. Sosok Junita Malau, Srikandi Indonesia dari Lereng Simarjarunjung, Rebut Medali Emas SEA Games Vietnam

Sosok Junita Malau, Srikandi Indonesia dari Lereng Simarjarunjung, Rebut Medali Emas SEA Games Vietnam

Junita Malau, atlet wushu berprestasi internasional yang tetap tampil bersahaja. Gambar diambil baru-baru ini. (Foto : Matra/FebP).

(Matra, Simalungun) – Naga Pane hanyalah sebuah dusun kecil di Nagori (Desa) Urung Panei, Kecamatan Purba, Kabupaten  Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Desa yang berhawa dingin tersebut tergolong masih terpencil di kawasan lereng dolok (bukit) Simarjarunjung, Simalungun. 

Letaknya berada sekitar lima kilometer dari Kelurahan Tiga Runggu, ibukota Kecamatan Purba dan sekitar 60 Kilometer (Km) dari Kota Pematangsiantar atau sekitar 200 Km dari Kota Medan, Sumut. 

Namun dusun kecil tersebut melahirkan seorang atlet berprestasi di tingkat dunia, yakni Junita Malau (30). Atlet asal Sumut tersebut menjadi salah satu srikandi Indonesia yang berhasil menyumbangkan medali emas dari cabang olahraga wushu putri pada ajang olahraga Negara-negara Asia Tenggara  atau Southeast Asian Games (SEA Games) 2021 di Vietnam, Kamis – Senin (12 – 23/5/2022). 

Junita Malau yang lahir di Dusun Naga Pane, Kecamatan Purba, 26 Mei 1991 berhasil menyabet medali emas pada babak final cabang olahraga wushu kelas 48 kilogram (Kg) setelah menumbangkan atlet tuan rumah Vietnam, Nguyen Thi Chinh di arena Ciao Giay Gynamsium, Hanoi, Vietnam, Minggu  (15/5/2022). Melalui pertarungan sengit, Junita Malau membuat Nguyen Thi Chinh cedera kaki dan tak bisa melanjutkan pertandingan hingga babak akhir. 

“Ini emas pertama saya di SEA Games. Terus terang, saya senang dan bangga bisa mengibarkan bendera merah putih di even olahraga internasional,”ujar Junita Malau seusai menyelesaikan pertandingan. Berkat perjuangan keras Junita Malau dan atlet wushu lainnya, cabang olahraga wushu berhasil menyumbangkan 15 medali untuk Indonesia pada SEA Games tersebut.

Sebanyak tiga medali emas, satu dipersembahkan Junita Malau, sembilan medali perak dan tiga medali perunggu. Berkat prestasi tersebut, Indonesia menduduki peringkat runner up (Juara II) cabang olahraga wushu pada pesta olahraga Asia Tenggara tersebut. Tuan rumah sendiri, Vietnam menduduki peringkat pertama dengan perolehan 20 medali, yakni 10 medali emas, tiga medali perak dan tujuh medali perunggu. 

Sekjen Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Ngatino dan Ketua Pengprov WI DKI Jakarta, Tjokro Gunawan mengaku mengapresiasi perjuangan dan prestasi para atlet wushu Indonesia di SEA Games tersebut. Mereka berhasil memenuhi target mendulang tiga medali emas. 

Padahal para atlet wushu Indonesia ibaratnya bertarung di “kendang macan”, yakni Vietnam yang terkenal dengan atlet-atlet wushu yang tangguh. Kemudian persaingan di cabang olahraga wushu pada SEA Games tersebut juga sangat ketat. Saingan berat Indonesia pada cabang wushu terutama datang dari tuan rumah Vietnam.

“Vietnam itu merupakan kekuatan wushu di kawasan Asia Tenggara. Sementara atlet kita bertanding di Vietnam. Ibaranya atlet kita di kandang macan. Hasil tiga emas itu sudah bagus, sesuai target,”katanya.

Junita Malau sebenarnya tidak asing lagi di dunia olahraga wushu Indonesia. Alumni Fakultas Olahraga Universitas Negeri Medan (Unimed), Sumut tahun 2018 ini sudah banyak menorehkan prestasi selama menekuni olahraga tarung wushu. 
Junita Malau, atlet wushu asal Sumater Utara yang berhasil menyumbangkan satu medali emas untuk Indonesia pada SEA Games 2021 di Vietnam, Minggu (15/5/2022). (Foto : Matra/Ist).

Tercatat, Junita Malau pernah meraih prestasi sebagai runner up Kejuaraan Dunia Wushu 2014 di Jakarta, Jumat (21/11/2014). Saat itu, Junita Malau dikalahkan atlet wushu sanda Vietnam, Chinh Nguyen Thi. Kemudian alumni Sekolah Menengah Atas Gereja Batak Karo Protestan (SMA GBKP) Kabanjahe, Kabupaten Karo tersebut juga peraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Provinsi Papua, Minggu (3/10/2021). Saat itu Junita Malau mengalahkan atlet wushu Jawa Tengah,  Bayu Peni. 

Kecintaan Junita Malu terhadap dunia olahraga wushu cukup luar biasa. Dia tidak hanya tekun latihan dan bertarung hingga meraih gelar juara. Junita Malau juga menjadikan cabang olahraga sebagai objek penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Unimed, Sumut. 

Skripsi berjudul “Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi Pada Atlet Wushu Sanda Unimed Fighting Club (UNFC)” mengantarkan Junita Malau meraih gelar Sarjana (S1) pada Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed, Sumut, 2018.

Low Profil

Kendati memiliki prestasi nasional dan internasional dan bergelar sarjana, Junita Malau tetap tampil sebagai sosok yang sederhana atau low profile (kalem). Dia tetap rendah hati dan ramah bergaul dengan siapa saja.

Junita Malau juga termasuk orang yang tidak pernah mau menyia-nyiakan waktu terbuang begitu saja. Karena itu setelah metraih gelar sarjana, belum memiliki pekerjaan dan tidak ada kegiatan pelatihan nasional (pelatnas), Junita Malau tidak enggan berladang.

Junita Malau membantu orangtua berladang atau berkebun, menanam berbagai jenis tanaman buah-buahan, khususnya jeruk manis. Berkebun jeruk manis sangat disukainya karena sangat menjanjikan. Kemudian jeruk manis merupakan salah satu jenis buah favorit masyarakat sehingga pemasarannya mudah dan luas. 

“Setelah lulus kuliah dan tidak ada pelatnas, saya berladang di kampung. Lumayanlah membantu ekonomi keluarga.  Lagi pula jeruk manis mernjadi buah favorit masyarakat dan mudah pemasarannya,”katanya.

Junita Malau mengungkapkan, salah satu harapannya yang belum terkabul setelah menamatkan studi dan meraih berbagai prestasi olahrga wushu di tingkat nasional dan internasional, yakni mendapatkan pekerjaan. 

“Mimpi saya meraig gelar sarjana dan berprestasi di dunia olahraga sudah tercapai. Namun satu lagi impian yang sangat saya dambakan, yakni menjadi pegawai atau mendapatkan pekerjaan,”paparnya. (Matra/Radesman Saragih/FebriyantoPurba/BerbagaiSumber).
Junita Malau, atlet wushu asal Sumatera Utara berprestasi internasional yang tekun berkebun jeruk di kampung halaman. Gambar diambil baru-baru ini. (Foto : Matra/IG).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama