. Solidaritas Tanpa Batas Sangat Dibutuhkan Menuntaskan Penanganan Covid-19

Solidaritas Tanpa Batas Sangat Dibutuhkan Menuntaskan Penanganan Covid-19

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasar. (Foto : Matra/Ist)

(Matra, Jambi) - Solidaritas tanpa batas sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penanganan Covid-19 di Indonesia. Hal itu penting karena penanganan Covid-19 tidak bisa dilakukan hanya mengandalkan kemampuan satu pihak, tetapi harus melibatkan semua pihak atau elemen masyarakat. Sikap gotong royong, kepedulian dan kekeluargaan juga sangat dibutuhkan mencegah hingga menanggulangi pandemi Covid-19, khususnya dalam pelayanan terhadap pasien Covid-19. 

Demikian pokok pikiran yang mengemuka pada Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang dilakukan secara virtual/live streaming di Jakarta, Rabu (19/8/2021). Diskusi yang dipandu Tomy Ristanto tersebut mengadirkan pembicara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari, relawan tenaga kesehatan (nakes) penanganan Covid-19, Ika Dewi Maharani, peneliti Badan Penelitan dan Pengembangan Kesehatan Provinsi Papua, Hana Krismawati dan relawan dokter penanganan Covid-19, dr Debryana Dewi Lumanauw.

Kirana Pritasari mengatakan,  solidaritas tanpa batas sangat tepat dalam penanganan Covid-19 karena jajaran kesehatan tidak bisa mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam penanganan Covid-19 tanpa melibatkan pihak lain yang memiliki keahlian di luar kemampuan diri para nakes.

Dikatakan, banyak pihak yang harus bekerja sama untuk mempercepat penanganan Covid-19, mulai dari pencegahan hingga pelayanan kesehatan terhadap para pasien Covid-19 di rumah sakit maupun di tempat isolasi.

“Pengalaman selama satu setengah tahun penanganan Covid-19 di Tanah Air, jajaran keamanan, apartur sipil negara, pengusaha, relawan dan warga masyarakat sangat berperan menangani Covid-19,”katanya.

Hal senada juga diakui para relawan nakes, Ika Dewi Maharani, Hana Krismawati dan dr Debryana Dewi Lumanauw. Ketiga relawan nakes yang sudah 1,5 tahun terjun dalam penanganan Covid-19, termasuk melayani langsung pasien Covid-19 mengaku perlu kebersamaan dalam penanganan Covid-19.

“Pencegahan Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi sangat membutuhkan kerja sama warga masyarakat juga. Kalau hanya jajaran kesehatan dan pemerintah yang berjuang mengatasi Covid-19 ini, pengenalian penularan Covid-19 sulit dilakukan. Jadi warga masyarakat juga memiliki peran penting memutus rantai penularan Covid-19 dengan meningkatkan disiplin prokes,”ujar dr Debryana Dewi Lumanauw.

Peduli Vaksinasi

Sementara itu menurut Kirana Pritasari, solidaritas dalam penanganan Covid-19 masih terus dibutuhkan guna mempercepat penanganan Covid-19. Untuk meningkatkan vaksinasi, solidaritas sesama warga masyarakat untuk mencapai kekebalan komunitas penting agar seluruh warga masyarakat responsif atau peduli mengikuti vaksinasi.

Dijelaskan, hingga saat ini, capaian vaksinasi di Tanah Air belum optimal menyusul masih kurangnya kesadaran dan kerelaan warga masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Hal tersebut terjadi karena warga masyarakat kurang peduli terhadap pentingnya kekebalan komunitas menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut Kirana Pritasari, capaian vaksinasi dosis pertama di Indoensia sudah mencapai 55 juta orang (26 %) dari target vaksinasi 208 juta jiwa penduduk Indonesia. Sedangkan capaian vaksiansi dosis kedua mencapai 29 juta orang (14 %).

Kirana Pritasari mengatakan, solidaritas para pengusaha di bidang obat-obatan juga sangat dibutuhkan saat ini untuk menjamin ketersediaan dan terkendalinya harga obat-obatan Covid-19 dan oksigen.

“Kebutuhan obat-obatan untuk pasien Covid-19 meningkat drasti menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 tahun ini. Menyikapi peningkatan kebutuhan obat – obatan tersebut, kami meminta pihak badan usaha milik negara (BUMN) produsen obat-obatan meningkatkan produksi mereka,”katanya.

Selain itu, lanjut, Kirana Pritasari, sebagai bentuk solidaritas terhadap pasien Covid-19, jajaran keamanan di Indonesia juga terus melakukan pengawasan terhadap tindakan spekulan agar tidak ada lagi yang menimbun obat-obatan maupun oksigen di tengah tingginya permintaan obat-obatan maupun oksigen untuk pasien Covid-19. (Matra/AdeSM)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama