. Pemimpin Harus Bersedia Menerima Kritik

Pemimpin Harus Bersedia Menerima Kritik

Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI (tujuh dari kiri) pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator   Angkatan VI Pemerintah Kabupaten /Kota   se-Provinsi Jambi 2022 di aula kntor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi, Senin (4/7/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) - Setiap pemimpin harus memiliki strategi yang inovatif menjalankan amanah yang diterimanya¸ mempunyai komitmen tinggi menunaikan tugas dan tetap bersedia mendengarkan setiap masukan maupun kritikan. Sikap pemimpin  seperti itu penting demi mencapai tujuan bersama, khususnya tujuan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator   Angkatan VI Pemerintah Kabupaten /Kota   se-Provinsi Jambi 2022 di aula kntor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jambi, Senin (4/7/2022).

Menurut Abdullah Sani, salah satu upaya pemerintah meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), yakni mengembangkan kompetensi pejabat administrator. Hal itu penting untuk memenuhi standar kompetensi manajerial jabatan administrator. 

Dikatakan, pelatihan kepemimpinan administrator, pelatihan struktural telah diamanatkan pada Pasal 217 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan peraturan tersebut pejabat administrator harus memiliki kompetensi manajerial yang dibutuhkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun daerah.

“Peningkatan kinerja aparatur, pelayanan publik merupakan program utama pemerintah dewasa ini. Hal itu dilatar-belakangi makin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan pelayanan yang prima, efisien dan terjangkau,”katanya. 

Menyikapi tuntutan masyarakat tersebut, lanjut Abdullah Sani, ASN sebagai pelaku utama pelayanan dituntut mengaktualisasikan kinerja pelayanannya secara optimal. Baik pelayanan publik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian masyarakat tidak lagi merasakan adanya kesenjangan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja nyata yang dihasilkan.

Abdullah Sani mengatakan, fenomena kesenjangan menjadi salah satu bukti bahwa mayoritas sumber daya aparatur masih memiliki kompetensi yang belum optimal. Karena itu peningkatan kompetensi aparatur pemerintah merupakan kunci utama melakukan transformasi(peningkatan)  kinerja pelayanan instansi pemerintah  kepada  masyarakat.

Menurut Abdullah Sani, semua peserta pendidikan dan pelatihan tersebut mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh untuk  mematangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Keseriusan mengikuti pendidikan dan pelatihan tersbeut juga mampu menempatkan diri dalam peranannya sebagai pelayan masyarakat. Dengan demikian ASN dapat ikut menyukseskan pemerintahan sekaligus mendukung pembangunan Provinsi Jambi.

Dijelaskan, Pelatihan Kepemimpinan Administrator  se-Provinsi Jambi memiliki tujuan mencetak pemimpin yang memiliki kompetensi kepemimpinan manajemen kinerja dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial administrator. Pelaksanaan tugas kepemimpinan administrator tersebut sudah diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pelatihan Struktural Kepemimpinan.

Proses pelatihan tersebut, kata Abdullah Sani, diharapkan dapat mencetak peserta menjadi pemimpin (leader) yang  memiliki kompetensi kepemimpinan kinerja yang tinggi. Standar itu dibutuhkan guna menjamin terlaksananya akuntabilitas jabatan administrator. 

Kemudian, lanjutnya, standar kepemimpinan juga penting agar ASN memiliki kemampuan memimpin pelaksanaan kegiatan pejabat pengawas dan pelaksana, khususnya pada pelaksanaan pelayanan publik sesuai standar operasional pelaksanaan (SOP). Kemudian pelatihan juga bermanfaat agar ASN mampu meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.

“Selain itu, pelatihan ini juga sebagai ajang untuk meningkatkan kompetensi dalam meraih prestasi, baik dari sikap, perilaku, potensi yang meliputi moral yang baik, dedikasi dan loyalitas terhadap tugas organisasi, kemampuan menjaga reputasi diri dan instansinya, serta jasmani dan rohani yang sehat,” katanya.

Menurut Abdullah Sani, seorang pemimpin hendaknya memiliki hati nurani dan berbudaya kerja yang tinggi. Sikap seperti itu dibutuhkan untuk menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa tersebut harus mengedepankan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance) demi mendukung terwujudnya birokrasi profesional pada setiap pelaksanaan tugas yang diamanatkan negara.

“Sekali lagi saya mengharapkan para peserta yang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator se-Provinsi Jambi ini tidak hanya memahami apa yang menjadi tupoksinya. Tetapi juga harus memahami secara mendalam isu-isu strategis dan implikasinya pada program serta aktif mendiskusikan isu-isu strategis dan implikasinya terhadap tugas,”katanya.

Dikatakan, melalui pemahaman tersebut, seluruh jajaran ASN dan pemimpin administrator pemerintahan akan mampu menghasilkan kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah dengan mantap. Membangun negara/organisasi itu tidaklah semudah yang kita bayangkan, tetapi memerlukan waktu yang panjang dan konsisten. 

“Untuk itu setiap pemimpin harus memiliki strategi yang inovatif dalam menjalankan amanahnya,”katanya.

Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Jambi, HM Iskandar Nasution pada kesempatan tersebut mengatakan, pelatihan kepemimpinan administratur pemereintahan tersebut digelar untuk mengembangkan potensi peserta dalam menuhi standar jabatan struktural pemerintahan. 

“Selain itu juga untuk meningkatkan ilmu pengetahauan, keterampilan dan sikap pengabdian yang diseplin memberikan pelayanan kepada msyarakat,”katanya. (Matra/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama