Pesona Panorama Gunung 7 Kerinci. Foto Usman Muhammad.
Pesonajambi.net, Jambi-Pengembangan obyek wisata di
Provinsi Jambi dari tahun ketahun belum maksimal. Pengembangan kini masih sebatas pada opini semata tanpa disertai desain aksi nyata pengembangan potensi pendukung sarana prasarana obyek wisata dari
pihak terkait. Pengalokasian dana pada APBD juga sangat minim untuk
pengembangan wisata di Provinsi Jambi.
Selain itu, instansi terkait juga belum mampu secara
maksimal untuk menggaet dana APBN untuk pengembangan obyek wisata di Provinsi
Jambi. Kemudian sinergitas program pemerintah kabupaten/kota dengan Provinsi
Jambi juga belum berkelanjutan. Setidaknya dibutuhkan komitmen bersama serta
dukungan dana yang maksimal guna membangun infrastruktur pengembangan akses
obyek wisata yang ada di Provinsi Jambi.
Menjawab tantangan itu, Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,
S.TP,MA mengemukakan bahwa seluruh potensi wisata Provinsi Jambi akan dikembangkan
semaksimal mungkin.
Pengembangan potensi wisata tersebut akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan, yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi, dunia usaha, dan masyarakat.
Pengembangan potensi wisata tersebut akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan, yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi, dunia usaha, dan masyarakat.
Zumi Zola sudah pernah menyuarakan soal potensi wisata Provinsi Jambi dalam Pembukaan Direct
Promotion Tourism Jambi (Promosi Langsung Pariwisata Jambi), bertempat di
Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2016) lalu.
Zola menjelaskan berbagai potensi wisata yang dimiliki
Provinsi Jambi, mulai dari dari Kawasan Pesisir Timur Jambi yang berada di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan potensi wisata bahari Taman Nasional
Berbak yang merupakan kawasan pelestrian alam untuk konservasi hutan rawa
terluas di Asia Tenggara, Air Hitam Dalam, Simpang Kubu, dan Air Hitam laut,
Festival Mandi Safar.
Di Kota Jambi yang merupakan ibukota provinsi terdapat
kekhasan tersendiri seperti bangunan, monument, dan jembatan, serta berbagai
pusat perbelanjaan, dan terdapat pula Kawasan Cagar Budaya Kota Seberang Jambi
dengan sentra Batik Jambi, yang dilintasi oleh sungai terpanjang di Sumatera,
Sungai Batanghari.
“Tidak jauh dari Kota Jambi, kita disuguhkan Candi Muaro
Jambi sebagai peninggalan sejarah. Selanjutnya ada Geopark Merangin, yang
selain lokasi wisata geologi, lokasinya juga bisa untuk olahraga arung jeram.
Ada kawasan eksotis di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, hamparan lembah
hijau perkebunan teh Kayu Aro berada langsung di bawah kaki Gunung Kerinci,
yang menyandang gelar perkebunan teh tertinggi kedua di dunia setelah
perkebunan teh Darjeling di Kaki Gunung Himalaya India, yang memiliki total
luas 3.020 hektar, dengan kesegaran suhu khas pegunungan,” ujar Zola.
“Di kaki Gunung Kerinci, terdapat danau terbesar di Jambi,
yaitu Danau Kerinci. Selain itu, ada beberapa danau lainnya, yang sebagian
besar di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Danau Kaco, Danau Lingkat, dan
Danau Gunung Tujuh. Trekking menuju danau tersebut akan menjadi petualangan
yang menantang sekaligus mengasyikkan, sembari menikmati pemandangan hijau
hutan lindung dan kicauan burung-burung hutan,” tuturZola.
Guna mengembangkan secara maksimal seruruh potensi wisata
tersebut, Zola mengungkapkan, pemerintah sedang menyusun dokumen Kawasan
Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kerinci Seblat dan KSPN Muarojambi. Zola
berharap agar penyusunan KSPN tersebut terealisasi tepat waktu, sehingga
pengembangannya akan semakin terarah dan terintegrasi di masing-masing sektor
yang terealisasi melalui program dan kegiatan.
Zola mengatakan, erat kaitannya dengan isu perubahan iklim
dan tren back to nature, Provinsi Jambi menawarkan eco tourism di taman
nasional, dimana hutan Provinsi Jambi terbanyak masuk hutan nasional di
Indonesia (empat taman nasional di Provinsi Jambi), yakni Taman Nasional
Kerinci Seblat (TNKS), taman nasionaal terbesar di Sumatera dengan luas area
yang hampir 1,4 juta hektar, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, dengan luas 143.143
hektar, Taman Nasional Bukit Duabelas yang merupakan rumah bagi Suku Anak Dalam
(SAD), seluas 605 Km persegi, serta Taman Nasional Berbak.
Zola menyatakan, angka kunjungan wisatawan ke Provinsi
Jambi menunjukkan tren peningkatan, kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2015
sebanyak 10.776 meningkat dari 8.543 kunjungan pada tahun 2011, begitu pula
dengan wisatawan nusantara, pada tahun 2011 angka kunjungan sebanyak 1.122.350
meningkat menjadi 2.447.660 di tahun 2015.
Dikatakan, peningkatan kunjungan wisata tersebut
berkorelasi dengan upaya pemerintah Provinsi Jambi dalam meningkatkan
pembangunan infrastruktur, berkerjasama dengan pihak-pihak terkait, diantaranya
pengembangan Bandara Sultan Thaha Jambi, sebagai salah satu akses ke Provinsi
Jambi, dan terus mendorong pembenahan fasilitas, sehingga tahun 2017
diproyeksikan menjadi bandara internasional.
Selain itu, lanjut Zola, pembangunan jalan yang statusnya
Jalan Provinsi Jambi terus ditingkatkan, dimana pada tahun 2015, jalan yang
kondisi mantap 73,3% dari panjang jalan provinsi 1.129,91 kilometer, dan target
tahun 2016diharapkan terjadi peningkatan sebesar 8,4%, sehingga secara total
dengan yang sebelumnya mencapai 81,7%.
Zola mengharapkan dukungan dari
Menteri Pariwisata supaya terus membantu Provinsi Jambi dalam menata dan
mengembangkan wisata Provinsi Jambi, demi kemajuan Provinsi Jambi.
Zola juga
mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se
Provinsi Jambi akan terus meingkatkan pembangunan infrastruktur, yang juga ada
kaitannya dengan pengembangan wisata Provinsi Jambi, diantaranya mendorong
penambahan landasan bandara Kerinci, sebagai akses penting ke Kabupaten
Kerinci.
“Kami semaksimal mungkin akan mengembangkan wisata Jambi,
mohon dukungan Pak Menteri, termasuk mendukung agar Candi Muaro Jambi menjadi
world heritage. Kami juga mengudang Pak Menteri untuk hadir dalam Festival
Danau Kerinci,” tutur Zola.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia,
Arief Yahya, dalam sambutannya menjelaskan, even ini dan promosi wisata lainnya
seperti mempertemukan seller (penjual) dan buyer (pembeli).
“Seller lebih efektif jika ditunjung advertising, advertising akan efektif jika ditunjang branding. Country branding 10 % akan menaikkan tourism 11 % dan investasi 2%,” ujar Arief Yahya.
“Seller lebih efektif jika ditunjung advertising, advertising akan efektif jika ditunjang branding. Country branding 10 % akan menaikkan tourism 11 % dan investasi 2%,” ujar Arief Yahya.
Untuk itu, Arief Yahya menekankan pentingnya branding, yang
selanjutnya menjadi ikon, seperti Danau Toba di Sumatera Utara.
Arief Yahya mengungkapkan, branding akan sangat mempengaruhi selling, contohnya, sepatu merk Nike dijual dengan harga Rp1.200.000, sepatu merk Adidas dijual dengan harga Rp1.100.000 akan laku, namun sepatu yang tidak memiliki brand, meskipun memiliki kualitas yang lebih baik tidak akan laku dijual dengan harga Rp1.000.000.
Arief Yahya mengatakan, demikian juga halnya dengan wisata
dengan berbagai promosi dan advertising yang dilakukan, akan sangat
dipengaruihi oleh branding, dan pemerintah Provinsi Jambi beserta seluruh pihak
terkait harus membangun branding wisata Provinsi Jambi.
“Oleh karena itu,
branding itu sangat penting dan branding itu adalah investasi, branding itu
adalah long term investment. Harus firm dengan branding,” ungkap Arief Yahya.
Menteri Pariwisata ini menyatakan bahwa ikon utama Provinsi
Jambi adalah Kawasan Kerinci, dengan alasan karena Kawasan Kerinci sudah masuk
world heritage, yakni alam dan budayanga. “Maka aksesnya akan ditingkatkan.
Perlu direct flight international airport. Landasan Bandara Kerinci baru 1.400
meter, minimal 2.500 meter,” jelas Arief Yahya.
Selain itu, Arief Yahya mengatakan penting untuk membentuk
kawasan ekonomi khusus wisata, contohnya KEK Nusa Dua, Bali, dan pelaksanaan
konsep Sustainable tourism development.
Selanjutnya, Arief Yahya membuka Direct Promotion Tourism
Jambi, yang didampingi oleh Gubernur Jambi dan Wakil Gubernur Jambi,
Dr.Drs.Fachrori Umar,M.Hum.
Tari Sekapur Sirih, Tarai Lenggang Sri Tanjung, Tari Zara
Zapin, Tari Bumandi Kaco, yang diiringi dengan lagu-lagu daerah Jambi, dan
pemutaran video wisata Jambi turut memeriahkan acara tersebut.
1. Menteri Pariwisata RI sebagai Pembina Pariwisata
Provinsi Jambi
2. Garuda Indonesia sebagai Mitra Promosi Pariwisata
Provinsi Jambi
3. Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jambi sebagai
Mitra Promosi Pariwisata Provinsi Jambi
4. Venue Magazine sebagai Mitra Media Pariwisata Provinsi
Jambi
5. Pariwisata Indonesia Mitra Media Pariwisata Provinsi
Jambi.
Selanjutnya, Menteri Pariwisata, Gubernur dan Wakil
Gubernur Jambi beserta rombongan meninjau stan-stan promosi produk dan potensi
Jambi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Dekranasda Provinsi
Jambi, Hj.Sherrin Tharia Zola, Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hj.Rahima
Fachrori Umar, Bupati Kerinci, H.Adi Rozal, Walikota Sungai Penuh, H.Asafri
Jaya Bakri, anggota DPR RI Dapil Provinsi Jambi, H.Sutan Adil Hendra dan Irsal
Yunus, para pejabat terkait dari Pemerintah Provinsi Jambi, serta para undangan
lainnya. (Pesonajambi.net/Lee)
Posting Komentar