. Polda Jambi Endus Indikasi Penimbunan Minyak Goreng

Polda Jambi Endus Indikasi Penimbunan Minyak Goreng

Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, SIK, MIK (dua darei kanan) didampingi Danrem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi Brigjen TNI Supriono, SIP, MM (kanan) dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi (tiga dari kanan) meninjau pasar murah minyak goreng di Kelurahan Sungai Benteng, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Minggu (6/3/2022). (Foto : Matra/HumasPoldaJambi).

(Matra, Jambi) – Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jambi menemukan indikasi adanya praktik spekulan melakukan pendimbunan minyak goreng untuk meraup keuntungan. Indikasi tersebut tercium melalui laporan-laporan warga masyarakat pedesaan di Jambi melalui nomor pengaduan masyarakat ke Polda Jambi. 

“Warga masyarakat di kawasan transmigrasi ini, yakni di Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten tebo dan Singkut, Kabupaten Sarolangun  banyak melaporkan ke nomor bantuan Polda Jambi 085-360-555-222 mengenai kelangkaan minyak goreng. Karena itulah kami langsung turun ke lokasi permukiman transmigrasi ini memantau pendistribusian dan pasar murah minyak goreng,”kata Kapolda Jambi, Irjen Pol A Racmad Wibowo, SIK, MIK ketika meninjau pasar murah minyak goreng di Kelurahan Sungai Benteng, Kecamatan Singkut, Kabupaten, Sarolangun, Provinsi Jambi, Minggu (6/3/2022).

Peninjauan pasar murah minyak goreng sekaligus memantau kelangkaan minyak goreng di daerah transmigrasi tersebut turut dihadiri Danrem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI Supriono, SIP, MM dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, H Edi Purwanto, SHI, MSi. Sebelumnya, Kapolda Jambi, Danrem 042/Gapu Jambi dan Ketua DPRD Provinsi Jambi juga meninjau pasar murah minyak goreng di Kecamatan Rimbobujang, Kabupaten Tebo. 

Kehadiran Kapolda Jambi, Danrem 042/Gapu Jambi dan Ketua DPRD Provinsi Jambi di pasar murah tersebut disambut Bupati Sarolangun, Drs H Cek Endra, Kapolres Sarolangun, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Anggun Cahyono, SIK, Dandim 04/20 Sarko, Letkol Inf Tomi Radya Diansyah Lubis SAP, MHan dan Ketua DPRD Kab Sarolangun, Tontawi Jauhari, SE.

Menurut A Rachmad Wibowo, penyebab langkanya minyak goreng di permukiman transmigrasi di Kecamatan Rimbo Bujuang, Tebo dan Singkut, Sarolangun, Jambi akibat adanya spekulan yang melihat bahwa minyak goreng saat ini sangat dibutuhkan.

Spekulan tersebut berspekulasi dengan memborong minyak goreng yang kemudian dia jual lagi. Di samping itu, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang tinggi di luar negeri membuat pemerinhtah mengeluarkan aturan untuk orang boleh ekspor dan hanya wajib memenuhi minimal 20 % kebutuhan lokal.

A Rachmad Wibodo mengatakan, dirinya dan Danrem 042/Gapu Jambi dan Ketua DPRD Provinsi Jambi turun langsung Kecamatan Rimbo Bujang, Tebo dan Kecamatan Singkut, Sarolangun menyusul banyaknya laporan kelangkaan minyak goreng dan tindakan para spekulan menimbun minyak goreng. Laporan tersebut disampaikan melalui nomor bantuan Polda Jambi 085-360-555-222.

“Setelah membahas  laporan tersebut bersama warga masyarakat distributor maupun produsen, kami menyimpulkan bahwa terjadi pembelian minyak goreng yang panik (panic buying). Masyarakat mungkin panik takut minyak goreng habis, dia beli banyak-banyak, kemudian disimpan di rumahnya sehingga masyarakat yang lain nggak kebagian,"katanya.

Selain itu, lanjut A Rachmad Wibowo, penyebab langkanya minyak goreng di daerah tersebut, yakni adanya spekulan yang melihat bahwa minyak goreng saat ini sangat dibutuhkan. Spekulan tersebut berspekulasi dengan memborong minyak goreng yang kemudian dia jual lagi. 

“Di samping itu penyebabnya adalah harga minyak CPO yang tinggi di luar negeri, sehingga pemerintah mengeluarkan aturan untuk orang boleh ekspor, dia harus memenuhi minimal 20 % kebutuhan lokal,”katanya.

A Rachmad Wibowo mengatakan, di Jambi ini ada dua pabrik minyak goreng yang produksi kesehariannya 140.000 kilo liter (kl) atau 140 juta liter. Sementara di Sarolangun dan di Tebo kebutuhan minyak goreng setiap hari sekitar 10.000 kl (10 juta liter).

“Jadi persediaan minyak goreng 140.000 kl untuk Jambi masih cukup. Produksi tersebut pun baru dari dua produsen. Sementara masih ada persediaan minyak goreng dari pengusaha retail (pasar swalayan) yang pabriknya dari Jakarta. Selain itu  masih ada juga produsen minyak curah di Jambi,”katanya. 

Melihat ketersediaan minyak goreng tersebut, lanjut A Rachmad Wibowo, warga masyarakat Jambi diharapkan tidak takut, khawatir dan tidak perlu membeli minyak goreng secara berlebihan. Pasokan minyak goreng di Jambi hingga pekan keempat Maret nanti masih mencukupi. Pasokan minyak goreng di Jambi lebih banyak dibandingkan beberapa pekan sebelumnya. 

“Ini Pak Bupati (Bupati Sarolangun, Cek Endra, Red)yang mengatur untuk distribusi minyak goreng di Sarolangun. Nanti saya laporkan kepada Gubernur Jambi, H Al Haris supaya bupati yang lain melakukan hal yang sama,"katanya. (Matra/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama