. Perayaan Idul Fitri dan Malam Takbiran di Merangin Meriah

Perayaan Idul Fitri dan Malam Takbiran di Merangin Meriah

Bupati Merangin, H Mashuri memukul bedug pada pelepasan Pawai Malam Takbiran di Kota Bangko, Merangin, Provinsi Jambi, Minggu (1/5/2022) malam. (Foto : Matra/KominfoMerangin).

(Matra, Bangko) – Umat Muslim di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi benar-benar menikmati kebebasan merayakan Malam Takbiran dan Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah (H) 2022 setelah dua tahun tidak bisa merayakan Idul Fitri akibat pandemi Covid-19. 

Kebebasan merayakan hari raya keagamaan tahun ini dimaknai umat Muslim di Merangin dengan menggelar Malam Takbiran dan Salat Idul Fitri 1443 H dengan meriah. 

Kemeriahan Malam Takbiran di Kabupaten Merangin ditandai dengan Pawai Takbiran menyambut Lebaran/Idul Fitri 1443 di jalur jalan depan kantor Bupati Merangin, Jambi, Minggu (1/5/2022) malam. Pelepasan Pawai Takbiran tersebut dilakukan Bupati Merangin, H Mashuri dengan memukul beduk. 

Pawai Takbiran tersebut mengambil rute mengelilingi Kota Bangko, Merangin dari jalur dua kantor bupati menuju ke jembatan laying. Kemudian lanjut ke arah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonel Abunjani Bangko, ke depan Gedung DPRD Merangin dan kembali ke jalur dua depan kantor Bupati Merangin.

Turut hadir pada kesempatan terebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Peemrintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, Fajarman dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Merangin, H Dr Joni Musa.

Bupati Merangin, H Mashuri pada kesempatan tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Merangin, khususnya umat Muslim memeriahkan Malam Takbiran Idul Fitri 1443 H dengan tertib. Pawai Takbiran yang diikuti berbagai kelompok masyarakat mengumandangkan takbir, tahlil, tahmid dan dzikir. 

“Kami berharap juga warga Merangin tetap mematuhi protokol kesehatan  selama pelaksanaan pawai dan salah di masjid-masjid untuk merayakan idul Fitri,”katanya.

Seusai Pawai Takbira, Bupati Merangin,H Mashuri  dan rombongan Forkopimda Meranginmemantau Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan Mudik Lebaran di Desa Jelatang Kecamatan Pamenang. Pemantauan dilakukan untuk memastikan malam Lebaran Idul Fitri 1443 H itu berlangsung aman, kondusif dan lancar.

''Alhamdulillah petugas Pos Pengamanan dan Pelayanan Mudik lengkap. Seluruh petugas mulai dari anggota kepolisian, Puskesmas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemadam kebakaran siaga,”katanya.
Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah di lapangan kantor Bupati Merangin, Provinsi Jambi, Senin (2/5/2022) pagi. (Foto : Matra/KominfoMerangin).
 
Salat Idul Fitri 

Sementara itu, salat Idul Fitri (Id) 1443 H di halaman depan Kantor Bupati Merangin, Senin (2/5/2022) pagi berlangsung khidmat, aman dan lancar. Salat Id tersebut dihadiri Bupati Merangin, H Mashuri, unsur Forkopimda Merangin, para aparatur sipil negara (ASN) dan warga masyarakat. 

H Mashuri dalam sambutannya pada Salat Id tersebut mengatakan, perayaan hari raya Idul Fitri merupakan momentum menyucikan diri, saling memaafkan dan instrospeksi diri. Karena itu Idul Fitri kali ini bisa meningkatkan terjalinnya kembali  silaturahmi yang erat di tengah masyarakat. 

“Selama dua tahun kita tidak bisa melaksanakan Salah Id secara berjamaah semeriah ini akibat pandemi Covid-19. Karena itu Idul Fitri kali ini perlu kita manfaatkan kembali merajut tali silaturahmi yang sempat terasa hilang dua tahun terakhir,”katanya.

Dikatakan, kendati kasus Covid-19 sudah melandai dan bahkan hampir hilang, namun warga masyarakat Merangin harus tetap waspada munculnya kembali Covid-19, khususnya selama arus mudik dan perayaan Idul Fitri atau Lebaran. Untuk itu prokes harus tetap dilaksanakan, khususnya memakai masker. 

''Lebaran kali ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk itu tetap patuhi prokes, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak,”tambahnya.

Sementara itu, Ustadz Tengku Iskandar yang menjabat Pimpinan Pondok Pesantren Simpang Limbur Merangin dalam khotbahnya pada Salat Id tersebut mengatakan, hari raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan. Hari kemenangan tersbeut tentunya menjadi momentum yang terbaik merubah mindset (pola piker) negatif menjadi positif setelah digembleng dengan puasa sebulan.

''Hikmah dan esensi terdalam dari perayaan Idul Fitri adalah bagaimana kita mampu kembali ke fitra kita, jati diri kita sebagai manusia yang suci bersih dari dosa dan jauh dari berbagai kemungkaran,''jelasnya. (Matra/AdeSM). 

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama