. GKPS di Jambi Perlu Tingkatkan Pelayanan Humanis, Wujud Kepedulian Sosial

GKPS di Jambi Perlu Tingkatkan Pelayanan Humanis, Wujud Kepedulian Sosial


Pendeta  GKPS Resort Bengkulu, Pdt Jack Andre Saragih, SSi-Teol, MPdk (tengah) memberikan pembekalan Majelis Jemaat se-GKPS Resort Jambi pada Sidang Resort GKPS Jambi di GKPS Jambi, Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu (19/3/2022). (Foto : Matra/Ist).

(Matra, Jambi) – Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) se-Resort Jambi perlu meningkatkan pelayanan-pelayanan yang bersifat humanis sebagai salah satu wujud tingginya kepedulian gereja terhadap warga jemaat dan masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan. Selain itu GKPS se-Resort Jambi juga perlu menghindari pola-pola pelayanan yang bersifat individualis atau mementingkan kelompok sendiri mencegah munculnya diharmoni hubungan sosial di tengah jemaat maupun dengan lingkungan. 

Demikian salah satu pemikiran yang mengemuka pada pembekalan Majelis Jemaat se- GKPS Resort Jambi di GKPS Jambi, Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu (19/3/2022). Pembekalan yang dilaksanakan dalam rangka Sidang Resort GKPS Jambi tersebut menampilkan pembicara Pendeta (Pdt) GKPS Resort Bengkulu, Pdt Jack Andre Saragih, SSi-Teol, MPdk. 

Di hadapan 40 orang anggota Majelis Jemaat GKPS se-Resort Jambi, Pdt Jack Andre Saragih mengatakan, ketika hadir di tengah – tengah masyarakat yang heterogen atau majemuk, Gereja harus bisa menjadi pemberi berkat dan peduli bagi lingkungan, khususnya warga jemaat sendiri. Pelayanan di tengah masyarakat yang majemuk harus dilakukan Gereja dengan mengutamakan rasa sosial dan humanis yang tinggi agar warga masyarakat dan warga jemaat benar-benar bisa merasakan kehadiran gereja.

Dikatakan, gereja dan para pelayannya juga tidak bisa menghindar atau melakukan pembiaran ketika jemaat dan masyakarat sekitarnya menghadapi masalah. Gereja dan para pelayannya harus berjuang mengatasi berbagai pergumulan yang dihadapi warga jemaat dan masyarakat  supaya tidak ada warga gereja dan masyarakat menjadi korban masalah kehidupan. 

“Gereja dan para pelayan jangan lari dari kenyataan ketika menghadapi pergumulan. Gereja dan para pelayan harus siap menghadapi berbagai pergumulan hidup dengan mengandalkan penyertaan Tuhan. Kita harus bisa memenangkan pertarungan hidup dengan mengandalkan pertolongan Tuhan, jangan mengandalkan kekuatan sendiri,”katanya. 

Menurut Pdt Jack Andre Saragih, GKPS mencanangkan tema pelayanan “Persekutuan dan Pelayanan yang Berbuah”. Mengacu kepada tema tersebut, GKPSharus mampu membangun persekutuan yang teguh. Melalui persekutuan yang teguh di antara warga jemaat dan para pelayan  tersebut pelayanan GKPS akan bermanfaat bagi warga jemaat dan lingkungan. 

Dijelaskan, bekal kesaksian warga jemaat GKPS diharapkan tidak menjadi bekal kesaksian yang kering, yakni kesaksian yang tidak menghadirkan penyelamatan bagi siapa pun. Karena itu kesaksian jemaat dan para pelayan GKPS harus menjadi kesaksian yang hidup, yaitu kesaksian yang mampu memberikan harapan dan pertolongan bagi orang lain. 
Pendeta  GKPS Resort Jambi, Pdt Rudyard Saragih, SSi-Teol, (dua dari kiri) memberikan sambutan pada pada Sidang Resort GKPS Jambi di GKPS Jambi, Kotabaru, Kota Jambi, Sabtu (19/3/2022). (Foto : Matra/Ist).

Pdt Jack Andre Saragih lebih lanjut mengatakan, pelayanan GKPS harus dilakukan secara optimal berdasarkan ketetapan-ketetapan Tuhan. Hal itu penting agar pelayanan GKPS, khususnhya di Jambi bisa membangun kerohanian dan kekutan menghadapi pergumulan hidup bagi warga jemaat sendiri maupun orang lain.

Terkait upaya pembangunan persekutuandan peningkatan partisipasi di lingkungan warga jemaat GKPS  Resort Jambi, Pdt Jack Andre Saragih mengatakan, para pelayan di tengah Gereja tidak bisa mengedepankan podah (pemberian nasehat). Pola pelayanan yang paling perlu dilakukan meningkatkan persekutuan dan partisipasi warga mengikuti seluruh kegiatan pelayanan gereja, yaitu pengarahan atau mengajak saudara seiman (warga jemaat) tanpa unsur paksaan. 

“Selain itu warga jemaat dan para pelayan juga perlu saling membantu, saling menghargai, saling menguatkan dan saling melengkapi. Dengan demikian warga jemaat dan pelayan bisa saling menutupi kekurangan. Mengkritik boleh, tetapi perlu disertai pemberian solusi. Jangan sekadar mengkritik pelayan, tetapi tidak membantu memberi solusi,”katanya.

Dikatakan, supaya program-program pelayanan Gereja bisa berjalan masimal, baik pelayanan ke lingkup intern warga gereja maupun ke lingkungan masyarakat, GKPS Resort Jambi harus memiliki metode dan strategi. Metode tersebut, yakni cara-cara melaksanakan program dengan mengedepankan kerja sama. Sedangkan strategi pelayanan, yaitu menetapkan arah dan tujuan program dan pelayanan  agar sasaran bisa lebih mudah dicapai. 

Sementara itu, Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt Rudyard Saragih, SSi-Theol pada kesempatan tersebut mengatakan, kerja sama sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan di GKPS Resort Jambi. Kerja sama tersebut tidak hanya dalam perenanaan program, tetapi juga dalam pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan-perbaikan. 

“Evaluasi dan perbaikan program pelayanan ini penting agar warga jemaat di GKPS Resort Jambi benar-benar bisa merasakan pelayanan Gereja. Kemudian evaluasi dan perbaikan itu juga penting agar GKPS Resort Jambi bisa memberikan kontribusi bagi lingkungan masyarakat sekitar sesuai dengan visi dan misi GKPS menjadi gereja yang peduli dan pemberi berkat,”katanya. 

Sementara itu, Sidang GKPS Resort Jambi tersebut membahas laporan pertanggung-jawaban kegiatan dan keuangan tahun 2021 dan rencana kerja dan anggaran biaya tahun 2022. Seluruh peserta sidang menerima laporan pertanggung-jawaban 2021, keuangan dan rencana kerja/anggaran biaya 2022. 

GKPS Resort Jambi sendiri terdiri dari jemaat GKPS Jambi, GKPS Tanah Kanaan, Kota Jambi, GKPS Persiapan Simpang Rambutan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi dan Pos Pekabaran Injil Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.  (Matra/AdeSM).

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama