. Batal Ikuti Festival Tari di Polandia, Sanggar Sihoda Siantar Akhirnya Tampil di Turki

Batal Ikuti Festival Tari di Polandia, Sanggar Sihoda Siantar Akhirnya Tampil di Turki

Penampilan para penari dari Sanggar Sihoda Kota Pematangsiantar pada pengumpulan dana “Gerakan Marharoan Bolon Sihoda Goes to Europe” di Kota Pematangsiantar, baru-baru ini. (Foto : Matra/KominfoSiantar).

(Matra, Jambi) – Tim tari tradisional Sanggar Simalungun Home Dancer (Sihoda) Kota Pematangsiantar akhirnya batal mengikuti International Folklore Meeting (Pertemuan dan Festival Tari Tradisional Internasional) ke-36 2022 di Kota Lublin, Polandia, 9 - 14 Juli 2022 akibat kekurangan dana. 

Namun demikian seluruh personil dan pengurus Sanggar Sihoda Kota Pematangsiantar tidak sampai patah arang. Kegagalan Siohoda mengikuti festival tari tradisional tingkat dunia di Polandia terobati dengan kepastian mereka mengikuti kegiatan kesenian serupa di Turki, yakni Turki "8th" Internasional Golden Furniture Folk Dance Competition.

Founder (Pendiri/Pengasuh) Sanggar Tari Sihoda, Laura  Tyas Avionita Sinaga di Kota Pematangsiantar, Jumat (10/6/2022) menjelaskan, tim tari Sanggar Sihoda dipastikan batal tampil di International Folklore Meeting ke-36 2022 di Kota Lublin, Polandia, 9 - 14 Juli 2022. Tim tari Sanggar Sihoda batal tampil di Polandia karena biaya akomodasi dan transportasi tidak cukup. 

Sebenarnya, lanjut  Laura  Tyas Avionita Sinaga, pembatalan penampilan di  International Folklore Meeting di Polandia membuat Sanggar Sihoda bisa kena sanksi berupa larangan tampil di pentas seni Eropa. 

“Namun kami mendapat dispensasi dari pihak penyelenggara. Kami dialihkan tampil di event kesenian tradisional dunia di Turki, 16 – 20 Juli 2022. Kami diberi dispensasi karena pihak lembaga kesenian tradisional dunia melihat jerih payah kami mencari dana dan latihan selama ini,”ujarnya. 

Menurut Laura Sinaga, Sihoda akan tampil pada Turki "8th" Internasional Golden Furniture Folk Dance Competition di Kota Inagol, Turki, EROPA, 16-20 Juli 2022. Sihoda tampil pada even seni internasional tersebut atas undangan Conseil International des Organisations de Festival de Folkore et d'Artd Traditionnels (CIOFF).

CIOFF suatu organisasi internasional yang bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Kebudayaan Dunia (United, Nations, Education, Scientific and Cultural/UNESCO) bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

CIOFF bertujuan menjembatani hubungan pemerintah Indonesia dengan negara-negara lain disamping sebagai misi perdamaian dengan melakukan berbagai kegiatan seni budaya di berbagai negara dunia.

Tujuan Sihoda tampil pada Turki “8th” International Golden Furniture Folk Dance Competition, yakni memperkenalkan kebudayaan Indonesia melaui tari dan musik tradisional kepada seluruh negara peserta festival dan publik di Kota Inagol. Kemudian menjadi sarana untuk mempererat persahabatan dan memperluas jejaring (networking)antar negara.

Mempererat tali silaturahmi antar negara,sehingga memudahkan Indonesia untuk nanti nya dapat mengundang negara lain dalam tercipta nyafestival tari rakyat Indonesia yang berskala Internasional. Selain itu berpartisipasi sebagai wakil/duta budaya perwakilan dari Indonesia.


"Sanggar Sihoda mengikuti festival tari tradisional tingkat internasional untuk memperkenalkan seni budaya Simalungun, Sumut dan Indonesia. Kemudian Sanggar Sihoda menjadi tempat generasi muda belajar dan mencintai tari dan budaya Simalungun di Kota Pematangsiantar,"paparnya.

Kenyang Pengalaman

Sanggar Seni Sohoda Kota Pematangsiantar termasuk salah satu sanggar kesenian yang sudah kenyang pengalaman di tingkat nasional dan internasional. Sanggar Seni Sihoda selama ini secara rutin mengikuti pertemuan dan pentas seni budaya tradisional di tingkat nasional, Asia Tenggara dan internasional. Tim tari tradisional Sihoda telah menjadi duta budaya, sekaligus juga menjadi tim kesenian di bawah naungan Promosi Budaya 7 Kerajaan Simalungun (PB7KS). 

Menurut Laura Sinaga,Sihoda pernah mengikuti Festival Masyarakat Adat ASEAN di Sumenep, Jawa Timur medio Oktober 2018. Kemudian Sihoda juga mewakili Indonesia pada Folkdance Festival and Golden Carnation Contest di Yalova, Turki, Agustus - September 2021. 

Selain itu, Sanggar Seni Sihoda juga sering melaksanakan ppergelaran seni budaya tradisional bertajuk pertunjukan tari daerah Simalungun. Salah satu di antaranya Rap Manortor Simalungun (RMS) I tahun 2017, RMS II tahun 2019 dan RMS III tahun 2020.

Sementara tahun ini, Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore et d’Arts Traditionnels (CIOFF) yang berada di bawah naungan badan penddidikan dan kebudayaan dunia (UNESCO/United, Nation, Education, Scientific Organization) mengundang Sihoda mengikuti International Folklore Meeting ke-36 di Kota Lublin, Polandia, 9 - 14 Juli 2022. 

Namun Sihoda gagal tampil di festival tersebut akibat kekurangan dana. Padahal mereka sudah mempersiapkan diri dengan matang. Upaya pencarian dan juga sudah dilakukan secara maksimal. Namun hasilnya kurang memuaskan. Dana yang dibutuhkan ke Polandia mencapai Rp 400 juta untuk 19 orang anggota kontingen. 

Namun dana yang terkumpul hingga awal Juni lalu ini baru sekitar Rp 250 juta. Jadi kurang Rp 150 juta. Akhirnya keberangkatan ke Polandia pun dibatalkan. 

Dijelaksan, untuk keberangkatan ke Turki "8th" Internasional Golden Furniture Folk Dance Competition di Kota Inagol, Turki, EROPA, 16-20 Juli 2022, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 368 juta. Dana yang sudah terhimpun hingga Jumat (10/6/2022) sekitar Rp 270 juta. (Matra/FebP/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama