Pesonajambi.net, Muarojambi-Kini menikmati pesona kawasan komplek Candi Muarojambi tak sekadar wisata Religi saja. Namun kini kawasan Candi Muarojambi sudah bisa dinikmati dengan gaya alam dengan wisata Jungle Tracking (jelajah hutan dengan berjalan kaki).
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H. Erwan Malik,MM mengatakan bahwa obyek wisata Jungle Tracking (jelajah hutan dengan berjalan kaki) di Kawasan Komplek Percandian Muarojambi sangat memuaskan dan mengasyikkan.
Namun, karena wisata jungle tracking Kawasan Percandian Muaro Jambi tersebut masih kurang diketahui oleh masyarakat, maka sangat perlu mendapat perhatian dan promosi yang lebih serius lagi, agar masyarakat Indonesia bahkan dunia dapat mengetahui dan turut menikmati indahnya alam di kawasan tersebut.
Hal tersebut dikatakannya usai mengikuti Jungle Tracking Kawasan Percandian Muaro Jambi, start Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (13/05/2017).
Selain meningkatkan promosi, Sekda mengemukakan bahwa penataan kawasan juga perlu ditingkatkan, dengan tetap mempertahankan keaslian dan keasrian alam, karena alamnya begitu indah.
Rute yang ditempuh dalam Jungel Tracking ini adalah start dengan berjalan kaki menyusuri kebun-kebun karet warga dan hutan di Desa Danau Lamo, menyusuri pinggiran sungai dengan jembatan kayu, dilanjutkan dengan naik perahu di Kanal Kuno Sungai Medak. Turun dari perahu, berjalan kaki lagi menuju kawasan Candi Koto Mahligai.
Di Kawasan Candi Mahligai, Pj.Sekda Provinsi Jambi beserta Pj.Bupati Muaro Jambi dan rombongan beristirahat di tengah ancient garden (kebun kuno), makan dan minum makanan tradisional, serta minum madu hutan yang diambil langsung dari sarang lebah, dengan disuguhi musik, lagu, dan tarian tradisional masyarakat setempat, yakni gambangan, yang diperagakan oleh ibu-ibu.
Usai beristirahat di Kawasan Candi Mahligai, perjalanan dilanjutkan dengan naik perahu menyusuri Kanal Kuno menuju ke Candi Kedaton, dan finish di Kawasan Candi Kedaton.
“Wah, sangat memuaskan dan sangat mengasyikkan sekali, waktunya terasa sangat singkat sekali. Harusnya bisa ditambah lagi dan ditambah juga dengan sarana dan prasarana lainnya seperti adanya home stay, memasak ikan dan yang lainnya,” kata Sekda.
“Kita akui ini kurang promosi, ini perlu promosi dan dikemas dengan lebih baik lagi. Dan saya yakin apabila ini sudah dikemas dengan baik, tidak secara amatiran lagi, maka ini akan menjadi indusri pariwisata, dan yang perlu kita lestarikan di sini adalah alamnya, karena alam disini sangat alamiah sekali,” sambung Sekda.
Ditambahkan Pj. Sekda, bentuk dukungan dari pemerintah sendiri baik Pemerintah Provinsi Jambi maupun Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam upaya mengembangkan objek wisata dikawasan ini nantinya adalah akan berkoordinasi dan bekerjasma dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya dalam membantu menyiapkan sarana dan prasarana pendukung.
“Saya yakin dari tahun ke tahun kawasan cagar budaya Kawasan Percandian Muaro Jambi ini akan berkembang. Harapan saya kepada warga masyarakat di sekitar kawasan candi ini, mari kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban sehingga siapapun yang berkunjung kesini merasa nyaman dan aman. Ini yang paling pokok sekali,” pungkas Sekda.
Sementara itu, Pj.Bupati Muaro Jambi, Kailani, SH, M.Hum menyampaikan bahwa obyek wisata jungle tracking merupakan wisata yang sangat sensasional dan alamiah serta memiliki nilai jual, dan objek wisata ini tidak mudah ditemukan di tempat-tempat wisata yang lain.
“Saya rasa ini yang perlu kita angkat untuk kita jadikan obyek yang dijual dan punya pangsa pariwisata yang tersendiri. Kemampuan untuk menjual daya saing inilah yang perlu kita kerjasama dan berkolaborasi dengan semua unsur pemangku kepentingan,” kata Pj. Bupati.
Pj.Bupati menambahkan, untuk SDM masyarakat lokal sendiri yang nantinya akan menjadi pemandu wisata (guide) khususnya dalam jungle tracking sepertinya sudah cukup bagus dan terlatih dengan baik.
“Mereka sudah banyak yang mengikuti berbagai pelatihan baik itu untuk guide maupun untuk industri-industri kecil dan sebagainya. Tapi ini memang ada keterbatasan juga karena aspek-aspek yang menyangkut legalitas manajemennya, karena kewenangan untuk itu ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Dirjen Kebudayaan, maka kita tidak bisa masuk dalam konteks kepariwisataannya secara lebih luas,” jelas Pj. Bupati.
Jungel Tracking Kanal Kuno Desa Danau Lamo ini turut dihadiri oleh Kapolres Muaro Jambi, Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Sekda Provinsi Jambi, para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi, Komunitas Mahligai Budaya, para pimpinan dari Hotel O2 Weston Jambi, serta para undangan lainnya. (PJN/Lee)
Jungle Tracking, Cara Lain Menikmati Alam Komplek Candi Muarojambi
Posting Komentar