. Warga Siantar Tak Perlu Cemas Peredaran Daging Sapi Terkena Penyakit Mulut

Warga Siantar Tak Perlu Cemas Peredaran Daging Sapi Terkena Penyakit Mulut

Sekda Pemkot Pematangsiantar, Budi Utari, AP (kanan) dan Kapolresta Pematangsiantar, AKBP Fernando, SH, SIK (tengah) melakukan sidak ke rumah potong hewan di Lekerkam Blok 3 Kelurahan Bah Sorma, Kecamatan Siantar Sitalasari, Sabtu (14/5/2022). (Foto : Matra/KominfoSiantar).

(Matra, Pematangsiantar) – Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut) melakukan pemantauan secara intensif penyebaran penyakit mulut dan kuku ternak sapi, kerbau dan kambing. Pemantauan tersebut antara lain dilakukan melalui inspeksi mendadak (sidak) ke rumah potong hewan swasta Lekerkam Blok 3 Kelurahan Bah Sorma, Kecamatan Siantar Sitalasari, Sabtu (14/5/2022). 

Sidak tersebut dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar, Budi Utari, AP bersama Kapolresta Pematangsiantar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fernando, SH, SIK. Pada kesempatan tersebut pihak rumah potong hewan dan dokter hewan setempat mengatakan belum menemukan adanya ternak sapi, kerbau dan kambing yang tertular penyakit mulut dan kuku di Kota Pematangsiantar. 

“Kami sudah mendapatkan penjelasan dari pihak rumah potong dan dokter hewan yang mengawasi rumah potong tersebut, belum ada ternak yang tertular penyakit mulut dan kuku di kota ini. Pengawasan dan pemantauan terus dilakukan mencegah penularan penyakit ternak tersebut,”kata Budi Utari.

Dijelaskan, Dinas Ketahanan Pangan Kota Pematangsiantar akan terus melakukan pengawasan rumah potong hewan dan lokasi peternakan atau penampungan ternak di Kota Pematangsiantar untuk memantau adanya ternak yang tertular penyakit. 
 
"Kami tetap melakukan pengawasan ternak sapi, kerbau dan kambing yang masuk ke Kota Pematangsiantar. Bila ditemukan gejala penyakit mulut dan kuku pada ternak akan langsung ditangani. Kami juga meminta agen dan distributor ternak dan peternak segera melapor kepada Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bila menemukan ternak megalami gejala PMK,”katanya.

Menurut Budi Utarai, Pemkot Pematangsiantar akan terus melakukan upaya preventif (pencegahan) secara maksimal penyebaran PMK ternak ke Kota Pematangsiantar dengan memperketat pengawasan. Pengawasan melibatkan jajaran kepolisian, TNI dan stakeholder (pemangku kepentingan).

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Kota Pematangsiantar, Ellys didampingi dokter hewan (drh)  Martha Tampubolon dan drh Pinodang Hutabarat mengatakan, pihaknya secara rutin melakukan pemeriksaan ternak asal daerah lain yang masuk ke Kota Pematangsiantar. 

Pemeriksaan dilakukan ketika ternak baru diturunkan di lokasi penampungan atau rumah potong. Pemeriksaan PMK ternak dilakukan secara ketat mencagah terjadinya pemotongan ternak yang terindikasi tertular penyakit PMK. 

“Pemeriksaan kesehatan ternak sapi, kerbau dan kambing yang masuk ke Pematangsiantar untuk dipotong di rumah potong hewan dilakukan secara ketat. Hal itu dilakukan adar jangan sampai ada ternak yang tertular penyakit PMK dipotong dan diperdagangkan,”ujarnya. 

Sementara itu, Kapolresta Pematangsiantar, AKBP Fernando mengatakan, peninjauan rumah potong hewan di Kota Pematangsiantar dilakukan setelah sebelumnya dilakukan rapat lintas sectoral. Rapat lintas sektoral tersebut  membahas upaya pencegahan penyakit pada ternak. 

“Satgas PMK Kota Pematangsiantar akan bekerja melakukan pengawasan rumah potong hewan dan lalu lintas masuknya ternak ke kota ini,”katanya.

Menurut Fernando, pihak Polresta dan Pemkot Pematangsiantar juga mengawasi rumah potong hewan Kota Pematangsiantar secara rutin karena setiap minggu pihak rumah potong hewan mendatangkan ternak dari luar daerah ke Kota Pematangsiantar.

Dikatakan, pihaknya harus memastikan apakah ternak yang dipasok dari luar daerah sudah diperiksa  dan dipastikan tidak terkena PMK. Dengan demikian konsumen di kota ini benar-benar mendapatkan daging sapi, kerbau dan kambing yang benar-benar sehat dan layak dikonsumsi. 

“Kami juga meminta warga masyarakat tidak perlu resah mengenai adanya daging sapi, kerbau dan kambing yang terkena penyakit PMK di pasaran,”katanya. (Matra/AdeSM/FebP). 

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama