Sungai Batang Merangin di kawasan Geopark Merangin, Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi menjadi arena arung jeram nasional. (Foto : Matra/AdeSM)
(Matra, Jambi) –Kabupaten Merangin termasuk salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Jambi yang terpuruk selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Kunjungan wisata ke 20 objek wisata di daerah tersebut benar-benar anjlok ke titik nadir akibat pandemi Covid-19. Pamor wisata Merangin juga terkesan merosot di dunia pariwisata akibat minimnya promosi selama pandemi Covid-19.
Menyikapi kemerosotan kunjungan wisata dan pudarnya pamor wisata Merangin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin berupaya mengintensifkan promosi wisata di tengah pandemi Covid-19 melalui media sosial (medsos). Guna mengemas promosi wisata melalui medsos tersebut, para pelaku wisata Merangin dilatih membuat paket wisata berbasis digital (phonegraphy).
Pelatihan phenography yang dilaksanakan di Hotel Merangin, Bangko, Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (24/11/2021) tersebut diikuti sebanyak 50 orang. Peserta pelatihan berasal seluruh kecamatan di Merangin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Merangin, H Fajarman mengatakan, pelatihan pembuatan paket wisata berbasis medsos yang diikuti para pelaku pariwisata tersebut dimaksudkan meningkatkan promosi pariwisata Merangin di tengah pandemi Covid-19. Pamor wisata Merangin diharapkan bisa tetap dibangkitkan melalui promosi wisata di medsos.
‘’Selama pandemi Covid-19, objek-objek wisata di Merangin tidak bisa dikunjungi wisatawan akibat pembatasan kegiatan masyarakat. Namun demikian daerah ini tidak bisa berhenti melakukan promosi wisata. Jika promosi wisata Merangin tidak digencarkan di tengah pandemi Covid-19 ini, wisatawan bisa nanti melupakan objek wisata kita,’’katanya.
Fajarman mengatakan, supaya wisatawan lokal di Jambi, regional Sumatera dan nasional tidak sampai melupakan pariwisata di Merangin, promosi melalui media sosial harus tetap diintensifkan. Baik itu melalui youtube, facebook, twiter, WhatsAp (WA), blog dan Instagram.
Untuk itulah, katanya dibutuhkan ilmu phonegraphy mempromosikan objek-objek wisata alam di Merangin melalui digitalisasi atau media sosial dan online. Setidaknya melalui tayangan foto objek-ojek wisata di Merangin, semakin banyak orang tahu potensi wisata yang ada di ‘Bumi Tali Undang Tambang Teliti’ Kabupaten Merangin.
‘’Jadi untuk menikmati potensi wisata itu tidak harus berkunjung ke objek wisata ke Merangin. Wisatawan bisa menikmati objek wisata Merangin melalui foto-foton dan video yang ditayangkan di medsos,”katanya.
Fajarman mengharapkan seluruh peserta pelatihan ilmu phonegraphy benar-benar serius mengikuti pelatihan tersebut. Dengan demikian para pelaku wisata di Merangin langsung menerapkan ilmu yang didapat mempromosikan objek wisata yang berada di daerahnya masing-masing.
‘’Tolong dalami betul ilmu phonegraphy pariwista ini. Jika perlu nanti kita bisa studitiru ke daerah lain yang pengelolaan phonegraphy pariwista sudah maju dan mapan,’’ujarnya.
Dikatakan, jka semua orang sudah tahu informasi potensi wisata Merangin yang bersumber dari tayangan di media sosial atau media online, tentunya setelah pandemi Covid-19 berakhir, wisatawan akan tertarik berkunjung ke Merangin.
Panorama indah Danau Pauh, satu objek wisata alan di kawasan pegunungan Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. (Foto : Matra/Ist/Wik)
Menarik
Sementara itu menurut catatan medialintassumatera.com (Matra), Kabupaten Merangin yang berdekatan dengan destinasi wisata unggulan Jambi, Kabupaten Kerinci memiliki cukup banyak objek wisata menarik. Baik objek wisata alam maupun sejarah.
Kabupaten Merangin memiliki situs Geopark Merangin yang saat ini terkenal sebagai pusat arung jeram nasional. Selain itu masih ada objek wisata, Danau Pauh di Kecamatan Jangkat, Air Terjun Telun Perentak, Air Terjun Dukun Batuah, Air Terjun Segerincing dan Air Terjun Telalang Jaya.
Selain itu ada juga objek wisata Merangin Garden, Jam Gento, Dam Betuk, Danau Depati Empat, Taman Bumi Geopark, Hesti’s Garden, Taman Bujang Upik, Grao Sakti, Goa Tiangko,Bukit Tiung, Gunung Masurai, Green Kandis, Masjid Agung Baitul Ma’mur dan Kebun Binatang Bukit Tiung. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar