Tari Ngagah Harimau
(menyembah harimau) menjadi salah satu tarian tradisional yang
terangkat ke permukaan melalui Festival Sungai Batanghari di Kota Jambi,
Rabu - Sabtu (22 - 25/11/2017). Tarian tersebut berasal daru Pulau
tengah, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Jambi. (Foto :
MLS/RSM)
Media Lintas Sumatera, Jambi- Sungai Batanghari yang membentang sekitar 800 kilometer (Km) mulai
dari daerah pegunungan Kabupaten Kerinci hingga pesisir pantai timur Provinsi
Jambi memiliki potensi wisata yang cukup kaya. Baik potensi wisata alam, lingkungan
maupun potensi wisata sejarah dan budaya.
Namun kekayaan objek wisata yang
tersebar di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari tersebut belum
sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan
ke Provinsi Jambi. Objek wisata di DAS Batanghari belum mampu mendongkrak
kunjungan wisatawan ke Jambi karena objek-objek wisata tersebut masih kalah
pamor. Objek wisata di sepanjang Sungai Batanghari belum banyak dikenal
wisatawan, khususnya wisatawan nasional dan internasional karena kurang promosi
dan pengelolaanya belum profesional.
Untuk mengangkat pamor objek wisata di
sepanjang DAS Batanghari tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi
menggelar Festival Sungai Batanghari (Batanghari River Festival). Festival
Sungai Batanghari tersebut digelar di kawasan objek wisata tepian Sungai
Batanghari, Taman Tanggo Rajo, Kota Jambi selama empat hari mulai, Rabu – Sabtu
(22 – 25/11/2017).
Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan
Keluarga (PKK) Provinsi Jambi, Sherrin Tharia Zola (tiga dari kiri) didampingi Gubernur
Jambi, Zumi Zola (kanan) melepas lampion pada Festival Sungai Batanghari di
Taman Tanggo Rajo, Kota Jambi, Rabu (22/11/2017). (Foto : PJN/RSM)
Atraksi Budaya
Festival Sungai Batanghari yang
digelar untuk kedua kalinya sejak tahun 2015 tersebut menyuguhkan berbagai
atraksi seni, budaya dan kreasi produk unggulan wisata Jambi. Di antaranya, pementasan
seni pertunjukan (teater), lomba tari dan lagu daerah seluruh kabupaten/kota
se-Provinsi Jambi.
Kemudian digelar juga carnaval busana
kreasi batik dari para desainer dan paguyuban batik Jambi, pameran dan bazaar
produk unggulan Jambi, demo penyuguhan kopi khas Jambi yang melibatkan 16
pelaku usaha kopi se-Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi, Zumi Zola pada
pembukaan Festival Sungai Batanghari tersebut mengatakan, festival wisata dan
budaya itu digelar kembali sebagai salah satu upaya memperkenalkan keindahan
wisata dan kekayaan budaya masyarakat di kawasan DAS Batanghari. Kementerian
Pariwisata dan Kebudayaan juga mendukung penyelenggaraan Festival Sungai
Batanghari tersebut.
"Salah satu dukungan tersebut,
yakni memasukkan Festival Sungai Batanghari dalam calender of event (rangkaian
kegiatan) wisata di Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan. Mulai tahun 2018,
Festival Sungai Batanghari dan Festival Danau Kerinci sudah masuk dalam 100
event Wonderful Indonesia,"katanya.
Gubernur Jambi, Zumi Zola (tiga dari
kiri depan) mencoba menyeruput kopi khas Jambi ketika menyaksikan demo atau
atraksi penyuguhan kopi pada Festival Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo,
Kota Jambi, Rabu (22/11/2017). (Foto : PJN/RSM)
Layak Jual
Zumi Zola mengakui, berbagai objek
wisata alam, lingkungan dan sejarah di kawasan DAS Batanghari, Provinsi Jambi
layak dijual kepada wisatawan nasional dan mancanegara. Kawasan hulu Sungai
Batanghari memiliki objek wisata Danau Kerinci, kawasan Geopark (Taman Bumi)
dan arena arung jeram Desa Air Batu, Merangin.
Sedangkan di kawasan hilir Sungai Batanghari
juga terdapat objek – objek wisata menarik, antara lain Taman Tanggo Rajo Kota
Jambi, Jembatan Aur Duri (Batanghari I), Jembatan Batanghari II dan situs
purbakala Candi Muarojambi. Selain kekayaan objek wisata, Sungai Batanghari
juga memiliki nilai sejarah dalam perkembangan kerajaan Melayu di Provinsi
Jambi.
Dikatakan, objek wisata di DAS
Batanghari yang kini sudah mulai banyak dikunjungi wisatwan hanya Danau
Kerinci, Kabupaten Kerinci dan situs purbakal Candi Muarojambi di Kabupaten
Muarojambi. Kedua objek wisata itu semakin banyak dikunjungi wisatawan berkat
intensitas kegiatan wisata dan budaya.
“Danau Kerinci mampu mendongkrak
kunjungan wisata berkat pelaksanaan Festival Sungai Batanghari setiap tahun.
Candi Muarojambi juga semakin mampu menyedot wisatawan karena Festival Candi
Muarojambi digelar setiap tahun,”tambahnya.
Menurut Zumi Zola, Festival Sungai
Batanghari sangat memungkinkan untuk dijadikan event (kegiatan) wisata nasional
karena memiliki akar sejarah yang sangat kuat. Sejarah menunjukkan bahwa selain
berperan vital dalam kehidupan masyarakat, Sungai Batanghari juga memiliki
andil besar dalam perkembangan Kerajaan Melayu dan pernah juga jaya di masanya.
Kerajaan Sriwijaya dalam kerajaan Dharmasraya pernah menjadikan Sungai Batanghari
sebagai pusat jalur perdagangan kuno. Hal itu terbukti dari penemuan harta
karun di masa lampu di dasar Sungai Batanghari.
Ratusan pengunjung antusias mengikuti seluruh suguhan atraksi seni-dan budaya
pada Festival Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo,
Kota Jambi, Rabu (22/11/2017). Warga menyaksikan acara pelepasan lampion
bersama Gubernur Jambi, Zumi Zola (tengah depan). (Foto : PJN/RSM)
Lambang Kebanggaan
Sungai Batanghari, lanjut Zumi Zola,
merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang berada 30 % di Sumatera
Barat dan 70 % di Provinsi Jambi. Objek wisata alam, lingkugan, budaya dan
sejarah yang sudah tersedia di DAS Batanghari merupakan salah satu ikon atau
lambang kebanggaan masyarakat Provinsi Jambi.
“Sebagai salah satu ikon wisata, Pemprov
Jambi terus melakukan promosi wisata Sungai Batanghari, salah satunya melalui
Festival Sungai Batanghari ini," katanya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri
Pariwisata Bidang Kebudayaan, Taufik Rahzen pada pembukaan Festival Sungai
Batanghari tersebut mengatakan, Kementerian Pariwsata dan Kebudayaan Indonesia
sudah memiliki koitmen mengangkat pamor wisata Sungai Batanghari. Karena itu festival
wisata dan budaya tersebut masuk daftar 100 besar dari 3.000 calender of event (kegiatan
wisata) Indenesia.
Sungai Batanghari, lanjut Taufik Rahzen, bukan
saja menarik karena panorama alamnya. Sungai terpanjang di Sumatera ini juga
menarik dari sisi sejarah. Sungai Batanghari memiliki peran dalam sejarah
perkembangan Melayu, agama Budha dan Islam di Jambi. Hal ini menunjukkan peradaban
besar Melayu tersimpan dalam catatan sejarah Sungai Batanghari.
“Peradaban tersebut perlu diangkat
kembali melalui Festival Sungai Batanghari. Karena itu festival wisata dan
budaya ini akan kami jadikan ikon wisata untuk memperkenalkan pariwisata Jambi
ke kancah nasional dan internasional,"tambahnya. (MLS/RSM)
Antusiasme warga Kota Jambi menyaksikan berbagai atraksi seni - budaya pada Festival Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo,
Kota Jambi, Rabu (22/11/2017). Warga menyaksikan acara pelepasan lampion
bersama Gubernur Jambi, Zumi Zola (tengah depan). (Foto : PJN/RSM)
Posting Komentar