. Cegah Kecurangan, Ujian Akhir Berbasis "Android" di SMAN 2 Kota Pematangsiantar Diawasi Ketat

Cegah Kecurangan, Ujian Akhir Berbasis "Android" di SMAN 2 Kota Pematangsiantar Diawasi Ketat

Guru mengawasi pelaksanaan ujian akhir sekolah berbasis android di SMAN 2 Kota Pematangsiantar, Sumut, Selasa (19/4/2022). (Foto : Matra/FebP).

(Matra, Pematangsiantar) – Ujian sekolah berbasis komputer dan telepon genggam (handphone/HP) android cukup rawan kecurangan atau nyontek. Karena itu pelaksanaan ujian berbasis komputer dan HP android harus diawasi lebih ketat. Pengawasan itu penting agar hasil ujian siswa benar-benar murni.

Hal itulah yang dilakukan pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut). Pada pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) di sekolah tersebut, Senin – Senin (18 – 25/4/2022) pengawasan dilakukan secara ketat. Para siswa yang mengikuti UAS dalam satu kelas sampai diawasi dua orang guru. 

Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Pematangsiantar, Drs Hasbiansyah Sinaga, MSi disela-sela memantau UAS berbasis komputer dan android di SMAN 2 Kota Pematangsiantar, Selasa,(19/4/2022) menjelaskan, pihaknya melakukan pengawasan ketat pelaksanaan UAS mencegah adanya kecurangan siswa dalam ujian. Kemungkinan kecurangan ujian diminimalisir karena ujian berbasis komputer dan android dimaksudkan menghasilkan nilai murni para siswa. 

Dijelaskan, selama ini UAS di SMAN 2 Kota Pematangsiantar, Jalan Patuan Anggi, Kota Pematangsiantar melakukan UAS secara tertulis atau manual. Namun untuk semester genap tahun ajaran 2021/2022 ini, pihak sekolah untuk pertama kali melakukan UAS berbasis komputer dan digital. 

”Ujian sekolah berbasis komputer dan android saat ini sangat penting karena di era revolusi teknologi 4.0 perkembangan teknologi semakin canggih. Penggunaan teknologi digital dalam ujian sekolah penting untuk efisiensi dan efektivitas. Kami berupaya meninggalkan pola-pola ujian konvensional menggunakan kertas yang tidak efisien,”katanya. 

Menurut Hasbiansyah, UAS berbasis komputer dan android  di sekolah tersbeut diberlakukan bagi seluruh siswa kelas X – XI. Sebelum melakukan UAS berbasis smartphone (telepon pintar), pihaknya sudah melakukan simulasi ujian berbasis komputer dan android. Hhasilnya baik dan proses ujiannya lancar. 

Dikatakan, sebagian besar SMA di Kota Pematangsiantar sudah  melaksanakan UAS berbasis jaringan internet (komputer dan android). UAS berbasis online android banyak diterapkan sekolah karena lebih efisien, efektif  dan ekonomis. 

“Selain itu, persentase siswa yang ingin melakukan kecurangan pada pelaksanaan UAS sangat kecil. Hal ini dilihat saat dilakukan try out atau simulasi hingga dua kali pada siswa kelas XII beberapa waktu yang lalu. Kemudian hampir semua siswa sudah memiliki smartphone android,”ujarnya.

Hasbiansyah mengatakan, selain hemat biaya, tidak lagi butuh kertas dan pensil, ujian berbasis komputer dan android memudahkan para guru mengoreksi lembar jawaban siswa. Sistem komputer akan otomatis menunjukkan nilai siswa tersebut. 

Dikatakan, untuk mengerjakan soal ujian pada UAS berbasis komputer dan android tersebut, para siswa akan login (masuk) terlebih dahulu ke server sekolah. Lalu para siswa mengerjakan soal dan klik jawaban yang dianggap benar. Masing-masing siswa akan memiliki akun untuk mengerjakan soal mata pelajaran yang diujikan.

“Sementara siswa yang tidak memiliki smartphone,tetap bisa ikut ujian sekolah dengan menggunakan komputer yang sudah tersedia di laboratorium komputer lengkap dengan jaringan Wi-Fi. Untuk pengerjaannya sama seperti berbasis android,”paparnya.

Menurut Hasbiansyah, pemanfaatan perkembangan teknologi industri telekomunikasi pada pelaksanaan ujian tersebut menguntungkan guru karena guru tidak perlu melakukan koreksi secara manual. Hal tersebut lebih menghemat energi, tenaga juga pikiran karena nilai siswa langsung jadi.

Penggunaan android dalam ujian juga, katanya lebih menghemat listrik karena tidak perlu menggunakan daya listrik yang banyak. Kemudian untuk siswa hanya perlu membawa smartphone dan  power bank untuk berjaga – jaga kalau daya baterai habis.

“Kita berharap, ujian berbasis android ini tidak ada kendala sampai selasai. Sampai dengan hari ini berjalan dengan sukses dan semua siswa peserta ujian tidak ada yang absen semua ikut ujian. Semoga semua siswa kita lulus 100 %,”ujarnya.

Sementara itu, sebanyak 21 orang siswa-siswi kelas XII SMAN 2 Kota Pematangsiantar lulus ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Indonesia melalui jalur undangan. Mereka lolos ke PTN melalui Seleseksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Prestasi Akademik Nasional pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri  (SPAIN-PTKIN) tahun 2022.

“Dari 21 siswa-siswi SMAN 2 Kota Pematangsiantar yang dinyatakan lulus PTN tersebut, sebanyak 19 orang lulus melalui jalur SNMPTN yang diumumkan 29 Maret 2022 dan jalur SPAN-PTKIN dua orang diumumkan 15 April 2022,”kata Hasbiansyah Sinaga. (Matra/FebP).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama