Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) menyematkan keris kepada Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi (LAM), Hasan Basri Agus (kanan) pada Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus LAM Provinsi Jambi Masa Bakti 2021-2026, di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Jumat (10/12/2021) malam.(Foto : Matra/KominfoJambi).
(Matra, Jambi) – Pendekatan adat masih tetap memiliki peran penting mengatasi atau menyelesaikan konflik (sengketa) di tengah masyarakat. Melalui perundingan-perundingan secara adat, sesulit apapun permasalahan yang dihadapi warga masyarakat pasti bisa diselesaikan.
"Saya sangat merasakan, masyarakat sangat membutuhkan peran adat dalam kehidupan sehari hari. Sering sekali kita menghadapi permasalahan di tengah tengah masyarakat dan ada pertanyaan apakah sudah dirunding dengan adat atau bagaimana dengan hukum adatnya. Disinilah peran adat tampil dan menentukan pendapat dalam mengambil keputusan, sehingga permasalahan tersebut tidak berkelanjutan,”kata Gubernur Jambi, H Al Haris pada Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi Masa Bakti 2021-2026, di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Jumat (10/12/2021) malam.
Menurut Al Haris, pengukuhan pengurus baru LAM Provinsi Jambi merupakan suatu kebutuhan, terlebih pada era saat ini yang sangat membutuhkan lembaga yang kuat untuk mengayomi masyarakat Jambi. Lembaga ini juga membutuhkan pengurus yang benar - benar mengayomi pengurus lainnya, termasuk pengurus yang ada di kabupaten/kota se -Provinsi Jambi.
Al Haris mengharapkan agar LAM Provinsi Jambi bisa berperan terus menguatkan peran adat dalam kehidupan sehari-hari. LAM Jambi perlu selalu turut meningkatkan kerukunan, ketertiban dan ketenteraman dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Lam Provinsi Jambi juga diharapkan turut melestarikan kearifan-kearifan lokal di Jambi.
“Penguatan peran adat dan pelestarian kearifan lokal ini sangat penting. Di tengah kondisi zaman dengan segala kecanggihan teknologi dan di era digital, nilai-nilai adat juga berperan dalam menyaring dampak negatif dari perkembangan dan kondisi zaman saat ini,"paparnya.
Menurut Al Haris, penulisan buku-buku adat Melayu Jambi juga masih perlu terus dilakukan guna mengangkat adat Melayu Jambi yang selama ini semamin terlupakan namun memiliki nilai-nilai yang luhur dalam kehidupan masyarakat. Pengurus LAM Jambi diharapkan dapat mengupayakan penulisan buku-buku Melayu Jambi, khususnya buku panduan hukum adat.
“Saat ini kita di Jambi belum mempunyai buku panduan adat yang bisa kita jadikan acuan dalam mengambil suatu keputusan. Baik itu di kabupaten/kota maupun di Provinsi Jambi. Ini merupakan salah satu tugas pengurus yang baru saja dikukuhkan untuk membuat buku tersebut, sehingga kedepannya kita memiliki acuan,”katanya.
Al Haris memberikan apresiasi kepada datuk-datuk dan datin-datin (tokoh adat) serta jajaran yang telah selesai menyelenggarakan Musyawarah Besar (MUbes) LAM Provinsi Jambi 2021. Apresiasi juga diberikan kepada tim formatur yang telah menyusun kepengurusan LAM Provinsi Jambi 2021-2026. Musyawarah besar tersebut telah membuahkan hasil dengan terpilihnya para Pengurus LAM Provinsi Jambi 2021-2026. Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Jambi siap membantu lembaga adat, serta berkalaborasi dalam upaya mengkatkan pembangunan di Provinsi Jambi.
“Selaku pembina, saya mengucapkan selamat kepada para pengurus. Saya yakin para pengurus akan segera menyusun program kerja dan pasti memikirkan tentang peningkatan kinerja LAM Provinsi Jambi. Saya juga mengharapkan LAM memberikan masukan-masukan dalam penyelenggaraan pembangunan Provinsi Jambi demi pembangunan dan kemajuan daerah yang kita cintai ini,"katanya.
Sementara itu, Ketua LAM Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) yang bergelar Tumenggung Putro Joyo Dininggrat menyampaikan, sudah banyak jasa jasa yang ditinggalkan oleh pendahulu pendiri lembaga adat di Jambi terutama almarhum A Manap, almarhum H Sukur dan almarhum Hasip Kalimuddin Syam.
Tokoh-tokoh adat (mantan Ketua LAM Jambi) tersebut sudah banyak membuat aturan tentang LAM Jambi, menagtur adat istiadat sehari hari, baik itu tata cara mengurus anak keponakan, cara penyambutan pengantin dan sebagainya.
Dikatakan, Mubes LAM Jambi akan memaksimalkan peran semua tokoh - tokoh Jambi yang semuanya mantan pejabat dan juga tokoh masyarakat mengembangkan adat Melayu Jambi. Tokoh - tokohnya adat Melayu Jambi di LAM Jambi sudah lengkap, ada keterwakilan dari daerah - daerah dan semuanya senior. Kemudian ada juga mantan legislatif. Jadi membuat keputusan sudah lebih baik.
"Nantinya kita akan melakukan musyawarah bersama untuk menentukan hari - hari adat di Provinsi Jambi. Setiap tahun juga akan digelar berbagai acara adat di kabupaten/kota se - Provinsi Jambi,"katanya.
Ketua Dewan Penasehat Himpunan Perempuan Melayu Jambi (HPMJ), Hj Hesnidar Haris (kiri) memberikan hadiah (piala) kepada pemenang lomba pada Peringatan Hari Ulang Tahun HPMJ IX Tahun 2021 di rumah dinas Gubernur Jambi, Sabtu (11/12/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi).
Wanita Melayu
Sementara itu, pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Himpunan Perempuan Melayu Jambi (HPMJ) IX Tahun 2021 di rumah dinas Gubernur Jambi, Sabtu (11/12/2021), Al Haris mengatakan pembentukan karakter perempuan Jambi masih perlu fitingkatkan agar tetap mengedepankan nilai-nilai luhur adat Melayu Jambi. Selain itu, HPMJ juga perlu terus menjadi pemersatu di tengah kemajemukan masyarakat. Kemudian, HPMJ juga perlu meningkatkan peran memberdayakan ekonomi rakyat.
"HPMJ ini sudah berusia sembilan tahun. Ini sangat luar biasa dan anggotanya semakin bertambah. Anggota HPMJ ini tidak memandang suku dari manapun. Ketika sudah menjadi warga Jambi berarti dia juga sudah menjadi perempuan Melayu Provinsi Jambi. Karena itu HPMJ ini sudah hadir di sektor-sektor pemerintah Provinsi Jambi. Tentu kita ingin bersinergi bersama-sama dan banyak hal yang bisa lakukan untuk kerja sama, terutama pada bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),"katanya.
Dijelaskan, program Dua Miliar Satu Kecamatan (Dumisake) Provinsi Jambi, Pemprov Jambi akan meningkatkan bantuan modal kerja bagi UMKM/industri rumah tangga dan bantuan bagi kaum perempuan lembaga adat, khususnya bantuan operasional. Selain itu, salah satu prioritas pembangunan Jambi, yakni meningkatkan kesejahteraan gender. Kemudian Pemprov Jambi juga berupaya meningkatkan perhatian terhadap lanjut usia.
"Saat ini keberadaan Komisariat Daerah (Komda) Kanjut Usia (Lansia) Jambi sudah tidak ada lagi. Karena itu Pemprov Jambi akan membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Lansia. Hal ni penting karena jumlah lansia di Jambi makin banyak. Kini jumlah lansia di Jambi mencapai 26.000 orang. Kondisi mereka sudah pikun. Jambi telah menyiapkan Program Kampung Pendidikan Lansia yang akan dibangun di lahan milik Pemprov Jambi di Seberang Kota Jambi,"katanya.
Semenetara, Ketua Dewan Penasehat HPMJ sekaligus Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi, Hj Hesnidar Haris meminta seluruh perempuan Jambi, terlebih yang bergabung dalam HPMJ agar menjadi contoh dan teladan bagi seluruh masyarakat Provinsi Jambi dalam berbudaya, melestarikan adat dan budaya negeri Jambi tercinta.
“Mari bersama sama kita menjadi suri teladan yang baik bagi masyarakat Jambi. Kita harus lebih mengaktifkan lagi HPMJ ini pada semua tingkatan, mulai dari provinsi,kKabupaten/kota bahkan sampai menyentuh langsung kepada masyarakat,”katanya. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar