(Matra, Jambi) – Sungai Batanghari menyimpan seberkas sejarah perjuangan masyarakat Jambi ketika merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari kekuasaan penjajah Belanda. Pahlawan nasional asal Jambi, Raden Mattaher bersama pemuda Jambi melakukan perlawanan terhadap penjajah dengan menenggelamkan kapal perang Belanda di Sungai Batanghari sekitar 1890 silam.
Peristiwa heroik perlawanan pejuang Jambi terhadap penjajah tersebut perlu tetap dikenang untuk membangkitkan heroisme para generasi muda Jambi memajukan pembangunan daerahnya. Menyongsong peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI tahun ini, Gubernur Jambi, Al Haris pun berupaya mengenang heroisme perjuangan para pahlawan melawan Belanda di Sungai Batanghari dengan mengibarkan 1.000 bendera merah putih di Jembatan Gentala Arasy yang membentang di atas Sungai Batanghari, Kota Jambi, Minggu (15/8/2021).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Komandan Komando Rayon MIliter (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M Zulkifli, Wakil Gubernur Jambi, H Abdullah Sani dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, H Sudirman.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jambi, Al Haris memberikan penghargaan kepada pihak yang telah menyumbangkan benda bersejarah kepada Museum Siginjai Jambi. Penghargaan pertama diberkan kepada Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI M Zulkifli yang menyumbangkan offset (tubuh yang diawetkan) seekor harimau Sumatera. Kemudian penghargaan juga diberikan kepada warga Jambi, Hepni yang menyumbangkan sepucuk senjata api jenis pistol Vlinlog dan kepada Suhiyar yang menyumbangkan dua buah keris.
Al Haris pada kesempatan tersebut mengatakan, pengibaran 1.000 bendera di atas Sungai Batanghari tersebut bertujuan bertujuan membangkitkan rasa patriot dan nasionalisme masyarakat di tengah situasi Covid-19 menyongsong HUT ke- 76 RI, Selasa (17/8/2021). Di tengah guyuran hujan, Al Haris beserta jajaran pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengibarkan bendera merah putih di jembatan Gentala Arasy.
“Tujuan pengibaran 1.000 bendera merah putih ini untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para pejuang Jambi mengusir penjajah ratusan tahun silam. Seperti pejuang yang tak kenal menyerah melawan penjajah, kita juga tak boleh menyerah menghadapi pandemi Covid-19 ini. Kita mesti bangkit melawannya, kita harus mampu tegak berdiri,"ujarnya.
Al Haris mengharapkan, melalui pengibaran 1.000 bendera merah putih di atas Sungai Batanghari tersebut, masyarakat Jambi tak pernah lelah seperti semangat merah putih yang terus berkibar. Selain di jembatan Gentala Arasy, pengibaran 500 bendera merah putih juga dilakukan di Tugu Juang, Telanaipura, Kota Jambi Senin (16/8/2021) pagi.
"Jangan pernah lelah terus berjuang membangun negeri ini untuk bangsa ini. Pahlawan kita penuh pengorbanan dan heroisme menghalau penjajah demi kemerdekaan Indonesis. Kita juga harus tetap semangat menghadapi berbagai masalah bangsa, khusunya pandemic Covid-19 dan kesulitan ekonomi," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Sri Purnama Syam pada kesempatan tersebut mengatakan, pengibaran 1.000 bendera merah putih tersebut dirancang tiga hari lalu.
"Kita berpikir, di masa pandemic ini perlu meningkatkan nasionalisme kembali dengan konsep kekinian. Yakni dengan menggunakan simbol bendera. Dengan melihat berkibarnya bendera merah putih, rasa patriot dan nasionalisme masyarakat semakin tinggi,"jelasnya.
Dijelaskan, salah satu patriotisme yang perlu dihidupkan di tengah masyarakat menghadapi pandemi ini, yaitu mematuhi protokol kesehatan, khususnya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar