Suasana Pasar Bedug Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung Kota Jambi, Rabu 7 Juni 2017. Foto Asenk Lee Saragih.
Pesonajambi.net, Jambi-Kehadiran pasar bedug di tengah permukiman warga menjadi salah satu tempat wisata kuliner selama bulan ramadhan.
Pasar beduk kini dijadikan warga Kota Jambi untuk memanjakan lidah dengan aneka jenis makanan. Bahkan ada sejumlah kuliner yang hanya bisa dijumpai saat bulan ramadhan saja.
Bahkan ragam kuliner yang ada di pasar bedug mengundang selera selama Ramadhan.
Salah satu jenis makanan atau kuliner khas Ramadan yang diminati warga di Kota Jambi, yakni lemang ketan dan tape ketan hitam. Para pembeli antre membeli lemang di kios Uni Lastri, di Pasar Bedug Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung Kota Jambi.
Kehadiran pasar bedug atau pasar kaget di bulan Ramadan selalu dinanti – nanti warga di berbagai kota, termasuk di Kota Jambi. Warga kota tersebut mendambakan kehadiran pasar bedug, karena di pasar bedug tersebut mereka bisa mendapatkan jajanan atau kuliner khas daerah yang jarang dijual di pasaran. Karena itu setiap bulan Ramadan, warga Kota Jambi selalu menyerbu pasar bedug.
Demikian juga yang terjadi selama Bulan Suci Ramadhan 1438 H/2017. Pantauan PesonaJambi.net di pasar bedug Pasar Bedug Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung Kota Jambi, Rabu (7/6/2017) sore, ratusan warga memadati pasar bedug untuk membeli ragam kuliner yang tersedia.
Warga tampak memadati pasar beduk sejak pukul 15.00 WIB hingga berbuka puasa. Warga berlomba – lomba membeli aneka jenis menu makanan berbuka puasa khas daerah yang dijual.
Makanan khas daerah yang cukup laris dibeli warga di pasar bedug tersebut antara lain lemang ketan, pecal, bubur kampiun dan burgo (bubur tepung khas Jambi), cendol, mpek-mpek khas Palembang, Sumatera Selatan, aneka jenis kue dan masakan khas Minang, Padang, Sumatera Barat.
“Makanan yang dijual di pasar bedug semuanya mengundang selera. Sehingga semua ingin dibeli. Saya jarang membeli beberapa jenis makanan khas Jambi yang dijual di pasar bedug ini. Tadi saya membeli lemang dan tape ketan hitam, aneka jenis kue ketan, cendol dan jajanan lainnya. Sudah habis Rp 150.000 sekali belanja untuk makanan berbuka puasa,” ujar Novry (37) kepada PesonaJambi.net saat disapa di Pasar Pasar Bedug Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Handil Jaya, Rabu sore.
Tingginya minat warga masyarakat berbelanja di pasar bedug memberikan berkah tersendiri bagi para pedagang yang membuka lapak atau berjualan di pasar bedug tersebut. Penjualan para pedagang makanan di pasar bedug ada yang meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan penjualan di hari-hari biasa.
Meningkatnya hasil penjualan dagangan makanan di pasar bedug tersebut diakui Uni Lastri (45), pedagang lemang dan aneka kue ketan yang berjualan di Pasar Bedug Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Handil Jaya.
Menurut Uni Lastri, penjualan lemang dan kue ketannya meningkat drastis. Pada hari pertama pembukaan pasar bedug, Uni Lastri mampu menjual sekitar 250 batang lemang dan ratusan kue ketan mulai sore pukul 15.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Penjualan lemang tersebut jauh meningkat dibandingkan hari-hari biasa hanya sekitar 100 batang per hari.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak pengelola pasar beduk yang memberikan lapak berjualan pada kami di pasar bedug ini. Kami mendapat tempat yang strategis untuk berjualan selama Ramadan di dekat permukiman warga. Selama ini dagangan kami kurang laku karena lokasi berjualan jauh dari pusat keramaian, tapi di pasar bedug ini laris manis,” ujarnya.
Sementara pasar bedug tidak hanya terdapat di lokasi yang disediakan Pemkot Jambi. Pasar bedug swadaya masyarakat di kota itu juga terdapat di berbagai wilayah kota. Salah satu pasar bedug di Kosera Telanaipura Kota Jambi.
Selain itu, warga kota itu juga banyak yang menjual berbagai jenis makanan berbuka puasa di pinggir–pinggir jalan seperti di sepanjang Jalan Sumatera, Jelutung, Kota Jambi dan Jalan Kolonel M Kukuh, Paal V, Kotabaru, Kota Jambi.
Sebagai Semarak Ramadhan
Semarak Bulan Suci Ramadhan ternyata juga disambut dengan suka cita oleh umat Muslim, tidak terkecuali bagi masyarakat Kota Jambi. Masyarakat Tanah Pilih ini pun menyambut bulan yang mulia dan penuh rahmat tersebut dengan berbagai aktivitas dan persiapan.
Tidak hanya mempersiapkan mental dan rohani, masyarakat juga menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan menggelar Pasar Bedug. Pasar yang hanya ada satu kali dalam setahun tersebut, merupakan tradisi yang telah membudaya dimasyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.
Walikota Jambi H Syarif Fasha saat membuka Pasar Bedug Ramadhan Pemkot Jambi yang berada dilokasi Jalan Mr Assa'at Pasar Jambi Sabtu (27/5/2017) lalu mengatakan, Pemkot Jambi selalu menggelar pasar bedug selama sebulan penuh.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi sudah menyiapkan sedikitnya ratusan lapak pedagang. Pasar Bedug tersebut tidak hanya satu lokasi, tapi ada beberapa titik. Biasanya di lokasi yang strategis dan banyak dikunjungi warga.
“Pasar Bedug dibuka mulai pukul 15.00 WIB sore hingga menjelang waktu berbuka puasa. Umumnya pasar diisi pedagang makanan dan minuman, dan menu khas Kota Jambi," ujar Walikota Jambi Syarif Fasha.
Dikatakan, tujuan diadakannya pasar bedug ini adalah untuk menyemarakkan tradisi yang dijalankan masyarakat disetiap bulan Ramadhan tiba. Selain itu juga untuk mendekatkan dan memudahkan masyarakat dalam membeli makanan untuk keperluan berbuka puasa.
“Penyediaan pasar bedug tidak hanya untuk mempermudah warga masyarakat membeli makanan berbuka puas khas daerah. Penyediaan pasar bedug juga dimaksudkan untuk membangkitkan usaha ekonomi rakyat, khususnya usaha makanan atau kuliner,” katanya.
Selain itu, tujuan diadakan pasar bedug ini adalah untuk menata para pedagang agar dapat berjualan lebih tertib dan rapi. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan dan kesemrawutan di jalan-jalan khususnya jalan protokol.
Fasha juga mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir tentang kualitas dan bahan yang digunakan dalam membuat menu berbuka puasa yang di jual di pasar bedug. Sebab, semua makanan dan minuman yang dijual di pasar bedug akan di tes secara berkala oleh BPOM, sehingga keamanan dan kesehatannya sudah terjamin.
“BPOM akan mengecek setiap pasar-pasar bedug yang ada di Kota Jambi secara berkala, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.
Pemkot Jambi Sediakan Dua
Pasar beduk yang disediakan Pemkot Jambi ada dua lokasi dengan lapak pedagang mencapai 686 kapling. Lokasinya di Jalan Mr Assat Pasar Jambi dan Jalan Leimena Kota Jambi.
Fasha juga berharap agar pasar-pasar bedug yang belum terdata oleh pemerintah agar di data ulang. Hal itu guna memudahkan pemantauan di pasar-pasar bedug tersebut. Pasar Bedug yang berada di lokasi Jalan Mr Ass'at ini terdapat 223 buah lapak lapak. Pasar Bedug yang berada di Jalan Leimena, sebanyak 463 kapling, diperuntukkan untuk para pedagang pakaian dan kelontongan.
“Kami mengharapkan kehadiran pasar bedug bisa membantu pedagang kecil, khususnya pedagang makanan mendapatkan penghasilan tambahan selama Ramadan melalui pasar bedug. Karena itu warga kami harapkan membantu pengusaha kecil dengan membeli jualan mereka di pasar bedug,” katanya.
Syarif Fasha juga mengatakan, kehadiran pasar bedug di Kota Jambi tidak sampai mematikan usaha lain dan mengganggu usaha pertokoan. Justru kehadiran pasar bedug diharapkan bisa menjadi pendukung bagi pasar dan toko di sekitarnya.
“Kami ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1438 H. Semoga masyarakat Kota Jambi dapat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan khusyu dan khidmat, serta mendapat rahmat dan pahala yang berlimpah. Untuk Kota Jambi juga, semoga rahmat yang tak tehingga diturunkan oleh Allah untuk kota kita tercinta,” katanya. (PJN/Asenk Lee)
Posting Komentar