Breaking News
Ephorus HKBP Beri Penghiburan kepada Keluarga KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak | Ribuan Kartini Masa Kini Belajar Safety Riding dengan Berbagai Simulasi Berkendara | Ibunda KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Tutup Usia | Dunia Berkabung, Paus Gereja Katolik Ke-266 Paus Fransiskus Berpulang | Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia Dalam Usia 88 Tahun | Selamat Hari Paskah, Yesus Telah Bangkit, Harapan Baru Telah Diberikan | IMHJ Gelar Halal Bihalal, Musyawarah Besar dan Umumkan Ketua Baru Periode 2025–2027 | PTPN IV PalmCo Targetkan Rampung 7 Fasilitas Air Bersih Di Daerah Terpencil | Gereja Katolik Santa Teresia Jambi Sajikan Tablo Jalan Salib | Motor Naked Sport Terlaris, New CB150 Verza Hadir dengan Warna Terbaru
Pengobatan TBC di Provinsi Jambi Tidak Mencapai Target

INFO TERKINI

10/recent/ticker-posts

Pengobatan TBC di Provinsi Jambi Tidak Mencapai Target

Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI memukul gong pembukaan Pertemuan Koordinasi Penanganan Penyakit TBC dan Pengukuhan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia TBC se-Provinsi Jambi di Abadi Convention Center (ACC) Hotel Jambi,  Kota Jambi, Jumat (1/4/2022). (Foto : Matra/KominfoJambi).

(Matra, Jambi) – Pengobatan pasien penderita penyakit Tuberculosis (TBC) di Provinsi Jambi belum mencapai target. Realisasi pengobatan semua kasus TBC di Provinsi Jambi tahun 2021 baru mencapai 26 % dari target 85 %. Namun keberhasilan pengobatan pasien TBC di Jambi cukup tinggi, mencapai 90 %.

Hal tersebut diungkapkan Jambi Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI pada Pertemuan Koordinasi dengan Multi Sektor dan Organisasi Mitra Program TBC serta Pengukuhan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia TBC (KOPI TB) Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi di Abadi Convention Center (ACC) Hotel Jambi,  Kota Jambi, Jumat (1/4/2022).

Menurut Abdullah Sani, penanganan penyakit TBC membutuhkan sinergitas (kerja sama) semua pihak. Bahkan  keberhasilan penyembuhan pasien penderita penyakit TBC banyak ditentukan kerja sama tersebut. Artinya, penanggulangan penyakit TBC merupakan urusan semua pihak.

Pemerintah, katanya membutuhkan partisipasi dan dukungan masyarakat, komunitas, mitra serta multi-sektorholder yang lebih luas hingga ke tingkat kabupaten/kota untuk mengakhiri maalah penyakit TBC. Hal tersbeut dapat dilakukan melalui gerakan yang lebih agresif dalam penanganan TBC. 

“Investasi untuk penanganan TBC bukan hanya investasi finansial, tetapi juga waktu, pikiran dan semangat dalam satu tujuan, yaitu mencapai eliminasi TBC tahun 2030,”katanya.

Dikatakan, sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis Pasal 2, kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten, kota, desa dan pemangku kepentingan memiliki kepentingan dalam penanggulangan TBC. 

“Perpres tersebut juga menegaskan bahwa para pemangku kepentingan menggalang dukungan dan melibatkan jajaran multi lintas sektor maupun masyarakat menanggulangi TBC,”paparnya.  

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr Muhammad Ferry Kusnadi mengatakan, tujuan pertemuan mengenai penanganan TBC tersebut, yaitu meningkatkan peran stakeholder terkait, mengadvokasi rumah sakit pemerintah maupun swasta dalam pelayanan TB dan pengukuhan Kopi TB se-kabupaten/kota Provinsi Jambi. (Matra/AdeSM).

BERITA LAINNYA

Posting Komentar

0 Komentar