. Saya Antar Masuk Polisi,Saya Antar Liang Lahat, Brigjen TNI Elphis Kenang Kompol Anumerta Ryanto

Saya Antar Masuk Polisi,Saya Antar Liang Lahat, Brigjen TNI Elphis Kenang Kompol Anumerta Ryanto



Mengenal Brigjen Elphis Rudy, paman AKP Ryanto Ulil Ashar marah keponakan tewas ditembak AKP Dadang Iskandra, Kabag Ops Polres Solok Selatan. (Youtube Kompas TV)

Sulsel, S24-Inilah kenangan Brigjen TNI Elphis Rudy, paman Kompol Anumerta, Ryanto Ulil Anshar saat pemakaman sang keponakan. Di pemakaman Siri Na Passe, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (24/11/2024), jenazah almarhum Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar dimakamkan.

Brigje TNI Elphis Rudy merasa bangga, karena Ryanto masih tetap memegang teguh prinsipnya, integritas, apalagi ia sangat mengenalnya. Pasalnya, Brigjen TNI Elphis Rudy yang mendidik Ryanto.

"Saya paling mengenal almarhum, saya lihat dia tumbuh berkembang bersama. Saya ingat cita-citanya saya ingat Perjungannya, bagaimana dia untuk bisa mengabdi namun kami bangga dengan integritasnya," katanya.

Dia mengikhlaskan kepergian ponakannya yang berprestasi tersebut.

"Saya tahu anak ini berkembangnya, tumbuhnya, semangatnya, saya yang didik, saya antar dia masuk polisi, saya juga yang antar dia masuk liang lahat," ucapnya

Brigjen Elphis Rudy sangat kehilangan ponakannya. Apalagi almarhum aset negara, Polri, dan rakyat sangat berharga.

"Kami semua sedih karena kehilangan harapan kami, saya juga yakin Polri kehilangan aset yang berharga. Negara ini kehilangan aset yang berharga, kami sangat sedih, kami juga sangat marah dan kecewa sebenarnya," jelasnya

Dia pun sangat merasa kehilangan almarhum yang tewas ditembak.

"Sedih sekali saya," ucapnya. 

Sekedar diketahui, AKP Ulil Ryanto Anshar merupakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan

Dia tewas ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Peristiwa ini terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024) dini hari?

Sosok Pemilik Tambang Solok Selatan Bos Besar AKP Dadang? Siapa bos besar Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar pemilik tambang ilegal?

AKP Dadang Iskandar tak berpikir panjang demi melindungi bos besarnya itu. Akibatnya nyawa Kasat Reskrim, AKP Ulil Ryanto Anshari melayang usai ditembaki AKP Dadang Iskandar.

Kini sosok bos Dadang jadi pertanyaan. Dadang berani pasang badan dan nekat menghabisi nyawa lulusan Akpol supaya tambang itu tak terungkap.

Insiden polisi tembak polisi di Solok Selatan menyisakan sejumlah teka-teki. Sosok pemilik tambang galian C pun menjadi salah satu yang diusut lantaran memicu kejadian polisi tembak polisi.

Menurut Dirreskrimum Polda Sumatra Barat Kombes Pol Andri Kurniawan, motif AKP Dadang Iskandar tembaki AKP Ulil Ryanto Anshar terkait dengan keputusan penegakan hukum. 

Ia menyebut, AKP Dadang merasa tidak senang dengan keputusan AKP Ulil yang melakukan penegakan hukum terhadap rekannya di Polres Solok Selatan.  

"Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka terkait dengan motif yang bersangkutan lakukan adalah rasa tidak senang, di mana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan, sehingga ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong, kemudian tidak ada respons, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan," kata Andri seperti dikutip dalam Breaking News Kompas TV, Sabtu (23/11/2024).

Andri pun menjawab dugaan rekan AKP Dadang itu merupakan pengusaha tambang ilegal. Dirinya mengaku belum bisa memastikannya, karena penyidik masih melakukan pendalaman. 

"Ya, ini akan kita dalami kembali. Itu sementara keterangan dari tersangka yang kita dapatkan, tentu kami penyidik akan terus mendalami," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memerintahkan peristiwa polisi menembak polisi di Solok Selatan, Sumatra Barat, diusut tuntas.

Kapolri menegaskan, pihaknya telah memerintahkan pengusutan kasus ini secara menyeluruh, baik dari aspek etik maupun pidana.

"Pak Kapolda sudah melaporkan kepada saya terkait peristiwa yang terjadi, dan saya minta untuk mendalami motifnya.

Namun, yang jelas saya sudah perintahkan agar kasus itu diproses tuntas terhadap pelakunya, oknum pelaku dari institusi agar ditindak tegas, apakah itu proses etik maupun pidananya," ujar Kapolri dalam pernyataannya, Jumat (22/11/2024).

Kapolri juga menyoroti pentingnya mendalami motif di balik kasus ini. Menurutnya, jika motif yang ditemukan mencederai institusi, pelaku harus diberikan tindakan tegas tanpa pandang bulu.

 "Saya minta siapa pun, apapun pangkatnya, tindak tegas, tidak usah ragu-ragu," katanya. 

Pemeriksaan AKP Dadang Masih Berlanjut

Dirreskrimum Polda Sumatera Barat (Sumbar) Kombes Pol Andry Kurniawan saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang menuturkan, pemeriksaan terhadap AKP Dadang Iskandar masih tetap berlanjut. 

Pihaknya akan melakukan pendalaman dan meminta keterangan ahli lainnya. 

"Pemeriksaan tetap masih berlanjut, pendalaman dan meminta keterangan ahli lainnya," kata Andry saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024) siang.

Andry menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka, motif dirinya menghabisi nyawa Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil karena rasa tidak senang dengan penegakan hukum yang dilakukan terhadap rekanannya.

"Ketika yang bersangkutan (AKP Dadang) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respons, selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan," ujarnya.

"Jadi sementara keterangan tersangka kami dapatkan. Tentu kami penyidik mendalami.

Iya (beking), ini akan kami dalami kembali terkait perannya dalam tambang ini," imbuh Andry.

AKP Ryanto Ulil Anshar Kasat Reskrim Polres Solok Selatan (kiri) dan AKP Dadang Iskandar Kabag Ops Polres Solok (kanan) - Ada barang bukti golok di kasus penembakan AKP Ulil yang dilakukan oleh AKP Dadang (Dokumentasi Pribadi/Tribun Padang)

Pemilik Tambang Galian C

Sementara itu, terkait tambang galian C yang diduga dibeking AKP Dadang, kepolisian masih mendalami siapa sosok pemilik tambang tersebut.

Sejauh ini yang baru ditangkap ialah sopir truk di tambang galian c tersebut. Anak buah pemilik tambang tersebut sedang dimintai keterangan oleh polisi.

Sebelumnya, AKP Ryanto tewas ditembak AKP Dadang yang merupakan Kabag Ops Polres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari.

Aksi polisi tembak polisi ini terjadi di halaman Mapolres Solok Selatan yang berlokasi di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, sekitar pukul 00.43 WIB.

Kasus ini terjadi setelah Sat Reskrim Polres Solok Selatan mengungkap dan menangkap pelaku tambang galian C. AKP Dadang diduga tidak senang dengan pengungkapan tersebut.

Dari laporan polisi yang diterima Tribunpadang.com, mulanya AKP Ryanto mendapat telepon dari Dadang terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan timnya.

Saat itu, ia bersama timnya dan pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres. Sesampainya di Mapolres, pelaku diperiksa oleh penyidik, sementara AKP Ryanto bertemu dengan AKP Dadang. 

Saat pemeriksaan itu berlangsung, penyidik yang mendengar bunyi tembakan dari luar ruangan dan saat itu langsung mengecek sumber suara. Di halaman Mapolres mereka melihat Kasat Reskrim tergeletak dengan luka tembakan.

Sementara itu Kabag Ops yang diduga sebagai pelaku terlihat pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil dinas Polri.

Saat dibawa dan diperiksa di Puskesmas setempat, AKP Ryanto terkena dua tembakan di bagian kepala, yakni di bagian pelipis dan pipi kanan. Nyawanya pun tidak tertolong.

Adapun AKP Dadang menembak AKP Ryanto menggunakan senjata api pendek pistol jenis HS bernomor 260139. Barang bukti tersebut sudah diamakan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru.

Selain dua selongsong peluru di lokasi kejadian, polisi juga mengamankan tujuh selongsong peluru di Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan. (S24-Red)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama