. Kecewa Berat, Sanggar Tari Sihoda Kembalikan Bantuan Pemkot Siantar

Kecewa Berat, Sanggar Tari Sihoda Kembalikan Bantuan Pemkot Siantar

Para penari Sanggar Sihoda Kota Pematangsiantar ketika menunggu pertemuan dengan Plt Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA, Rabu (25/5/2022). (Foto : Matra/FebP).

(Matra, Pematangsiantar) – Seluruh jajaran Sanggar Tari Simalungun Home Dancer (Sihoda) Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut) benar-benar kecewa berat. Pasalnya, harapan mereka mendapatkan bantuan Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar untuk biaya keberangkatan ke festival tari internasional di Polandia tidak memuaskan. 

Bantuan yang diperoleh Sihoda dari Pemkot Pematangsiantar seusai menggelar aksi penggalangan dana melalui “Marharoan Bolon Simalungun Sihoda Goes to Europe” di Kota Pematangsiantar hanya Rp 4,8 juta. Kemudian pada aksi penggalangan dana tersebut, banyak pejabat di Pemkot Pematangsiantar yang enggan memberi donasi. Karena itu, Sanggar Tari Sihoda mengembalikan bantuan Pemkot Pematangsiantar dan hasil penggalangan dana tersebut. 

Founder (Pendiri/Pengasuh) Sanggar Tari Sihoda, Laura  Tyas Avionita Sinaga kepada wartawan di Kota Pematangsiantar, Jumat (26/5/2022) menjelaskan, pihaknya mengembalikan bantuan Pemkot Pematangsiantar karena merasa sangat sangat kecewa. Bantuan Pemkot Pematangsiantar untuk keberangkatan mereka ke Polandia mengikuti festival tari tradisional tingkat internasional 9 – 17 Juli 2022 hanya Rp 4,8 juta. 

“Bantuan tersebut sangat jauh dari harapan. Kemudian acara pentas tari dalam rangka penggalangan dana, Gerakan Marharoan Bolon Sihoda Goes to Europe yang kami laksanakan di Kota Pematangsiantar, Selasa (24/5/2022) juga tak menghasilkan dana yang memuaskan. Ironisnya, banyak pejabat yang tidak beresedia menyumbang pada kesempatan tersebut. Padahal Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pematangsiantar, dr Hj Susanti Dewayani, SpA turut hadir pada kesempatan tersebut,”katanya.

Menurut Laura Sinaga, yang lebih memprihatinkan pada acara penggalangan dana tersebut, beberapa pejabat dan undangan yang hadir langsung membuang formulir sumbangan (kertas donasi) yang mereka terima. Selain itu Pihak Pemkot Kota Pematangsiantar tidak bersedia menjalankan kotak dana (bahul-bahul) untuk menghimpun dana sukarela. 

Dijelaskan, total dana yang dibutuhkan untuk keberangkatan mengikuti festival seni tari di Polandia nanti mencapai Rp 400 juta. Biaya tersebut untuk perongkosan dan akomodasi 12 penari, empat orang musisi dan empat orang official (pendamping). Sedangkan dana yang terkumpul bari sekitar Rp 250 juta. Jadi dana masih kurang sekitar Rp 150 juta. 

“Kami tidak angkuh atau menuntut banyak, tetapi yang sewajarnyalah. Masa dana yang kami butuhkan Rp 150 juta lagi, sementara Pemkot Pematangsiantar hanya ngasih Rp 4,8 juta. Ongkos ke Jakarta aja pun itu tidak cukup buat 5 orang. Sementara sudah bilang jumlah penari kami ada 12 orang. Sedih kali perasaan kami,"katanya.

Menurut Laura Sinaga, tujuan Sanggar Sihoda mengikuti festival tari tradisional tingkat internasional, yakni Internasional Folklore Meeting ke-36 2022 di Kota Lublin, Polandia, 9 - 14 Juli 2022 untuk memperkenalkan seni budaya Simalungun, Sumut dan Indonesia. Sanggar Tari Sihoda menjadi tempat generasi muda belajar dan mencintai tari dan budaya Simalungun di Kota Pematangsiantar.

“Biaya ke Polandia tentunya sangat besar. Bisa dicek berapa biaya ke Polandia. Kami selama ini berjuang sendiri menggalang dana dan baru terkumpul Rp 250 juta dari Rp 400 juta yang dibutuhkan. Kami sampai mengamen ke cafe-cafe di Kota Pematangsiantar sampai larut malam untuk pengumpulan dana tersebut,"katanya. 
Penampilan penari Sanggar Tari Simalungun Home Dancer (Sihoda) Kota Pematangsiantar pada "Gerakan Marharoan Bolon Sihoda Goes to Europe" di Kota Pematangsiantar, Selasa (24/5/2022). (Foto : Matra/KominfoSiantar).
 
Gagal Ketemu  

Sementara itu, seorang personil Sanggar Tari Sihoda Pematangsiantar, Sapna Hutasuhut mengatakan, pimpinan Sanggar Sihoda, Laura Sinaga sudah disuruh Plt Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani datang ke kantornya Rabu (25/5/2022). Karena permintaan itu langsung dari Susanti Dewayani, Laura Sinaga dan beberapa orang anggota timnya mendatangi kantor Wali Kota Pematangsiantar, Rabu pagi pukul 08.30 WIB.

Namun mereka tidak bisa bertemu karena Susanti Dewayani masih banyak kegiatan. Saat itu Tim Sanggar Sihoda hanya ditemui PLt Kepala Bagian Umum Pemkot Pematangsiantar,  Arri Suaswandhy Sembiring, SSTP.   Arri Suaswandhy Sembiring mengatakan, Susanti Dewayani baru bisa bertemu dengan perwakilan Tim Sanggar Sihoda pukul 10.00 WIB.

Setelah menunggu sampai pukul 10.00 WIB, lanjutnya, pihaknya langsung disuruh kembali menemui Plt Kabag Umum Arri S Sembiring. Saat itu Arri S Sembiring memberikan amplop yang katanya titipan dari Plt Wali Wota Pematangsiantar. 

“Ketika kami buka, kami kaget dan sangat kecewa. Amplop tersebut hanya berisi Rp 4,8 juta. Karena kami merasa kurang dihargai, kami pun mengembalikan bantuan tersebut, berikut bantuan yang terhimpun pada penggalangan dana, Selasa (24/5/2022),”ujarnya. (Matra/FebP). 


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama