Pesonajambi.net, Jambi-Pembangunan wisata bahari di kawasan
Pantai Timur Provinsi Jambi hingga kini masih terbelakang serta terabaika. Bahkan
sarana dan prasarana pendukung wisata di wilayah Pantai Timur Provinsi Jambi
sangat minim seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Objek-objek wisata bahari berupa pantai dan pulau-pulau di
wilayah pesisir sulit dijangkau karena minimnya sarana transportasi.
Di era Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin, Hasan Basri Agus
dan kini H Zumi Zola persoalan pembangunan pendukung sarana prasarana obyek
wisata bahari di Pantai Timur Provinsi Jambi belum maksimal.
Bahkan Pulua Berhala yang dulunya digadang-gadang jadi obyek
wisata bahari andalan Provinsi Jambi, namun di era Gubernur Jambi HBA, Pulau
Berhala akhirnya masuk wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sesuai
keputusan Sidang Mahkamah Konstitusi. Namun Zumi Zola berencana untuk menggugat
kembali Pulau Berhala untuk milik Provinsi Jambi.
Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Tanjabtim-Tanjabar Luhut Silaban
(PDIP) kepada Pesonajambi.net baru-baru ini mengatakan, tempat penginapan dan
akomodasi di kawasan objek wisata Bahari Pantai Timur Provinsi Jambi juga
sangat terbatas. Kondisi demikian membuat objek-objek wisata bahari tersebut
kurang dilirik wisatawan.
Luhut Silaban. Foto Pesonajambi.net/ Asenk Lee
Disebutkan, pembangunan objek wisata bahari di wilayah
Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) dan Tanjungjabung Barat (Tanjabbar)
kurang mendapatkan perhatian pemerintah setempat karena sektor wisata belum
dianggap sebagai salah satu sumber penghasilan daerah.
"Selama ini, pemerintah daerah cenderung menilai
sektor wisata sekedar pelengkap pembangunan daerah. Sikap tersebut membuat mereka
kurang memperhatikan pembangunan wisata. Hal ini tampak dari minimnya alokasi
dana pembangunan bidang pariwisata dalam anggaran pembangunan daerah setiap
tahunnya," ujarnya.
Luhut Silaban menyayangkan ketertinggalan pembangunan
wisata bahari di Pantai Timur Provinsi Jambi itu. Padahal objek wisata tersebut
berpotensi besar meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Jambi. Baik
kunjungan wisatawan Nusantara, maupun wisatawan mancanegara.
“Objek wisata bahari di pantai timur Provinsi Jambi memiliki
potensi besar menarik wisatawan Nusantara dan mancanegara. Objek wisata
tersebut sangat dekat dengan pusat-pusat perdagangan dunia seperti Batam,
Kepulauan Riau, Malaysia dan Singapura. Namun potensi wisata itu belum dilirik
wisatawan karena sarana dan prasarana wisata yang sangat minim,”ujarnya.
Dirinya meminta Dinas Parawisata Provinsi Jambi dan kedua
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
membuat suatu program dalam memajukan objek wisata bahari atau lainnya yang ada
di kedua daerah tersebut.
Sementara itu Bupati Tanjabtim, H Romi
Hariyanto SE mengatakan, kelambanan pembangunan sarana dan prasarana
wisata di kawasan objek-objek wisata di daerah itu disebabkan dana yang minim.
Sebagai kabupaten pemekaran, anggaran daerah lebih banyak
tersedot untuk pembangunan sarana dan prasarana umum. Sedangkan minat investor
menanamkan modal untuk pembangunan wisata bahari masih minim. Karena itu
pembangunan pariwisata hanya dilakukan secara bertahap.
Objek wisata bahari yang berpotensi besar menarik minat
wisatawan di daerah itu ada tiga, yaitu Pulau Berhala (dulu), wisata laut Air
Hitam dan kawasan wisata Pantai Alang-alang dan Sungai Ular.
Pelabuhan Darurat di Muarasabak.
“Pembangunan wisata di laut Air Hitam dan pantai
Alang-alang dan Sungai Ular tertinggal karena sulitnya mencari investor yang
mau menanamkan modal, khususnya untuk penyediaan transportasi laut serta
pembangunan penginapan," katanya.
Perlu Diprioritaskan
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata
(Disbudpar) Provinsi Jambi, Edi Erizon mengatakan,
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi sudah memprioritaskan pembangunan sektor
wisata Provinsi Jambi sejak tahun 2009 lalu.
Sektor wisata dilirik sebagai salah satu upaya memajukan
perekonomian rakyat dan daerah. Sementara Provinsi Jambi memiliki potensi
menjadi salah satu daerah wisata tujuan di Pulau Sumatera.
Disebutkan, pihaknya mengharapkan peningkatan partisipasi
masyarakat atau swasta dalam memajukan sektor wisata. Keterlibatan swasta
sangat penting untuk mengatasi dana dalam proses pembangunan sarana dan
prasarana wisata.
Menurutnya, potensi wisata yang layak dijual di daerah
Provinsi Jambi meliputi wisata budaya , alam, lingkungan, sejarah, bahari,
danau, dan sungai. Potensi wisata itu seperti terdapat di Danau Kerinci, Wisata
Alam di Merangin, Candi di Muarojambi dan Pulau Berhala-Wisata Bahari di
Muarasabak.
Namun, hingga kini kekayaan wisata tersebut belum sepenuhnya
mampu mempercepat peningkatan ekonomi rakyat dan daerah. Masalahnya, masih
banyak objek wisata di daerah belum ditangani secara baik.
“Investasi pemerintah dalam pembangunan wisata tersebut
berupa penyediaan dana pembanunan wisata melalui APBN, APBD provinsi dan
kabupaten/kota. Sedangkan investasi swasta di sektor wisata yang dikelola
secara mandiri, pendirian biro-biro perjalanan wisata dan perusahaan angkutan
wisata,”katanya. (Pesonajambi.net/ Asenk Lee)
Posting Komentar