Pesonajambi.net, Jambi-Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi meraup pendapatan dari penjualan karcis pengunjung sebanyak Rp699 juta selama libur Lebaran Idul Fitri 1438H.
“Karena momen libur yang cukup panjang sehingga realisasi pendapatan asli daerah dalam kurun waktu delapan hari selama libur lebaran mencapai Rp699 juta,” kata Kasubag TU Taman Rimbo Jambi, Nova Angelia, Selasa (4/7/2017).
Nilai realisasi pendapatan asli daerah (PAD) selama momen lebaran itu didapat dari penjualan tiket masuk para pengunjung yang jumlahnya mencapai 88.914 orang.
Jumlah kunjungan tersebut kata dia, juga termasuk orang yang mengunjungi wahana hiburan (entertainment) seperti kolam renang yang berada di sekitar areal kebun binatang satu-satunya di Provinsi Jambi itu.
“Tingkat kunjungannya juga melampaui dari target yang kita tetapkan sebelumnya hanya 60.000 orang, dan realisasi angkanya ini cukup baik dari ekspektasi kami sebelumnya,” katanya menjelaskan.
Menurut dia keberadaan taman rimba yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah kendali Dinas Peternakan Provinsi Jambi itu masih menjadi objek wisata yang favorit untuk dikunjungi masyarakat setempat.
Karena selain biaya tiket masuk yang murah dan terjangkau bagi masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah, juga objek wisata kebun binatang bisa menjadi ajang rekreasi dan edukasi pengenalan satwa kepada anak-anak.
“Umumnya pengunjung yang datang itu mereka rombongan bersama keluarga yang membawa anak-anak,” ujar Nova.
Saat momen lebaran tahun ini biaya karcis masuk tidak ada perubahan atau masih sesuai dengan Perda perubahan PAD No 6 tahun 2015, tarif karcis masuk pengunjung dewasa di hari biasa Rp8.000/orang.
Sedangkan karcis pada hari libur menjadi Rp10.000/orang. Sementara untuk karcis pengunjung anak-anak masih normal yakni Rp5.000/orang.
Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi yang berlokasi persis di depan terminal Bandara Jambi itu memiliki 400 koleksi jenis satwa langka.
Jenis satwa yang dikoleksi kebun binatang kebanggaan masyarakat Jambi tersebut diantaranya mulai satwa aves (unggas), mamalia dan reptil.
Selain itu kata Nova, pihaknya sebelumnya telah menyiagakan beberapa dokter hewan untuk menjaga kondisi kesehatan satwa agar tidak stres akibat dari lonjakan dan ramainya jumlah pengunjung yang masuk ke kawasan itu.
Satwa yang menjadi koleksi juga selalu diberikan asupan makanan dan vitamin secara rutin agar tercegah dari virus, katanya menambahkan. (PJN/Lee-Ant)
Posting Komentar