. Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pematangsiantar, Tenaga Kerja Harus Siap Hadapi Persaingan

Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pematangsiantar, Tenaga Kerja Harus Siap Hadapi Persaingan

Aktivis buruh Kota Pematangsiantar menampilkan tarian pencak silat (dihar) menyambut Plt Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA (lima dari kanan) bersama rombongan pada Peringatan Hari Buruh Sedunia 2022 Tingkat Kota Pematangsiantar di GOR Kota Pematangsiantar, Jalan Merdeka Nomor 375, Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Senin (16/5/2022). (Foto : Matra/KominfoSiantar).

(Matra, Pematangisantar) - Tenaga kerja di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut) harus mampu menghadapi perubahan serta tantangan dunia kerja di tataran nasional, regional dan global. Salah satu tantangan tersebut, meningkatnya persaingan tenaga kerja di tengah sulitnya lapangan kerja. Untuk itu tenaga kerja di kota tersebut perlu mempersiapkan diri menghadapi persaingan tenaga kerja melalui peningkatan pengetahuan dan keahlian.

Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA pada Peringatan Hari Buruh (May Day) Tahun 2022 Tingkat Kota Pematangsiantar di Gedung Olah Raga (GOR) Kota Pematangsiantar, Jalan Merdeka Nomor 375, Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Senin (16/5/2022).
 
Peringatan Hari Buruh Sedunia di Kota Pematangsiantar tersebut dihadiri ratusan buruh dari Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI). Turut hadir pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Pematangsiantar, Budi Utari, AP dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar, Lukas Barus, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pematangsiantar, Sofie Saragih, SSTP.

Kemudian Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pematangsiantar, Drs Robert Samosir, Ketua Dekranasda Kota Pematangsiantar H Kusuma Erizal Ginting, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan para pengurus organisasi buruh se-Kota Pematangsiantar.

Menurut Susanti Dewayani, peringatan Hari Buruh Sedunia setiap 1 Mei memiliki makna yang begitu mendalam bagi seluruh pekerja. Peringatan hari buruh memberikan pelajaran dan semangat perjuangan yang begitu berharga bagi seluruh pekerja.  

Selain itu, lanjutnya, peringatan Hari Buruh Sedunia pada dasarnya menjadi momentum mengingatkan kita semua akan pentingnya komitmen guna membangun kembali hubungan industrial yang bermartabat dan memupuk hubungan dunia ketenagakerjaan yang harmonis antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah (Tripartit). 

Kemudian peringatan Hari Buruh Sedunia juga sebagai momentum  untuk mengurai permasalahan dan problematika ketenagakerjaan serta gejolak yang berhubungan dengan ketenagakerjaan yang terjadi selama ini. Dengan demikian akan tercapai win-win solution (solusi menang sama menang) dan keharmonisan antara pengusaha dengan pekerja. 

“Hal itu bisa dicapai apalagi jika mengingat pengusaha dan buruh pada dasarnya bukan bersaing, melainkan mitra yang harus berjalan beriringan. Di antara keduanya harus terjadi simbiosis mutualisme (saling menguntungkan),"ujarnya. 

Dikatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak dua tahun lalu tidak dipungkiri telah menghantam berbagai sektor, termasuk dunia usaha. Tidak  sedikit perusahaan terpuruk dan terpaksa melakukan efisiensi, termasuk mengurangi jumlah pekerja. 

“Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan. Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi beban masyakarat, termasuk beban para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja,"katanya. 

Melihat situasi sulit dunia usaha dan pekerja tersebut, Susanti Dewayani mengingatkan jajaran instansi pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan maupun dunia usaha perlu bekerja sama, bersinergi dan berkolaborasi secara proaktif serta menyeluruh meningkatkan kemampuan tenaga kerja.

“Kita perlu mencetak tenaga kerja yang handal dan berkualitas serta menguasai pengetahuan serta teknologi yang terus berkembang agar meteka mampu bersaing. Upaya peningkatan kualitas tenaga kerja tersebut dapat dilakukan melalui dengan memberikan motivasi, pelatihan, pengembangan kerja, kompetensi dan promosi,"paparnya.
Plt Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA (lima dari kanan) pada Peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) 2022 Tingkat Kota Pematangsiantar di GOR Kota Pematangsiantar, Jalan Merdeka Nomor 375, Pahlawan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Senin (16/5/2022). (Foto : Matra/KominfoSiantar).

Pengusha Koperatif

Sementara itu, Kapolresta Pematangsiantar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fernando, SH, SIK pada kesmepatan tersebut mengatakan, para buruh di Kota Pematangsiantar hendaknya bisa bersatu menyampaikan tuntutan dengan damai. Kemudian para pengusaha juga diharapkan meningkatkan sikap koperatif terhadap para buruh, terutama merespon keluhan-keluhan dan beban kaum buruh. 

Fernando juga meminta SBSI di Kota Pematangsiantar menjadikan peringatan hari buruh Internasional 1 Mei sebagai momentum menghidupkan kembali nilai-nilai luhur hubungan industrial Pancasila pasca reformasi tahun 1998. Nilai-nilai hubungan industrial Pancasila tersbeut juga penting seiring meningkatnya kebebasan berserikat dan liberalisasi pasar di Indonesia.

Dijelaskan, secara geografis Kota Pematangsiantar merupakan kota nomor dua terbesar di Provinsi Sumut setelah Kota Medan. Berbagai sektor kegiatan perekonomian, pertanian dan industri di Kota Pematangsiantar mempekerjakan banyak buruh atau tenaga kerja. 

Karena itu di Kota Pematangsiantar juga terbentuk organisasi – organisasi atau serikat pekerja dan buruh. Misalnya SPSI (Serikat Pekerja Sejahtera Indonesia), SBSI (Serikat Buruh Solidaritas Indonesia), SPTI (Serikat Pekerja Transportasi Indonesia) dan sebagainya. 

“Kehadiran organisasi buruh atau pekerja ini penting sebagai wadah penghubung antara pengusaha dan buruh yang dapat mengakomodir hak-hak dan kewajiban para pekerja, buruh dan pengusaha,"katanya.

Fernando mengharapkan, seluruh serikat pekerja dan buruh di Kota Pematangsiantar menjadikan prinsip nilai luhur hubungan industrial Pancasila sebagai pedoman untuk meredam berbagai gejolak di bidang ketenagakerjaan. Nilai luhur hubungan industrial Pancasila juga penting menjadi dasar menciptakan hubungan industrial yang harmonis. 

“Hubungan industrial Pancasila mampu menciptakan hubungan harmonis pekerja dan pengusaha karena nilai – nilai hubungan industrial Pancasila mengedepankan prinsip prinsip adaptif dan kolaboratif. Nilai industrial tersebut  mengutamakan dialog sosial, musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan dan gotong royong,”katanya. (Matra/FebP/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama