersebut. 

1.Fitnah: Nilai dipersulit ketika tidak memilih Panji.
Fakta: Adik kandung dari istri Bupati saja baru-baru ini mendapatkan nilai bagus di semua mata kuliah yang saya ampuh. Jangan ragukan profesionalitas kami. Kami bisa membedakan ranah akademik dan politik.

2.Fitnah: Mahasiswa dipersulit dalam masalah pembiayaan.
Fakta: Sudah banyak mahasiswa asal Dharmasraya mendapatkan beasiswa. Dan bahkan uang kuliah di UNDHARI bisa dicicil selama 4 tahun. Kampus lain mana ada uang kuliah bisa nyicil selama itu.

3.Lalu, ada yang bilang gagal wisuda karena ngak mampu bayar. Ya elah, sudah 4 tahun dikasih kesempatan nyicil, gak dibayar-bayar jelas numpuklah beban administrasinya. Selama 4 tahun dikasih kesempatan nyicil, ngumpet kemana saja?

4.Fitnah: Seorang Wakil Rektor menekan mahasiswa memilih Panji.
Fakta: Pesan WA itu disampaikan di grup mahasiswa daerah (OMDA) . Bukan grup internal kampus. Esensi pesannya sudah dipotong-potong. Padahal ada kelanjutannya. Semua orang berhak berpolitik di sana. Mahasiswa yang mendukung calon lain pun juga boleh berpolitik di sana. Kalau anjuran memilih Panji dari kampus, seharusnya ada surat resmi berstempel Rektor. Ini tidak ada. (Asenk Lee Saragih)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama