. Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi Meluas, Water Bombing Diintesifkan

Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi Meluas, Water Bombing Diintesifkan

Petugas kepolisian dari Polres Muarojambi memadamkan kebakaran lahan menggunaan daun kelapa sawit di kawasan lahan gambut, Desa Puding, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, baru-baru ini.  (Foto : Matra/Ist)

(Matra, Jambi) – Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) Provinsi Jambi mengintensifkan pemadaman karhutlah melalui udara (water bombing) menggunakan helikopter menyusul meningkatnya titik api (hot spot) di daerah tersebut.

Helikopter yang dikerahkan melakukan water bombing di Jambi sepekan terakhir sebanyak dua unit. Lokasi pemadaman titik api berada di wilayah Kabupaten Batanghari, Tebo, Tanjungjabung Timur, Tanjungjabung Barat dan Muarojambi.

Pantauan medialintassumatera.com di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS) Kota Jambi, Senin (2/8/2021), dua unit helikopter  beberapa kali melakukan water bombing ke lokasi titik api di beberapa kabupaten. Kedua helikopter tersebut sudah beroperasi melakukan pemadaman karhutla di Jambi sejak Juni lalu. 

Frekuensi pemdaman karhutla menggunakan helikopter tersebut meningkat selama dua pekan terakhir menyusul tidak turunnya hujan dan meningkatnya titik api. Water bombing yang dilakukan Kamis (29/7/2021) sebanyak 34 kali dan Jumat (30/7/2021) mencapai 80 kali.

Sementara itu, Komandan Komando Daerah Militer (Dandim) 0416/Bungo Tebo (Bute), Letkol Inf Arianto Maskare Subagio di Muarabungo, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Senin (2/8/2021) mengatakan, pihaknya menemukan sekitar  40 hektare (ha) areal hutan baru terbakar di Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Minggu (1/8/2021). Kebakaran hutan yang sudah padam sekitar 85 % tersebut berada di kawasan hutan milik PT ABT areal Blok I Desa Suso-suo dan Blok II Desa Pemayungan, Kecamatan Sumay.

Dijelaskan, ketika Tim Kodim 016/Bute turun ke lokasi kebakaran hutan, tidak ditemukan seorang pun di lokasi kejadian. Karena itu belum diketuahui siapa pelaku pembakaran hutan tersebut. Kuat dugaan, kebakaran hutan tersebut disebabkan pembakaran untuk pembukaan lahan perkebunan.

“Kami meminta pihak PT ABT turut menyelidiki siapa pelaku pembakaran hutan di areal mereka. Selain itu kami juga msih menyelidik kasus kebakaran hutan tersebut,”katanya.

Secara terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatolgi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Jambi, Annisa Fauziah mengatakan, jumlah titik api di Provinsi Jambi memasuki musim kemarau sejak Juni lalu meningkat drastis.

Jumah titik api di Provinsi Jambi selama Juli mencapai 87 titik. Sedangkan total titik api di Provinsi Jambi medio Januari Juli 2021 sudah mencapai 435 titik. Jumlah titik api tersebut diperkirakan masih meningkat jika pembukaan maupun pembersihan lahan dengan cara membakar tidak dicegah.  

“Memasuki puncak musim kemarau Agustus ini, warga masyarakat di sekitar hutan di Jambi dihimbau agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Warga Jambi juga diharapkan tidak membuang puntung rokok sembarangan ke hutan dan lahan kering karena hal itu bisa menimbulkan kebakaran hutan,”ujarnya.

Cukup Luas

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan, total kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi sejak Januari – Juli 2021 cukup luas, yakni sudah mencapai 133.495 ha. 

Karhutla paling luas berada di Kabupaten Muarojambi, yakni sekitar 29,7 ha, Tanjungjabung Timur (26, 18 ha), Tebo (24,75 ha) dan Tanjungjabung Barat  (22,19 ha). Kemudian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Merangin mencapai 12 ha, Batanghari (10,17 ha), Bungo (6 ha), Sarolangun (1,65 ha), Kerinci dan Kota Jambi masing-masing 0,5 ha.

Gubernur Jambi, Al Haris mengingatkan kembali para pengusaha perkebunan kelapa sawit, bupati, jajaran dinas kehutanan, BPBD, Manggala Agni, Satgas Penanggulangan Karhutlah dan warga masyarakat desa sekitar hutan meningkatkan kewaspadaan karhutla menyusul musim kemarau yang mulai meningkat melanda Jambi saat ini.

Dikatakan, kawasan hutan dan lahan yang rawan terbakar di Provinsi Jambi tersebar di 258 desa yang berada di 70 kecamatan dan delapan kabupaten. Kerawanan karhutla di 258 desa tersebut perlu terus dipantau agar tidak sampai muncul dan meluas.

“Saya meminta para bupati yang daerahnya merupakan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan segera melaksanakan langkah-langkah antisipasi dan persiapan. Personil dan peralatan kencegahan dan penanggulangan karhutla harus disiagakan. Deteksi dini karhutla juga harus diintensifkan,”katanya.

Dikatakan, mengantisipasi  bencana karhutlah di Provinsi Jambi tahun ini, Gubernur Jambi sudah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Keputusan Gubernur Jambi Nomor 220/KEP.GUB/BPBD 2021 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi Tahun 2021 sejak 22 Februari hingga Oktober 2021.

“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan bekerja sama meningkatkan kesiagaan terhadap karhutlah. Hal itu penting agar bencana asap akibat karhutlah di Jambi tidak terjadi seperti kondisi tahun 2015 maupun 2019,”ujarnya.

Sementara itu berdasarkan catatan medialintassumatera.com, luas karhutlah di Provinsi Jambi tahun 2020 hanya mencapai 1.132 Ha. Luas karhutlah di Jambi itu turun dibanding karhutlah di daerah itu tahun 2019 sekitar 11.736 Ha. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber)

 

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama