. Anak Mengerang di Tangan Bunda yang Garang, Kasus Percobaan Pembunuhan Balita di Tebo

Anak Mengerang di Tangan Bunda yang Garang, Kasus Percobaan Pembunuhan Balita di Tebo

Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH (kiri) menjenguk balita Ananada (13 bulan), korban pembacokan ibunya sendiri di RSUD Sultan Thaha Syaifuddin, Tebo, Provinsi Jambi, Kamis  (19/5/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi). 

(Matra, Jambi) – Istilah kasih ibu sepanjang jalan, kasih ibu tidak ada batasnya, tulus dan suci, tampaknya tidak bisa dirasakan Ananda (13 bulan). Di saat bayi lima tahun (balita) asal Desa Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi tersebut membutuhkan belaian kasih seorang bunda, dia justru menderita di tangan ibu kandungnya sendiri. 

Ananda nyaris tewas dibacok ibunya sendiri menggunakan sebuah kapak. Akibat kekejian ibunya tersebut, Ananda pun mengerang. Dia mengalami luka yang sangat serius di bagian pinggang hingga membutuhkan 15 jahitan. Hingga kini Ananda masih terbaring lemah dalam perawatan intensif di ruang Intensive Care  Unit (ICU) atau gawat darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Sultan Thaha Syaifuddin Muaratebo, Kabupaten Tebo. 

Ketika dijenguk Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH dan Wakil Kepala (Waka) Polda Jambi Brigjen Pol Yudawan Roswinarso, Kamis  (19/5/2022), kondisi korban tampak masih lemah. Selang infus masih terpasang di tangannya. Ananda didampingi neneknya, Ny Eka (40). Al Haris cukup prihatin melihat kondisi balita Ananda dan peristiwa tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpanya. 

Al Haris selanjutnya menemui dokter yang menangani Ananda. Berdasarkan keterangan dokter, kondisi Ananda yang sangat kritis ketika dibawa ke rumah sakit kini sudah mulai membaik. Lukanya  pun sudah dijahit. Perawatan dilakukan intensif guna meningkatkan daya tahan tubuh Ananda serta mempercepat penyembuhan lukanya.

“Saya sangat prihatin melihat kondisi balita ini. Luka yang dialaminya cukup parah. Dia perlu mendapat perawatan yang sangat intensif agar cepat sembuh. Saya mengharapkan dokter dan perawat menanganinya dengan baik,”katanya.

Al Haris pada kesempatan tersebut juga berbincang dengan ayah Ananda. Al Haris berpesan agar ayah Ananda benar-benar merawat Ananda hingga sembuh dan boleh pulang ke rumah. 

“Ananda masih balita. Sangat membutuhkan pengasuhan yang baik. Ananda juga butuh perhatian  dan pendampingan orang tua,”ujarnya sembari memberikan bantuan untuk perawatan Ananda. 
Balita korban pembacokan ibunya sendiri, Ananda (13 bulan) didampingi sang nenek, Ny Eka (kanan) dirawat intensif di RSUD Sultan Thaha Syaifuddin, Tebo, Provinsi Jambi, Kamis  (19/5/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi). 

Diselamatkan Nenek

Sementara itu, Kapolres Tebo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fitria Mega di Tebo mengatakan, peristiwa pembacokan atau upaya pembunuhan balita yang dilakukan ibu kandungnya sendiri tersebut berawal dari sikap aneh sang ibu, Restu Widya Rahayu (20) melihat anaknya, Ananda yang menangis, Selasa (17/5/2022) siang sekitar pukul 12.30 WIB. 

Ketika anaknya, Ananda menangis, Restu Widya Rahayu menggendongnya. Namun anaknya terus menangis. Mendengar cucunya, Ananda menangis terus di tangan menantunya, Restu Widya Rahayu, sang nenek, Eka (40) meminta menantunya tersebut memberi anaknya makan. 

Namun permintaannya tersebut tidak dihiraukan memantunya tersebut. Menantunya, Restu Widya Rahayu malahan membawa anaknya ke areal kebun kelapa sawit di samping rumah mereka sembari membawa sebuah kapak.  Melihat menantunya membawa kapak sambil menggendong anaknya, Eka pun mengikuti menantunya ke areal kebun sawit dan meminta menantunya tersebut menyerahkan kapak tersebut. 

Namun Restu Widya Rahayu tidak bersedia memberikan kapak tersebut kepada ibu mertuanya itu. Setelah sampai di areal kebun sawit, Restu Widya Rahayu langsung meletakkan anaknya di tanah. Kemudian Dia membacok anaknya dua kali di bagian pinggang. 

Neneka Ananda, Eka yang melihat kejadian tersebut langsung mengejar dan berusaha merebut kapak dari tangan pelaku dan menyelamatkan cucunya. Dia pun berhasil merebut kapak dan cucunya dari pelaku.  

“Eka langsung melarikan cucunya, Ananda yang terluka parah ke Puskesmas Muaratabir. Karena kondisinya sangat kritis, korban pun dirujuk ke RSUD Sultan Thaha Syaifuddin, Tebo,”katanya.

Fitria Mega mengatakan, dirinya sempat mendampingi korban ketika mendapatkan penanganan di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Sultan Thaha Syaifuddin Tebo, Selasa (17/5/2022) malam. Korban sangat kritis dengan luka berat di bagian pinggang belakang. Berkat penanganan yang cepat dan infus darah korban pun bisa diselamatkan. 

Menurut Fitria Mega, beberapa saat setelah kejadian, pihaknya langsung mengamankan pelaku atau ibu sang balita tersebut, Restu Widya Rahayu. Pelaku pun dibawa rumah sakit jiwa (RSJ) di Jambi. Hal itu dilakukan karena pelaku dicurigai mengalami gangguan jiwa.

"Saat ini pelaku belum diperiksa. Pelaku juga masih ditangani dengan mengacu kepada aturan perlindungan anak. Jika hasil pemeriksaan di RSJ nanti pelaku tidak mengalami gangguan jiwa, kami melakukan proses hukum,”katanya.

Dijelaskan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, sebelum melukai anaknya, Restu Widya Rahayu pernah mencoba bunuh diri. Percobaan bunuh diri itu dilakukan pelaku menggunakan pecahan kaca. Restu Widya Rahayu menggunakan pecahan kaca menyayat urat nadinya namun gagal karena diketahui pihak keluarga. (Matra/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama