. Miliki KTA PDIP, RHS Tak Dilirik PDIP Simalungun, Ada Apa?

Miliki KTA PDIP, RHS Tak Dilirik PDIP Simalungun, Ada Apa?

Butuh Belanja Politik Rp 4, 6 Miliar Untuk Menguasai 312.958 Pemilih
RHS dan KTA PDIP Kabupaten Simalungun. (Asenk Lee Saragih)

PDIP Simalungun Rekomendasikan Amran Sinaga dan Tumbur Napitupulu
(Matra, Pematangraya)-Kerinduan Radiapoh Hasiholan Sinaga SH (RHS) agar bisa diusung PDIP Simalungun di Pilkada Simalungun 9 Desember 2020, sudah ditunjukkan RHS sejak 27 Juli 2019 lalu. 

Pasalnya saat itu Ketua DPC PDIP Simalungun Steven Samrin Girsang dan pengurus lainnya menyambut baik bergabungnya RHS sebagai Anggota Kader PDIP Kabupaten Simalungun dengan telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP Simalungun yang ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri tanggal 27 Juli 2019 .

Sat itu RHS menjumpai Pengurus DPD II PDIP Kabupaten Simalungun untuk melakukan komunikasi politik. Radiapoh memilih PDI Perjuangan sebagai mitra untuk membangun Kabupaten Simalungun yang bermartabat.

Demikian disampaikan RHS saat bersilahturahmi ke Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Simalungun, di Kompleks Griya, Jalan Asahan, Selasa 6 Agustus 2019 lalu.

Bahkan RHS disambut baik oleh Pengurus DPC PDI Perjuangan Simalungun, Samrin Girsang, Rospita Sitorus sebagai bendahara.

RHS memilih PDI Perjuangan karena dirinya melihat kader PDI Perjuangan mengakar sampai ke akar rumput. Sampai ke pelosok. RHS menyebutkan  dengan motto “Rakyat Harus Sejahtera”  itu sudah bisa diakomodir.

Kata RHS, PDI Perjuangan banyak memiliki kader-kader yang sangat teruji dan bisa menjadi mitra untuk membangun Kabupaten Simalungun. Apalagi melihat daerah Kabupaten Simalungun memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar.

Namun belakangan, DPC PDIP dinilai banyak kalangan salah besar tak merekomendasikan sosok Radiapoh Hasiholan Sinaga SH (RHS) sebagai calon Bupati Simalungun di Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. 

Tetapi DPC PDIP Kabupaten Simalungun justru merekomendasikan Amran Sinaga (Wakil Bupati Simalungun) dan Tumbur Napitupulu ke DPP PDIP sebagai calon Bupati Simalungun. Sementara RHS ditinggalkan.

Bahkan keseriusan Radiapoh Hasiholan Sinaga SH yang notabene sebagai kader PDIP ini sudah melakukan fit and proper test (wawancara) di Sekretariat PDIP, Jalan Asahan, Kompleks Griya, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sabtu 14 September 2019 lalu.

Tersirat, kedekatan personal St Radiapoh Hasiholan Sinaga dengan Politisi senior PDIP seperti St Junimart Girsang dan St Marsiaman Saragih (Anggota DPD RI) dan Ketua DPD PDIP Provinsi Sumut dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Simalungun, tak berpengaruh positif untuk mengusung RHS di Pilkada Simalungun.

Elektabilitas, Integritas, Popularitas, RHS di Kabupaten Simalungun belakangan ini justru semakin moncreng. Bahkan aksi sosial dan sosialisasi yang dilakukan relawan, tim, simpatisan RHS di Kabupaten Simalungun semakin menyasar seluruh kecamatan di Kabupaten Simalungun.

Sementara Ketua DPC PDIP Kabupaten Simalungun Steven Samrin Girsang yang juga Wakil Ketua DPRD Simalungun ini kepada wartawan Sabtu (20/6/2020) menegaskan, bahwa DPC PDIP Kabupaten Simalungun hanya merekomendasikan dua nama menjadi calon bupati Simalungun Pilkada serentak 2020 ke DPP PDIP.

“Yang kita rekom ke PDIP Pusat, Amran Sinaga dan Tumbur Napitupulu untuk calon Bupati Simalungun. Untuk Wakil, Corry Purba, Rospita Sitorus dan Abu Sofyan Siregar. Namun belum diputuskan oleh DPP PDIP dan masih proses. Kemungkinan pekan depan calon Bupati dan calon wakil bupati yang akan diusung oleh PDI Perjuangan sudah keluar surat rekomendasinya,” katanya.

Kata Samrin Girsang, PDIP Simalungun memiliki 8 kursi di DPRD Kabupaten Simalungun. Dimungkinkan akan berkoalisi dengan PPP (2 kursi) dan PKS (2 kursi). 

“Saat ini dalam proses komunikasi intens dengan PPP dan PKS. PDIP Simalungun akan berkoalisi dengan PPP dan PKS. Kalau PAN sudah ke Anton Saragih,” kata Samrin Girsang.

Menurut Samrin Girsang, sosok calon bupati yang akan diusung PDI-Perjuangan adalah pribadi yang punya visi membangun, merakyat dan tidak memperkaya diri sendiri di Simalungun.

“Calon bupati dan wakil lagi penggodokan di DPP PDIP. Harapan kita semoga terpilih calon bupati dan wakil yang punya visi membangun, merakyat. Tidak memperkaya diri sendiri dan takut akan Tuhan,” kata Samrin Girsang.

Beli Suara

Sementara pada Pilpres dan Pileg Rabu 17 April 2019 lalu tercatat sebanyak 625.916 orang Pemilih di Kabupaten Simalungun yang tersebar di 413 desa atau kelurahan di 32 Kecamatan Se Kabupaten Simalungun. Dari jumlah 625.916 pemilih terdapat sebanyak 310.879 berkelamin laki-laki dan 315.037 perempuan, serta menentukan hak pilihnya di 2.633 Tempat Pemungutan Suara (TPS).


Menanti Parpol: Bakal pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Simalungun RHS-AMAN.
Jikapun jumlah pemilih berubah pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang, tidak jauh dari angka tersebut. Jika jumlah itu dibagi dua, terdapat jumlah pembagi sebanyak 312.958 orang. Jika bercermin pada Pilkada Bupati Simalungun dua kali belakangan, tentu tak jauh dari “uang belanja” suara yang mematok Rp 150.000/ Pemilih dengan total Rp 4.694.3700.000,”. 

Suatu angka yang lumrah untuk merebut jabatan Bupati Simalungun. Namun, mungkinkah Pilkada Simalungun berjalan tanpa “belanja politik” untuk mendapatkan 312.958 suara para calon. Tentunya suatu hal yang berat, menggingat prakmatis masyarakat di Kabupaten Simalungun memilih dengan meminta “bayaran”. 

Namun untuk melawan arus prakmatis masyarakat di Kabupaten Simalungun, tentunya para Politisi atau calon-calon Bupati Simalungun bisa melakukan pendidikan demokrasi lewat kegiatan-kegiatan rohani. 

Suatu langkah yang masuk akal, lakukan sosialisasi anti politik uang kepada para pemilih kaum Hawa di Kabupaten Simalungun yang tercatat sebanyak 315.037 orang. Sosialisasi lewat kegiatan kerohanian dan aksi sosial langkah tepat para bakal calon dan tim guna mengikis sikap prakmatis warga soal Pilkada Simalungun 9 Desember 2020 mendatang. 

Lewat kegiatan kerohanian dan aksi sosial yang melibatkan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat bisa mengurangi sikap prakmatis warga di Kabupaten Simalungun yang sudah “kotor” selama 10 tahun belakangan ini. Pendidikan politik harus dilakukan hingga ke tingkat desa-desa hingga pelosok sehingga bisa mendapatkan pengetahuan politik yang anti politik uang.

413 Desa (Nagori) 

Kepada bakal calon di Pilkada Simalungun, tentunya suatu kebanggaan bagi warga Simalungun, jika ada calon yang mampu bersosialisasi ke 413 desa (nagori) di 32 Kecamatan se Kabupaten Simalungun. Kalau hal ini bisa dilakukan, tentunya pemilih bisa mengenal secara tatap muka dan terjalin hubungan emosional. 

Setidak ada dua bakal pasangan calon yakni Wagner Damanik (WD-BISA) dan Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) yang sejak lama sudah melakukan sosialisasi di Kabupaten Simalungun. Baik lewat relawan, simpatisan dan tim pemenangan masing-masing calon.

Namun bakal paslon yang sudah resmi mendaftar ke KPUD Simalungun adalah paslon WD-BISA, jalur independen (non parpol) beberapa bulan lalu. Kini tinggal menunggu hasil verivikasi faktual oleh KPU Kabupaten Simalungun. Sedangkan Radiapoh Hasiholan Sinaga hingga 21 Juni 2020 belum mendapatkan perahu politik.

Sebagai peta suara pemilih di 32 Kecamatan Se Kabupaten Simalungun, jumlah DPT terbanyak terdapat di Kecamatan Bandar dengan jumlah 53.533 pemilih dan Kecamatan Siantar sebanyak 43.693 pemilih. Sementara jumlah pemilih yang paling sedikit dari 32 Kecamatan di Kabupaten Simalungun adalah  Kecamatan Haranggaol Horison yang hanya terdapat 3.832 pemilih.

Berikut Ini 32 Kecamatan di Kabupaten Simalungun

1. Kecamatan Bandar.
2. Kecamatan Bandar Huluan.
3. Kecamatan Bandar Masilam.
4. Kecamatan Bosar Maligas.
5. Kecamatan Dolok Batunanggar.
6. Kecamatan Dolok Panribuan.
7. Kecamatan Dolok Pardamean.
8. Kecamatan Dolok Silau.
9. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
10. Kecamatan Gunung Malela.
11. Kecamatan Gunung Maligas.
12. Kecamatan Haranggaol Horison.
13. Kecamatan Hatonduhan.
14. Kecamatan Huta Bayu Raja.
15. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi.
16. Kecamatan Jorlang Hataran.
17. Kecamatan Panei.
18. Kecamatan Panombeian Panei.
19. Kecamatan Pematang Bandar.
20. Kecamatan Pematang Sidamanik.
21. Kecamatan Pematang Silima Huta.
22. Kecamatan Purba.
23. Kecamatan Raya.
24. Kecamatan Raya Kahean.
25. Kecamatan Siantar.
26. Kecamatan Sidamanik.
27. Kecamatan Silau Kahean.
28. Kecamatan Silimakuta.
29. Kecamatan Tanah Jawa.
30. Kecamatan Tapian Dolok.
31. Kecamatan Ujung Padang.
32. Dolok Masagal.

2.633 TPS

Jika mengacu pada TPS Pilpres dan Pileg April 2019, jumlah TPS di Kabupaten Simalungun sebanyak 2.633 TPS. Sementara jumlah Anggota DPRD Kabupaten Simalungun Periode 2019-2024 hasil Pileg Rabu 17 April 2019 lalu berjumlah 50 orang.

Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Simalungun dari Partai Golkar yakni 1. Timbul Jaya Sibarani, 2. Marandus Sitindaon, 3. Sugiarto, 4. Binton Tindaon, 5. Lindung Samosir, 6. Jaminta Purba, 7. Umar Yani, 8. Edi Suprapto, 9. Jon Ridakalmen Sidauruk.

Sementara Anggota DPRD Simalungun dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni 1. Rospita Sitorus, 2. Maraden Sinaga, 3. Jonson Riduan Sinaga, 4. Mariono, 5. Aripin Panjaitan, 6. Jhon Manat Purba, 7. Samrin Girsang, 8. Junita Veronika Munthe.

Anggota DPRD Simalungun dari Partai Demokrat yakni 1. Walpiden Tampubolon, 2. Johannes Sipayung, 3. Irwansyah Purba, 4. Histoni Sijabat, 5. Erna Sari Purba, 6. Andre Andika Sinaga, 7. Elias Barus.

Dari Partai Gerindra ada 1. Bona Uli Rajagukguk, 2. Juarsa Siagian, 3. Sastro Joyo Sirait, 4. Fao Saut Sinaga, 5. Badri Kalimantan, 6. Erwin Parulian Saragih.

Dari Partai Nasdem ada 1. Bernhard Damanik, 2. Ucok Alatas Siagian, 3. Tumpak Silitonga, 4. Jamerson Saragih, 5. Karpan Saragih. 

Anggota DPRD Simalungun dari Partai Perindo ada 1. Lisnawati Sirait, 2. Agus Irawan Sinaga, 3. Sariadi Saragih, 4. Saida Purba. Dari Partai Hanura ada 1. Sardin Gultom, 2. Esron Simbolon, 3. Suriawan, 4.  Jarusdin Sinaga.

Sedangkan dari Partai PKS ada 1. H Ikhwanuddin Nasution, 2. Usmayanto. Dari PPP ada 1.Hendra Sukmana Sinaga, 2. Adianto Pasaribu. Anggota DPRD Simalungun dari PAN ada 1. Edi Sumanto, 2.Salbin Damanik. Dan Partai Berkarya ada satu kursi atas nama Benfri Sinaga.

6 Dapil

Dari jumlah perolahan kursi DPRD Kabupaten Simalungun, tentunya para calon Bupati sudah bisa membaca untuk mencari perahu Politik untuk maju. Namun jika “mahar” partai terlalu berlebihan, mungkin bisa terjadi paslon yang maju hanya ada tiga paslon.

Pada Pileg April 2019, Kabupaten Simalungun dipetakan menjadi 6 Dapil untuk caleg. Berdasarkan hasil uji publik, 32 kecamatan di Kabupaten Simalungun dibagi menjadi enam daerah pemilihan (dapil) pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019.

Masing-masing, Dapil 1 dengan jumlah 10 kursi, terdiri dari Kecamatan Gunung Maligas, Siantar, Tapian Dolok dan Dolok Batu Nanggar. Dapil 2 dengan jumlah sembilan kursi terdiri dari Kecamatan Bandar, Pematang Bandar, Bandar Huluan dan Bandar Marsilam. 

Dapil 3 dengan enam kursi terdiri dari Bosar Maligas, Huta Bayu Raja dan Ujung Padang. Kemudian, Dapil 4 sebanyak tujuh kursi terdiri dari Kecamatan Ujung Padang, Tanah Jawa, Hatonduhan, Gunung Malela dan Jawa Maraja Bah Jambi. 

Dapil 5 sebanyak sembilan kursi terdiri dari Kecamatan Panei, Sidamanik, Jorlang Hataran, Panombean Panei, Dolok Panribuan, Pamatang Sidamanik, Girsang Sipangan Bolon dan Dolok Pardamean. Kemudian, Dapil 6 dengan sembilan kursi terdiri dari Kecamatan Purba, Haranggaol Horisan, Silimakuta, Pamatang Silimahuta, Raya, Raya Kahean, Dolok Silou, Silou Kahean dan Dolok Masagal.

Dari jumlah mata pilih, jumlah TPS, jenis kelamin pemilih, jumlah kursi Parpol di DPRD Kabupaten Simalungun dan wajah-wajah Anggota DPRD Kabupaten Simalungun dari 6 Dapil tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi calon Bupati Simalungun. 

Keterlibatan serta loyalitas Anggota DPRD Simalungun dari Parpol Pengusung Calon nantinya, tentu menjadi modal strategi “Menaklukkan” setengah tambah satu dari 625.916 orang pemilih Pilkada Simalungun 9 Desember 2020. (Matra/Asenk Lee Saragih)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama