. Pemberitaan Covid-19 Hendaknya Tetap Kritis dan Mengedepankan Edukasi

Pemberitaan Covid-19 Hendaknya Tetap Kritis dan Mengedepankan Edukasi

Anggota Dewan Pers, Achmad Djauhar. (Foto : Matra/Ist)

(Matra, Jambi) – Pemberitaan media mengenai penanganan Covid-19 ke depan hendaknya lebih bersifat kritis dan mengedapankan edukasi. Prinsip pemberitaan seperti itu penting guna meningkatkan kesadaran dan disiplin warga masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan pelaksanaan vaksinasi.

Selain itu pemberitaan mengenai Covid-19 juga mestinya lebih mengutamakan kepentingan warga masyarakat yang membutuhkan perlindungan maksimal dari dampak pandemi Covid-19 ketimbang kepentingan pejabat pemerintah. 

Pokok pikiran tersebut mengemuka pada Pelatihan Jurnalisme Online Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) yang dilaksanakan secara virtual (zooming) di Jakarta, Kamis (19/8/2021). Pelatihan jurnalisme yang diikuti ribuan jurnalis anggota FJPP tersebut menampilkan pembicara, Anggota Dewan Pers, Achmad Djauhar, Instruktur FJPP, Suprapto dan Frans Suardiosis.

Achmad Djauhar yang membawakan materi “Menulis Lebih Baik, Menjaga Daya Hidp Media Cetak” pada pelatihan tersebut mengatakan, kualitas pemberitaan media mengenai Covid-19 masih perlu ditingkatkan. Hal itu penting agar pemberitaan media lebih menggugah warga masyarakat mematuhi berbagai aturan mengenai penanganan Covid-19.

“Pemberitaan media yang disajikan jurnalis anggota FJPP hingga saat ini masih banyak yang belum memenuhi kriteria FJPP, yakni untuk mengubah perilaku masyarakat dalam penanganan Covid-19. Sebagian berita penanganan Covid-19 yang disiarkan jurnalis FJPP masih mengedepankan omongan pejabat, bukan berita bersifat naratif yang menggugah masyarakat lebih peduli penanganan Covid-19,”katanya.

Achmad Djauhari meminta jurnalis anggota FJPP menghindari prinsip “yang penting membuat berita”, tetapi harus mengutamakan prinsip “membuat berita penting”. Selain itu para jurnalis anggota FJPP juga hendaknya menyajikan berita-berita secara lengkap, akurat dan berimbang.

“Sumber berita juga minimal dua orang. Selanjutnya kapasitas  dan legalitas sumber berita juga harus kuat. Hal itu penting agar berita lebih bisa dipertanggung-jawabkan,”katanya.

Logo Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku. (Foto : Matra/FJPP)

Jurnalisme Berkualitas

Hal senada juga diungkapkan Frans Suardiosis. Membawakan pemaparan berjudul “Menghidupkan Ubahlaku Melalui Jurnalisme Berkualitas”, Frans Suardiosis mengatakan, pemberitaan media mengenai Covid-19 harus benar-benar bisa mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat di tengah pandemi Covid-19.

“Pemberitaan media mengenai Covid-19 harus bisa melembagakan pola hidup sehat, patuh prokes dan berpartisipasi dalam vaksinasi demi penanggulangan Covid-19. Melalui pemberitaan, warga masyarakat diharapkan bisa lebih patuh 3t, yakni menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak,”katanya.

Frans Suardiosis lebih lanjut mengatakan, pemberitaan media mengenai Covid-19 ke depan juga semestinya bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), isolasi mandiri, pencegahan Covid-19 dan permberlakuan persyaratan perjalanan.

“Kemudian yang lebih penting, pemberitaan media harus bisa melembagakan atau mensosialisasikan sikap mental, cara berpikir dan perilaku masyarakat di masa krisis. Selain itu berita-berita yang disajikan jurnalis anggota FJPP juga hrus mampu membangkitkan rasa optimisme, solidaritas social, parisipasi dan inovasi dalam penanganan Covid-19,”paparnya.

Sementara itu berdasarkan pengamatan Instruktur FJPP, Suprapto, pemberitaan media mengenai Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia belum maksimal. Hal tersebut tercermin dari ketertinggalan media-media online (siber) di tingkat local memberitakan penanganan Covid-19 dibandingkan pemberitaan media pelat merah (media center pemerintah daerah).

Menurut Suprapto, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas berita media online di tingkat local, konten datau objek pemberitaannya perlu menonjolkan keunikan penanganan Covid-19 di tingkat lokal. Dengan demikian pemberitaan media lokal terkait penanganan Covid-19 akan lebih banyak dibaca warga masyarakat.

 
“Kami mengharapkan para jurnalis anggota FJPP di daerah lebih banyak menyajikan konten berita lokal mengenai Covid-19. Hal itu penting agar pemeberitaan media lokal lebih menggugah warga masyarakat setempat mendukung seluruh program penanggulangan Covid-19,”ujarnya. (Matra/AdeSM)


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama