. Wagub Jambi Salurkan Bantuan Rp 780 Juta untuk Nelayan dan Petani, Khusus Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Wagub Jambi Salurkan Bantuan Rp 780 Juta untuk Nelayan dan Petani, Khusus Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI secara simbolis menyerahkan bantuan untuk para nelayan, peternak dan petani kepada Bupati Tanjungjabung Timur, Romi Haryanto rumah dinas Bupati Tanjabtim, Kamis (5/8/2021). Bantuan tersebut akan disalurkan kepada ratusan nelayan, peternak dan petani Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi. (Foto : Matra/KominfoJambi)

(Matra, Jambi) – Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPdI menyalurkan sekitar Rp 780 juta bantuan untuk para nelayan, petani dan peternak di Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim). Bantuan tersebut khusus untuk percepatan pemulihan usaha usaha produktif sektor pertanian dan perikanan terdampak Covid-19. Bantuan yang diberikan kepada nelayan khusus program penumbuhan (penanaman) sekitar Rp 600 juta, restorasi (pemulihan) lahan gambut Rp 120 juta dan pengembangan Rp 60 juta. 

Bantuan tersebut diserahkan Abdullah Sani secara simbolis kepada nelayan, peternak dan petani melalui Bupati Tanjabtim, Romi Haryanto rumah dinas Bupati Tanjabtim, Kamis (5/8/2021).

Selain bantuan dana tersebut, para nelayan, peternak dan petani di Tanjabtim juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana produksi (saprodi). Bantuan saprodi tersebut, yakni alat penangkap ikan, pengembangan pembibitan, produk ternak dan pengembangan kegiatan pekarangan pangan lestari (P2L).

Di antaranya, bantuan ternak ayam sekitar 2.250 ekor dan kambing (50 ekor). Selain itu bantuan benih jagung untuk areal pertanian sekitar 1.575 hektare (ha), benih dan saprodi kedelai untuk areal 250 ha, benih dan saprodi kacang tanah untuk areal 50 ha dan bantuan benih cabai merah dan saprodi untuk areal dua hektare.

Kemudian bantuan alat pertanian combine harvester (mesin panen) padi satu unit, power threser (perontok) padi empat unit dan power threser multiguna dua unit. Selanjutnya bantuan pembangunan sarana dan prasarana pertanian berupa sarana irigasi desa (SID) untuk lahan sekitar 2.750 ha, embung (bak penampungan air) pertanian dua unit dan cultivator (traktor) dua unit. Bantuan khusus untuk nelayan, yakni bantuan alat penangkap ikan sebanyak 2012 unit, bantuan peningkatan konsumsi ikan berupa ikan segar 200 kg.

Abdullah Sani mengatakan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Indonesia terus berupaya meningkatkan perekonomian rakyat di ­semua sektor guna mendorong percepatan pembangunan ekonomi kerakyatan.

"Pada masa pandemi Covid-19, sektor pertanian dan pangan di Indonesia dan Provinsi Jambi menunjukkan kinerja yang positif. Hal tersebut ditandai dengan adanya ekspor berbagai produk pertanian dan pangan, termasuk dari Provinsi Jambi. Momentum kinerja positif di sektor pertanian dan pangan ini harus kita jaga bersama, bahkan kita tingkatkan dengan terus-menerus meningkatkan tata kelola dan kualitas produk pertanian dan pangan kita,"katanya.

Menurut Abdullah Sani, percepatan pemulihan ekonomi rakyat di daerah tersebut tidak hanya bisa dilakukan melalui pemberian bantuan. Percepatan pemulihan ekonomi terutama akan bisa dicapai melalui penghentian penularan Covid-19 Untk itu segenap lapisan masyarakat di Tanjabtim, khusus nelayan, petani, peternak dan pedagang harus tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air menhalir, menghindari kerumunan  dan mengurangi mobilitas.

"Saya juga mengimbau agar para nelayan, peternak dan petani di Tanjabtim ini mengikuti vaksinasi. Vaksinasi penting untuk membangun imunitas tubuh agar penularan Covid-19 bisa dicegah,"ujarnya.

Sementara itu, Bupati Tanjabtim, Romi Haryanto pada kesempatan tersebut berjanji akan menyalurkan seluruh bantuuan tersebut secepatnya. Penyaluran bantuan tersebut penting agar para nelayan, peternak dan petani memiliki modal tambahan memulihkan usaha ekonomi produk mereka yang terdampak Covid-19 satu setengah terakhir.

“Selama satu setengah tahun pandemi, Covid-19 melanda Indonesia dan daerah iini, banyak usaha ekonomi rakyat yang tutup dan hampir tutup. Para nelayan pun banyak yang berhenti melaut akibat sulit memasarkan ikan hasil tangkapan mereka. Karena itu para nelayan di daerah ini juga butuh bantuan pemasaran hasil perikanan,”ujarnya. (Matra/AdeSM)

 

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama