Uskup Agung Keusukupan Agung Medan (KAM) Sumut, Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19), Minggu (19/07/2020).(Matra/Ist)
(Matra, Medan) – Kewaspadaan dan kesiagaan seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara (Sumut) terhadap penularan virus corona (Covid-19) harus benar-benar semakin ditingkatkan. Hal itu penting sebab kasus positif Covid-19 di kalangan para pejabat dan tokoh agama/masyarakat di Sumut terus bertambah. Setelah Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Runtung Sitepu dan beberapa orang jajaran dinyatakan positif Covid-19 pekan lalu, kini Uskup Agung Keusukupan Agung Medan (KAM) Sumut, Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap dan beberapaorang jajarannya dinyatakan positif Covid-19.
Juru Bicara Keuskupan Agung Medan, RP Benyamin Purba OFM Cap di Medan, Sumut, Minggu (19/07/2020) menjelaskan, Uskup Agung Mgr Kornelius Sipayung diketahui positif Covid-19 setelah menjalani uji laboratorium cairan tenggorokan (swab). Enam orang jajaran Keuskupan Agung Medan juga dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil uji laboratorium swab.
“Kami meminta umat Katolik dan pihal lain yang sempat datang ke kantor Keuskupan Agung Medan atau bertemu langsung dengan Uskup Agung, Kornelius Sipayung dan jajarannya yang diinformasikan positif, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi pribadi masing-masing dan untuk mencegah penularan lebih luas,”katanya.
Dikatakan, mereka yang ada bertemu Uskup Agung Medan dan para pastor Keuskupan Agung Medan sejak 1 Juli – 19 Juli 2020 perlu melakukan inisiatif sendiri berkonsultasi dan berobat kepada dokter terdekat. Konsultasi kesehatan tersebut perlu mencegah berjangkitnya Covid-19 di Medan, Sumut, khususnya di kalangan Keuskupan Agung Medan.
Menurut Pastor Benyamin, pengumuman berjangkitnya Covid-19 di Keuskupan Agung Medan bukan untuk menakut-nakuti umat atau membuat kecemasan, tetapi untuk meningkatkan kewaspadaan. Setiap orang yang melakukan kontak dengan Uskup Agung Medan dan para pastor yang terpapar Covid-19 perlu memeriksakan diri karena mereka berpeluang terjangkit dan menularkan virus Covid-19.
"Orang-orang yang kontak dengan Uskup Agung Medan dan beberapa jajarannya bisa menjadi carrier atau silent carrier atau pembawa Covid-19. Hal ini yang perlu kita sikapi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara cepat,"ujarnya.
Dijelaskan, jajaran Keuskupan Agung Medan (KAM) yang dikabarkan positif covid-19, yakni Uskup Agung Keuskupan Agung Medan (KAM) Mgr Kornelius Sipayung OFMCap, Vikaris Jenderal (Vikjen) RP Michael Manurung, OFMCap, RP Frans Borta P. Rumapea, O.Carm dan RP Romualdus Nairun, CMF. Kemudian RD Jody Morison Turnip, Ketua Yayasan Pendidikan Katolik (YPK) Don Bosco dan Melina Marbun.
Terus Bertambah
Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan mengatakan, pasien positif Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara terus bertambah. Pasien baru positif Covid-19 di Sumut, Sabtu (18/07/2020) bertambah 147 orang. Sedangkan pada Minggu (19/7/2020), pasien baru positif Covid-19 di Sumut bertambah 14 orang.
“Jadi total total pasien positif Covid-19 di Sumut hinga Minggu (19/07/2020) sudah mencapai 2.937 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) 2.416 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sekitar 318 orang, pasien meninggal 147 orang dan pasien sembuh 719 orang,"katanya.
Melihat masih terus meningkatnya kasus Covid-19 di Sumut, Whiko Irwan mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut mengimbau seluruh warga masyarakat Sumut tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Warga harus tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak, an wajib memakai masker jika harus keluar rumah, menjaga jarak (physical distancing) dan mencuci tangan lebih sering. Protokoler kesehatan Covid-19 tersebut perlu dilakukan secara ketat karena sampai saat ini masih ditemukannya penderita covid baru di Sumut.
"Peningkatan angka covid yang didapatkan karena GTPP Sumut sedang gencar melakukan pemeriksaan rapid test maupun PCR (polymerase chain reaction). Cakupan pemeriksaan juga semakin luas dan tinggi. Sehingga banyak penderita baru yang terdeteksi, selain juga masih terjadi penularan di tengah masyarakat,"ujarnya. (Matra/AdeSM)
(Matra, Medan) – Kewaspadaan dan kesiagaan seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara (Sumut) terhadap penularan virus corona (Covid-19) harus benar-benar semakin ditingkatkan. Hal itu penting sebab kasus positif Covid-19 di kalangan para pejabat dan tokoh agama/masyarakat di Sumut terus bertambah. Setelah Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Runtung Sitepu dan beberapa orang jajaran dinyatakan positif Covid-19 pekan lalu, kini Uskup Agung Keusukupan Agung Medan (KAM) Sumut, Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap dan beberapaorang jajarannya dinyatakan positif Covid-19.
Juru Bicara Keuskupan Agung Medan, RP Benyamin Purba OFM Cap di Medan, Sumut, Minggu (19/07/2020) menjelaskan, Uskup Agung Mgr Kornelius Sipayung diketahui positif Covid-19 setelah menjalani uji laboratorium cairan tenggorokan (swab). Enam orang jajaran Keuskupan Agung Medan juga dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil uji laboratorium swab.
“Kami meminta umat Katolik dan pihal lain yang sempat datang ke kantor Keuskupan Agung Medan atau bertemu langsung dengan Uskup Agung, Kornelius Sipayung dan jajarannya yang diinformasikan positif, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi pribadi masing-masing dan untuk mencegah penularan lebih luas,”katanya.
Dikatakan, mereka yang ada bertemu Uskup Agung Medan dan para pastor Keuskupan Agung Medan sejak 1 Juli – 19 Juli 2020 perlu melakukan inisiatif sendiri berkonsultasi dan berobat kepada dokter terdekat. Konsultasi kesehatan tersebut perlu mencegah berjangkitnya Covid-19 di Medan, Sumut, khususnya di kalangan Keuskupan Agung Medan.
Menurut Pastor Benyamin, pengumuman berjangkitnya Covid-19 di Keuskupan Agung Medan bukan untuk menakut-nakuti umat atau membuat kecemasan, tetapi untuk meningkatkan kewaspadaan. Setiap orang yang melakukan kontak dengan Uskup Agung Medan dan para pastor yang terpapar Covid-19 perlu memeriksakan diri karena mereka berpeluang terjangkit dan menularkan virus Covid-19.
"Orang-orang yang kontak dengan Uskup Agung Medan dan beberapa jajarannya bisa menjadi carrier atau silent carrier atau pembawa Covid-19. Hal ini yang perlu kita sikapi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara cepat,"ujarnya.
Dijelaskan, jajaran Keuskupan Agung Medan (KAM) yang dikabarkan positif covid-19, yakni Uskup Agung Keuskupan Agung Medan (KAM) Mgr Kornelius Sipayung OFMCap, Vikaris Jenderal (Vikjen) RP Michael Manurung, OFMCap, RP Frans Borta P. Rumapea, O.Carm dan RP Romualdus Nairun, CMF. Kemudian RD Jody Morison Turnip, Ketua Yayasan Pendidikan Katolik (YPK) Don Bosco dan Melina Marbun.
Terus Bertambah
Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Mayor Kes dr Whiko Irwan mengatakan, pasien positif Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara terus bertambah. Pasien baru positif Covid-19 di Sumut, Sabtu (18/07/2020) bertambah 147 orang. Sedangkan pada Minggu (19/7/2020), pasien baru positif Covid-19 di Sumut bertambah 14 orang.
“Jadi total total pasien positif Covid-19 di Sumut hinga Minggu (19/07/2020) sudah mencapai 2.937 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) 2.416 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sekitar 318 orang, pasien meninggal 147 orang dan pasien sembuh 719 orang,"katanya.
Melihat masih terus meningkatnya kasus Covid-19 di Sumut, Whiko Irwan mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut mengimbau seluruh warga masyarakat Sumut tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Warga harus tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak, an wajib memakai masker jika harus keluar rumah, menjaga jarak (physical distancing) dan mencuci tangan lebih sering. Protokoler kesehatan Covid-19 tersebut perlu dilakukan secara ketat karena sampai saat ini masih ditemukannya penderita covid baru di Sumut.
"Peningkatan angka covid yang didapatkan karena GTPP Sumut sedang gencar melakukan pemeriksaan rapid test maupun PCR (polymerase chain reaction). Cakupan pemeriksaan juga semakin luas dan tinggi. Sehingga banyak penderita baru yang terdeteksi, selain juga masih terjadi penularan di tengah masyarakat,"ujarnya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar