Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MH (tiga dari kiri) menari bersama pada peletakan batu pertama pembangunan Gereja Stasi St Josep Tumbukan Dalig, Paroki St Stefanus Martir, Kabupaten Simalungun, (Sumut, Minggu (20/3/2022). (Foto : Matra/KominfoSimalungun).
(Matra, Simalungun) – Pembangunan gereja yang umumnya dilaksanakan secara swadaya oleh warga gereja harus dilakukan dengan kerja keras, kerja sama yang baik dan tidak mengharapkan imbalan atau pujian. Melalui kerja keras, kerja sama dan pengorbanan, pembangunan gereja yang umumnya berat akan terasa ringan dan bisa segera dituntaskan.
Hal tersebut dikatakan Bupati Simalungun, St Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MH pada peletakan batu pertama pembangunan Gereja Stasi St Josep Tumbukan Dalig, Paroki St Stefanus Martir, Tumbukan Dalig, Pematangraya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (20/3/2022).
Acara tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, Esron Sinaga, isteri Bupati Simalungun, Ny Ratnawati Br Saragih dan para pejabat Pemkab Simalungun, yakni Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Robet Pangaribuan, Kepala Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten, Arifin Nainggolan dan Pelaksaan Tugas (Plt) Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil, Tiarli Sinaga.
Kemudian Plt Kadis Komunikasi dan Informasi (Kominfo), SML Simangunsong, Kepala Satuan Polis Pamong Praja (Kasatpol PP) Adnadi Girsang, Kepala Bagian Ekonomi, Agustina Simanjorang, Camat Raya, Septiaman Purba, Camat Tanah Jawa, Maryaman Samosir, Camat Sidamanik, Linus Silalahi dan Camat Dolok Panribuan, Nopen Sijabat.
Menurut Radiapoh Hasiholan Sinaga, seluruh jamaat gereja Gereja Stasi St Josep Tumbukan Dalig, Paroki St Stefanus Martir dan masyarakat mendukung sepenuhnya pembangunan gereja tersebut.
"Mari kita bersama ikut andil dalam pembangunan gereja ini agar cepat selesai,"katanya.
Dikatakan, pembangunan gereja sebenarnya tidak berat jika semua warga dan masyarakat bisa bekerja sama dengan baik atau saling mendukung. Karena itu pembangunan Gereja Katolik Tumbukan Dalik tersebut harus dilakukan dengan kerja sama yang baik, bekerja keras dan tidak ada kata putus asa.
“Tidak ada yang berat pekerjaan yang dilakukan di ladang Tuhan. Terbangunnya rumah ibadah karena kerja sama dan kebersamaan kita. Ketua panitia adalah roh dalam pembangunan gereja ini. Karena itu ketua panitia dan seluruh anggotanya jangan mengharapkan pujian, tetapi harus tetap bekerja keras,"katanya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan rumah ibadah tersebut, Radiapoh Hasiholan Sinaga, atas nama keluarga memberikan bantuan Rp 25 juta.
"Bantuan ini merupakan bantuan pribadi atau keluarga kami. Kalau pemerintah sudah ada jalurnya. Sampaikan saja proposal melalui Bagian Kesra,"tambahnya. (Matra/FebP/AdeSM).
Posting Komentar