(Matra, Kerinci)-Gubernur Jambi H Zumi Zola
mengingatkan semua pihak agar jangan konflik sosial membuat destinasi wisata
Kerinci jadi galau atau redup. Pasalnya Icon Destinasi Wisata Kerinci sejak dua
tahun terakhir sudah mulai diprioritaskan untuk mendongkrak kunjungan wisata ke
Kerinci.
Gubernur Jambi Zumi Zola kepada wartawan di Kerinci, Selasa
(21/3/2017) mengatakan, konflik sosial yang kembali pecah di Kabupaten Kerinci,
Senin (20/3) kemarin bisa mengganggu pandangan para wisatawan. Konflik sosial
antara warga peladang dari sejumlah daerah di Kabupaten Kerinci, terlibat
bentrokan dengan warga Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, yang dipicu oleh
permasalahan lahan.
Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan, konflik lahan tidak
hanya terjadi di Kerinci, di daerah lain juga ada. Mulai dari konflik suku anak
dalam (SAD) dengan perusahaan, petani sawit dengan perusahaan, dan lainnya.
Kata Zola, permasalahan seperti ini harus secepatnya
dimediasi. Pemerintah daerah harus turun tangan mencari akar masalahnya, agaar
permasalahan yang terjadi bisa dicarikan sulusinya.
“Yang penting adalah, sekarang ini semua harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemkab harus mempelajari penyebab-penyebab terjadinya konflik tersebut, sehingga nantinya ditemukan benang merah masalahnya,” ujar Zola.
“Yang penting adalah, sekarang ini semua harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemkab harus mempelajari penyebab-penyebab terjadinya konflik tersebut, sehingga nantinya ditemukan benang merah masalahnya,” ujar Zola.
Jika nantinya Pemkab Kerinci membutuhkan bantuan Pemprov
Jambi, Gubernur Zola memastikan pihaknya siap membantu. Apalagi saat ini ada
tim penanganan konflik. “Kalau nantinya dibutuhkan kita akan turunkan tim. Kan
tim penanganan konflik ini unsurnya menyeluruh, ada TNI, Polri, dan unsur
pemerintah,” katanya.
“Untuk awal ini Pemkab Kerinci bisa meredam situasi dulu.
Nantinya baru dicari akar masalah sehingga bisa ditemukan solusinya. Kerinci
adalah ikon pariwisata Jambi. Belum lama ini, pemerintah pusat mengumumkan
bahwa Kerinci adalah ikon pariwisata Jambi, sehingga harus di-brending. Salah
satunya membangun Bandara Depati Parbo,” katanya.
Tapi nyatanya, di daerah itu justru kerap terjadi konflik
antara masyarakat. Ini dikhawatirkan dapat membuat wisatawan takut untuk
menikmati indahnya alam di Kerinci, tentunya hal ini dapat merugikan pemerintah
dan masyarakat dari sektor ekonomi.
Menurut Zola, hal ini juga harus menjadi perhatian
masyarakat. Kerinci sudah dijadikan brending pariwisata Provinsi Jambi, Kerinci
menasionalkan Jambi.
“Kita juga secara bertahap membangun infrastrukturnya,
tapi tak cukup itu, harus ditopang hal lain. Salah satunya keramahan
masyarakatnya, sehingga wisatawan senang datang kesana. Tentu jangan
ribut-ribut, kalau ribut seperti ini bagaimana? Kan sayang,” kata Zola.
“Jika pariwisatanya maju, kan yang untung masyarakat.
Karena itu masyarakat harus menjaga situasinya, jangan ribut-ribut, ini
tanggungjawab kita semua. Mulai dari tokoh masyarakat, camat Kades dan
seluruhnya. Intinya kita butuh kesadaran masyarakat semuanya,” katanya. (Matra/Lee)
Posting Komentar