. Hari Pertama PPKM Level 4 di Kota Jambi, Mobilitas Warga Masih Tinggi

Hari Pertama PPKM Level 4 di Kota Jambi, Mobilitas Warga Masih Tinggi

Pos penyekatan jalur lalu lintas di kawasan taman rekreasi Tugu Keris Siginjai, Jalan Basuki Rachmat, Kotabaru, Kota Jambi dipalang pakai seng. Ruas jalan tersebut merupakan akses utama dari kawasan perkantoran Gubernur Jambi, Telanipura menuju Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi. Gambar diambil Senin (23/8/2021) siang. (Foto : Matra/Radesman Saragih)

(Matra, Jambi) – Penyekatan jalur-jalur utama lalu lintas di Kota Jambi yang dilakukan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 belum efektif mengurangi mobilitas warga masyarakat di kota itu. Memasuki hari pertama pelaksanaan PPKM Level 4 di Kota Jambi, Senin (23/8/2021), mobilitas atau pergerakan warga di kota itu masih cukup tinggi kendati beberapa jalur utama lalu lintas ditutup. 

Warga Kota Jambi masih banyak yang melintas di jalan raya, khususnya mereka yang menggunakan sepeda motor dan minibus. Warga menghindari penyekatan ruas jalan dengan memilih jalan pintas atau jalur alternatif dari satu wilayah ke wilayah lain di kota itu. 

Pantauan medialintassumatera.com di lokasi penyekatan PPKM Level 4, Tugu Keris Siginjai, Jalan Basuki Rachmat, Kotabaru, dekat kantor Wali Kota Jambi, Senin (23/8/2021) pagi hingga siang, jumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang  melintas masih cukup banyak. 

Kendaraan yang datang dari arah Simpang Kawat dan Kenali Asam Bawah menuju arah Perumnas Kotabaru dan Palmerah, Jambi Selatan memang tidak bisa melalui jalur biasa, yakni Tugu Keris Siginjai. Namun para pengendara memilih jalur alternatif atau jalan pintas melalui Jalan Kolonel M Kokoh, Paal V, Kotabaru, Kota Jambi memutar ke arah Kebun Kopi – Lingkar Selatan.

Sebaliknya, kendaraan yang dating dari arah Palmerah, Jambi Selatan menuju Simpang Kawat, Kenali Asam Atas dan Mayang juga memilih jalur alternatif, Jalan Kolonel M Kukuh. Kondisi demikian membuat ruas Jalan Kolonel M Kukuh, khususnya di sekitar Puskesmas Paal V dan simpang SMAN 6 Kotabaru, Kota Jambi sempat macet.

Sementara itu ruas Jalan Pangeran Hidayat yang merupakan jalur ke luar dari Kotabaru Kota Jambi menuju Jalan Lingkar Barat, Kecamatan Alam Barajo dan Palembang, Sumatera Selatan juga masih terlihat ramai. Kendaraan yang melintas di Jalan Pangeran Hidayat sebagian besar kendaraan roda dua, minibus dan beberapa truk. Sedangkan angkutan kota hampir tidak ada yang melintas di ruas jalan tersebut mulai Senin pagi hingga siang.

“Masih banyak kendaraan roda dua dan minibus yang melintas di Jalan Pangeran Hidayat ini. Pengendara yang berlalu - lalang umumnya warga Kota Jambi yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lain. Sedangkan pengendara dari luar wilayah Kota Jambi, yakni dari Pondok Meja, Mestong, Kabupaten Muarojambi tidak ada menyusul adanya penyekatan di simpang Paal X, Kota Jambi,”kata Yadi (35), warga Paal X, Kotabaru, Kota Jambi. 

Ruas Jalan Kolonel M Kukuh, Paal V, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi, Provinsi Jambi dipadati kendaraan menyusul penutupan ruas jalan di Tugu Keris Siginjai, Jalan Basuki Rachmat, Kota Jambi. Penutupan jalur lalu lintas di Tugu Keris Siginjai dilakukan terkait PPKM Level 4 di Kota Jambi mulai Senin (23/8/2021). (Foto : Matra/Radesman Saragih)

Sementara itu sebagian besar pertokoan di Kota Jambi tutup menyusul pemberlakuan PPKM Level 4. Toko-toko yang tutup sebagian besar toko pakaian, perhiasan, elektronik, tempat permainan anak-anak dan pusat perbelanjaan (mini market). Kemudian cucian motor dan mobil di sepanjang jalan tersebut juga rata-rata tutup.

Pantauan medialintassumatera.com di Jalan Pangeran Hidayat, Kotabaru, Kota Jambi, Senin (23/8/2021) siang, toko-toko banyak yang tutup. Selain itu ada juga mini market yang tutup seperti Glory. Cucian motor, Kinclong di Jalan Pangeran Hidayat yang setiap hari ramai juga tutup. Namun warung-warung makan, warung kopi, tukang pangkas dan toko bangunan di Jalan Pangeran Hidayat, Kotabaru, Kota Jambi masih banyak yang buka.

“Kami sengaja menutup usaha cucian kami menyusul pemberitahuan dari pihak rukun tetangga (RT) mengenai pelaksanaan PPKM Level 4 di Kota Jambi mulai Senin (23/8/2021) hingga Minggu (29/8/2021). Kami mendapatkan bantuan paket kebutuhan pokok berupa 10 Kg beras, 10 bungkus mi instan, dua kaleng ikan sarden, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu masing-masing satu kilogram,”kata Reihan (45), pemilik cucian motor di Paal V, Kotabaru, Kota Jambi.

Lebih Humanis

Sementara itu, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha meminta para petugas di pos-pos penyekatan di Kota Jambi lebih bersikap humanis dan edukatif mengarahkan warga masyarakat yang hendak melintas melalui pos-pos penyekatan. Para petugas perlu menjelaskan lokasi penyekatan dan jalur alternatif yang bisa dilalui warga yang hendak bepergian dari satu wilayah ke wilayah lain di kota itu.

“Hari pertama PPKM Level 4 ini saya harap belum ada penindakan terkait pelanggaran PPKM, tetapi lebih mengutamakan pemberian edukasi atau pengertian kepada warga masyarakat. Para petugas saya harapkan mengarahkan warga yang belum mengetahui jalur lalu lintas terkait penyekatan dengan cara-cara yang santun, beretika dan humanis,”katanya.

Dijelaskan, selama pelaksanaan PPKM Level 4 di Kota Jambi, warga daerah lain yang hendak masuk ke kota itu diwajibkan menunjukkan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STSRP), surat bukti atau kartu vaksinasi atau hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan rapid tets antigen.

“Kalau hanya memiliki STSRP namun tidak memiliki kartu vaksinasi atau PCR dan rapid test antigen, pendatang ke Kota Jambi akan disuruh balik arah ke tempat asal,”ujarnya.

Dijelaskan, selama pelaksanaan PPKM Level 4 di Kota Jambi, pihaknya melakukan penyekatan di empat pintu masuk ke Kota Jambi. Pos penyekatan tersebut berada di Paal X, Kotabaru, yakni pintu masuk ke Kota Jambi dari arah Palembang, Sumatera Selatan. Kemudian pos penyekatan di Simpang Rimbo dan Aur Duri I, Telanaipura, yaitu pintu masuk ke Kota Jambi dari arah Provinsi Riau. Selain itu pos penyekatan di Jembatan Batanghari II, Sijenjang, Jambi Timur, yaitu pintu masuk dari Tanjungjabung Timur ke Kota Jambi.

“Untuk wilayah Kota Jambi, Pemkot Jambi dan Polresta Jambi juga melakukan pos penyekatan di tujuh lokasi. Pos penyekatan tersebut, yakni di Simpang BTN, Jalan Sultan Thaha, Pasar, Jalan A Yani, Telanaipura, komplek perkantoran Gubernur Jambi, Tugu Juang, Jalan HOS Cokroaminoto, Simpang Pulai, Jalan M Yamin, Tugu Keris Siginjai, Jalan Basuki Rachmat, Kotabaru dan Pos Pertamina, Jalan Raden Pamuk, Jambi Timur,”katanya. 

Tempat permainan anak-anak dan toko-toko di sepanjang Jalan Pangeran Hidayat, Paal V, Kecamatan Kotabaru, tutup pada hari pertama pelaksanaan PPKM Level 4 di Kota Jambi, Senin (23/8/2021). (Foto : Matra/Radesman Saragih)

Pengawasan Ketat

Secara terpisah, Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, pelaksanaan PPKM Level 4 di Kota Jambi perlu mendapatkan pengawasan ketat. Hal tersebut penting karena pantauan Pemerintah Pusat, mobilitas masyarakat di Kota Jambi masih tinggi. Padahal kasus Covid-19 di Kota Jambi terus meningkat dan Kota Jambi ini berstatus zona merah.

Dikatakan, Kota Jambi menjadi daerah tujuan masyarakat dari berbagai daerah se Provinsi Jambi. Hal tersebut menjadi pertimbangan untuk segera melakukan penyekatan dalam upaya menekan peningkatan kasus Covid-19 di Kota Jambi.

"Kalau mobilitas warga tetap tinggi dan kasus Covid-19 tidak terkendali, penanganan Covid-19 di Kota Jambi akan sulit dilakukan. Kami berharap Pak Wali Kota dan Tim Satgas Covid-19 mengambil langkah-langkah penyekatan untuk menekan kasus Covid-19 Kota Jambi,"ujarnya.

Menurut Al Haris, penyekatan pintu-pintu masuk ke Kota Jambi dan jalur-jalur keramaian lalu lintas di kota tersebut selama PPKM Level 4 menjadi kunci utama menurunkan kasus Covid-19 di kota itu. Jika penurunan kasus Covid-19 di Kota Jambi berhasil dilakukan melalui penyekatan pintu masuk selama PPKM Level 4, hal itu akan bisa diterapkan di daerah lain di Provinsi Jambi.

“Saat ini Kota Jambi, Kabupaten Merangin dan Batanghari menerapkan PPKM Level 4. Namun penyekatan pintu masuk selama PPKM Level 4 baru dilakukan di Kota Jambi. Sedangkan di Kabupaten Merangin dan Batanghari belum ada penyekatan pintu masuk wilayah,”katanya.

Dijelaskan, selama PPKM Level 4 di Kota Jambi berlangsung 23 – 29 Agustus 2021, Pemprov Jambi sudah menyalurkan bantuan sekitar 30.000 paket kebutuhan pokok kepada warga terdampak PPKM Level 4 di kota itu. Setiap bantuan paket kebutuhan pokok tersebut berisi lima kilogram beras, 10 bungkus mi instan, dua kaleng ikan sarden, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu masing-masing satu kilogram, kecap manis dan sambal saos masingmasing satu botol.  

“Setiap paket bantuan tersebut memiliki harga Rp 150.000. Jadi total dana pengadaan bantuan kebutuhan pokok di Kota Jambi tersebut mencapai Rp 4,5 miliar,”katanya.

Al Haris mengatakan, mencegah tingginya mobilitas dari daerah kabupaten ke Kota Jambi selama PPKM Level 4 di Kota Jambiberlangsung, pihaknya sudah mengirim surat ke seluruh bupati di Jambi. Para bupati di daerah itu diminta mengeluarkan surat edaran untuk membetasi mobilitas penduduk daerah masing-masing ke Kota Jambi.

“Kemudian kami juga meminta para bupati di sembilan kabupaten dan Wali Kota Sungaipenuh meningkatkan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (penelusuran) dan treatment (pengobatan). Selain itu para bupati juga kami minta meningkatkan vaksinasi dan menyediakan tempat isolasi terpusat,”katanya.

Menurut Al Haris, untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi, pihaknya juga menyediakan sekitar 30.000 unit alat rapid test antigen. Tambahan alat rapid test antigen di daerah itu juga kini sudah ada Kementerian Kesehatan sekitar 97.300 unit.

“Kami juga sudah mengusulkan pembelian 100.000 alat rapid test antigen, pemberian alat PCR dengan kemampuan 96 sekali running (proses) dalam sehari. Setiap alat PCR mampu tiga kali running sehari. Alat PCR tersbeut akan diberikan ke Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Sarolangun dan Kota Sungaipenuh,”ujarnya. (Matra/Radesman Saragih)

 


Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama