. Pantai Bebas Parapat Menjadi Pusat Pentas Kesenian Danau Toba, Peluang Kebangkitan UMKM Tanah Batak

Pantai Bebas Parapat Menjadi Pusat Pentas Kesenian Danau Toba, Peluang Kebangkitan UMKM Tanah Batak

Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia H  Sandiaga Solahudin Uno (dua dari kiri) pada pembukaan Pentas Seni Danau Toba di Pantai Bebas Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa (22/3/2022) malam.  (Foto : Matra/FebP).

(Matra, Parapat) -   Objek wisata Pantai Bebas Parapat di Desa Wisata Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) tidak lagi sekadar tempat memandang indahnya panorama Danau Toba. Objek wisata yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (2/2/2022) tersebut kini menawarkan sajian wisata baru secara rutin, yakni Pentas Seni Danau Toba.

Pentas Seni Danau Toba akan menampilkan berbagai seni – budaya nasional setiap bulan. Sedangkan setiap minggu akan dipentaskan berbagai senu – budaya tradisional daerah – daerah di pesisir Danau Toba, baik dari Kabupaten Simalungun, Toba, Karo, Dairi dan daerah sekitar. 

Pentas Seni Danau Toba di Pantai Bebas Parapat diawali dengan pergelaran seni – budaya tradisional Simalungun, Toba dan daerah lain, Selasa (22/3/2022) malam. Pentas Seni Danau Toba tersebut dihadiri langsung Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf - RI), H Sandiaga Solahudin Uno. 

Sandiaga Uno pada pembukaan Pentas Seni Danau Toba di Pantai Beas Parapat tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan warga masyarakat Simalungun, Toba dan pesisir Danau Toba, sehingga pergelaran seni – budaya di pusat destinasi wisata Danau Toba tersebut bisa terlaksana dengan baik. 

Dikatakan, even Pentas Seni Danau Toba tersbeut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi untuk melakukan pengembangan wisata Danau Toba dengan cepat dan tanggap. Kegiatan  pertama yang dilakukan, yakni Pentas Seni Danau Toba. Pentas ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf), lembaga terkait, pemerintah daerah dan komunitas masyarakat.  

"Pentas Seni Danau Toba ini kita laksanakan dan akan bergulir setiap bulan. Setiap minggu nantinya akan ada kegiatan even pentas seni budaya skala daerah. Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Kami berharap pentas seni ini membuka lapangan kerja bagi masyarakat,"katanya. 

Menurut Sandiaga Uno, sesuai arahan Presiden Jokowi, Pantai Bebas Parapat harus dirawat dengan baik, dipastikan tetap dalam kondisi yang terjaga dengan baik. Pemerintah Kabupten (Pemkab) Simalungun diminta mengelola Pantai Bebas Parapat dengan baik.

"Hal itu penting karena Pantai Bebas Parapat ini milik bersama. Mari kita jaga dengan rasa tanggung jawab. Pantai Bebas Parapat ini juga merupakan tatanan ekonomi baru. Pemerintah yang membangun dan nanti akan ada even-even insiatif masyarakat dan komunitas seni Pantai bebas Parapat ini,"ujarnya.

Dikatakan, Menparekraf akan melaksanakan beautifikasi (keindahan) bangunan-bangunan masyarakat di sekitar Pantai Bebas Parapat agar tampak lemih asri dan rapi. Program Beautifikasi Pantai Bebas Parapat tersebut dilakukan dengan mempercantik spot bangunan di sekitar Pantai Bebas Parapat. Program tersebut sudah mulai dikerjakan TIM Badan Otorita Danau Toba.

Pengelolaan 

Mengenai pengelolaan Pantai Bebas Parapat selanjutnya, Sandiaga Uno mengatakan, Menparekraf akan segera menyerahkan pengelolaan Pantai Bebas Parapat kepada Pemkab Simalungun. Penyerahan pengelolaan Pantai Bebas Parapat kepada Pemkab Simalungun sedang dipersiapkan.

“Pantai Bebas Parapat sudah sempat dibuka untuk public setelah diresmikan Presiden Jokowi Rabu (2/2/2022). Namun karena ada beberapa kerusakan, Pantai Bebas Parapat masih ditangani Badan Otorita Danu Toba,”katanya. 

Dikatakan, rencana pengelolaan Pantai Bebas Parapat sedang dievaluasi Pemkab Simalungun dan Badan Otorita Danau Toba, termasuk masalah dana pengelolaan. Dana pengelolaan Pantai Bebas Parapt tersebut cukup besar, khususnya dana kebersihan dan penyelenggaraan even wisata. 

“Jika pembahasan tersebut sudah rampung, pihak Badan Otorita Danau Toba akan menyerahkan pengelolaan Pantai Beas Parapat kepada Pemkab Simalungun,”katanya.

Terkait pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Parapat yang terdampak program rebranding (pengelolaan wisata Parapat),  Menparekraf menjelaskan, Kemenparekraf mempunyai program bergerak untuk bedah gerai bagi UMKM kuliner. 

"Nanti kami akan merangkul teman - teman UMKM. UMKM ini mampu menciptakan 97 % lapangan kerja. Pemkab Simalungun diharapkan harus betul-betul membina para pelaku UMKM ini agar mereka naik kelas. Mereka naik dari kecil ke menengah dan baik menjadi lebih besar lagi,"katanya.

Dijelaskan, ada 62 % ekonomi Indonesia yang pertumbuhannya didorong oleh UMKM. Melalui kerja sama Menparekraf dengan dengan Pemkab Simalungun, para pelaku UMKM yang terdampak pengembangan Pantai Bebas Parapat akan diusahakan mendapatkan lahan atau tempat usaha. Kemudian para pelaku UMKM di Partapat juga akan mendapatkan pelatihan, pendampingan dan bantuan modal.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah  Pemkab Simalungun, Esron Sinaga pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya sejak Juli 2021 sudah merespon permohonan pelaku UMKM yang terdampak pembangunan rebranding Parapat.

Dijelaskan, bulan Juli 2021 lalu, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga sudah melayangkan surat kepada Dirut PTPN 3, PTPN 2 dan PTPN IV. Bahkan Bupati Simalungun sudah melakukan koordinasi bertemu dengan Dirut Holding PTPN 3 di Jakarta. 

“Perkembangan terakhir, Kepala Bagian Kerja Sama Pemkab Simalungun sedang membuat skim deaft kerja sama pemanfaatan lahan pekarangan Wisma PTPN di Parapat sebagai lahan usaha,pPelatihan dan pembinaan bagi 264 pelaku UMKM di Parapat,"paparnya.

Menurut Esron Sinaga, Pemkab Simalungun tetap berkomitmen membina dan memfasilitasi lahan usaha bagi pelaku UMKM. Hal itu penting agar UMKM  di Parapat naik kelas dari usaha kecil menjadi usaha menengah dan naik kelas lagi menjadi usaha besar. 

Terkait fasilitasi lahan usaha bagi pelaku UMKM di Parapat, Esron Sinaga mengatakan, Pemkab Simalungun sedang melakukan koordinasi kepada Kementerian dan Lembaga, Dirut PTPN secara birokrasi.

"Kedepan juga Pemkab Simalunggun bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif sedang melaksanakan  program pendampingan, bimbingan, pelatihan dan mendukung modal usaha bagi pelaku UMKM di Simalungun,”tambahnya. (Matra/FebP/AdeSM). 

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama