. Cawe- Cawe Politik, Persiapan PON Sumut Berantakan

Cawe- Cawe Politik, Persiapan PON Sumut Berantakan




Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut akan dibuka (9/9/2024) di Aceh, dan akan ditutup (20/9/2024) di Sumut. Presiden Jokowi dijadwalkan akan membuka secara resmi malam ini di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda Aceh. PON XXI untuk pertama kali digelar oleh tuan rumah bersama dua provinsi, yakni Aceh-Sumut.

PON XXI yang sejatinya menjadi milik semua warga Aceh-Sumut, namun akhirnya tidak mendapat dukungan warga di Sumut. Aksi narsisme Pj. Gubernur Sumut, Agus Fatoni dan Walikota Medan, Bakal Calon Gubernur Sumut, Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi membuat warga tidak tertarik. Gambar wajah keduanya terpasang di alat peraga kampanye PON XXI di kota Medan.

Semarak PON XXI di Sumut sama sekali tidak mampu mengimbangi hiruk pikuk Pilkada. Hal tersebut sebagai buah dari cawe- cawe politik Pj. Gubernur Sumut, Ketum PB PON Sumut, Agus Fatoni sibuk menggelar safari politik berbungkus kegiatan keagamaan. Ahmad Fatoni secara sengaja dan terbuka memberi karpet merah dan panggung untuk sosialisasi menantu Presiden Jokowi. 

Sementara itu, Ketua Harian PB PON, Kadis Pemuda dan Olahraga Pemprovsu tidak mau ketinggalan cawe- cawe politik untuk diri sendiri. Bahar ikut mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Batubara. Agus Fatoni maupun Bahar sama sekali tidak peduli dengan amburadulnya venue- venue yang digunakan untuk berbagai cabang olahraga yang tidak layak.

Pertandingan futsal dalam gedung yang bocor atapnya, stadion utama yang hingga saat PON berakhir tidak dapat digunakan menjadi bukti bahwa cawe- cawe politik ketum dan ketua harian PB PON Sumut terbukti. Jika Agus Fatoni dan Bahar Siagian serius urus PON, maka seluruh venue akan beres, dan warga Sumut pasti antusias.

PON XXI di Sumut akhirnya hanya untuk Ahmad Fatoni dan Cagub yang didukungnya. Anggaran sosialisasi politik berbungkus PON XXI melalui safari dan penyebaran gambar wajah Agus Fatoni lebih besar dari anggaran sosialisasi kegiatan PON XXI itu sendiri. Bahkan gambar wajah Agus Fatoni lebih banyak dari calon kepala daerah.

Tidak ada gambar wajah pengurus KONI Sumut, pengurus olahraga Sumut, atau atlit Sumut yang dipajang. Sementara wajah Agus Fatoni, terpampang di bilboard, baliho, spanduk dan alat peraga kampanye PON lainnya. PON XXI akhirnya bukan pesta atlit dan rakyat, namun pesta elit. (Penulis Adalah Kader PDI Perjuangan-Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama