Wakil Gubernur Jambi 2021 -2024, Drs H Abdullah Sani MPdI. (Foto : Matra/Ist) |
(Matra, Jambi) – Figur seorang pemimpin berjiwa kebapakan, religius dan toleran sangat dibutuhkan dalam pembangunan di Provinsi Jambi. Kehadiran pemimpin berjiwa seperti itu penting untuk mengayomi seluruh lapisan masyarakat yang heterogen (majemuk) agar bisa bersama-sama membangun daerah.
Figur seperti itulah yang dimiliki Drs H Abdullah Sani MPdI yang dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo menjadi Wakil Gubernur Jambi periode 2021 – 2024 mendampingi Gubernur Jambi, Dr Al Haris S Sos, MH di Istana Negara Jakarta, Rabu (7/7/2021) sore. Abdullah Sani terpilih menjadi Wakil Gubernur Jambi mendampingi Gubernur Jambi, Al Haris pada Pemilihan Gubrnur (Pilgub) Jambi 9 Desember 2020 dan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Jambi 27 Mei 2021.
Abdullah Sani cukup mumpuni menjadi guru, pengayom dan motivator bagi para segenap lapisan masyarakat untuk membangun negeri “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah” karena sudah kenyang pengalaman di bidang birokrasi, organisasi kemasyarakat dan keagamaan.
Abdullah Sani yang lahir di Desa Bram Itam Kanan, Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, 8 September 1956 pernah menjadi Wakil Wali Kota Jambi, dosen, pimpinan madrasah, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan paguyuban masyarakat Jawa. Pengalaman tersebut menjadi bekal utama bagi Abdullah Sani memimpin dan membangun Jambi empat tahun ke depan bersama Al Haris.
(KJJ) : Apa tanggapan Anda atas keterpilihan sebagai Wakil Gubernur Jambi?
(AS): Saya prinsipnya bersyukur kepada Allah yang meridhoi dan berkat ridho Allah menggerakkan hati masyarakat Jambi, mendoakan, dengan bantuan dan usahanya. Kita bersyukur atas hal itu. Tetapi ada juga hal yang tidak boleh kita pungkiri dengan terpilih dan dilantik berarti ada suatu amanah terutama dari Allah dan masyarakat Jambi. Kita bersyukur dan berterima kasih dan mohon doa kepada masyarakat, agar kami bisa melaksanakan apa yang semestinya dilaksanakan oleh pimpinan apalagi kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.
(KJJ) : Dari pengalaman karier yang sangat panjang, apa yang paling menonjol menjadi bekal kepemimpinan sebagai Wakil Gubernur Jambi?
(AS) : Saya dahulu mulai dari guru ngaji, guru madrasah. Tahun 1979 saya mengajar di Madrasah. Kemudian tamat dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Kemudian diterima di Universiotas Islam Negeri (UIN) menjadi Pegawai Negeri Sipil) PNS menjadi dosen di sana. Di samping itu saya pernah juga menjadi ketua dan sekretaris jurusan, lalu kepala madrasah. Di sela-sela itu saya tidak pernah meninggalkan kegiatan di masyarakat, di mushola, mesjid bahkan bukan hanya di kota saja. Alhamdullilah apa yang kita lakukan dahulu membawa ikatan silahturahmi dan kekeluargaan.
(KJJ) : Kapan mulai terjun ke dunia politik dan mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah ?
(AS) : Saya terjun ke dunia politik dan mengikuti Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Jambi awal Januari 2009. Saya diajak oleh Pak dr Bambang Priyanto yang menjadi Wali Kota Jambi saat itu untuk menemaninya pertama sebagai Staf Ahli Wali Kota Jambi. Kemudian pindah ke Kepala Badan Masyarakat di Kota dan terakhir sebagai Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan di Kota Jambi. Kemudian di Tahun 2013 – 2018 menjadi Wakil Wali Kota Jambi mendampingi Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. Saya ikut pemilihan Wali Kota Jambi tahun 2018 ikut tetapi tidak berhasil.. Akhirnya di tahun 2020 diajak Pak Al Haris mengikuti Pilgub Jambi dan terpilih. Saya tidak mengatakan menang atau kalah tetapi terpilih. Tentunya karena saya berasal dari UIN, madrasah, maka saya harus merangkul unsur-unsur perguruan tinggi, tokoh masyarakat. Saya melaksanakan tugas pokok dan wewenang sebagai Wakil Kepala Daerah, sudah ada aturan mainnya. Sebagai wakil saya akan membantu mengawal apa yang menjadi visi misi pemerintah.
(KJJ) : Bagaimana konsep dan prinsip Anda terkait sinergitas dan kerjasama antar Gubernur dengan Wakil Gubernur?
(AS) : Sesuai tupoksi (tugas pokok dan fungsi), wakil gubernur yang di bidang pengawasan. Saya juga bersama beliau (Al Haris) sudah membicarakannya. Saya sebagai wakil boleh memberikan saran, masukan terutama masalah-masalah yang terkait sosial kemasyarakatan. Insya Allah sudah ada komitmen seperti itu. Walaupun kita harus tahu persis bahwa keputusan akhir ada di beliau (Gubernur Jambi).
(KJJ) : Masayakat mengenal Anda sebagai ulama yang sering turun bergaul dengan masyarakat. Apa tanggapan Anda?
(AS) : Memang di organisasi, seperti di Nahdatul Ulama (NU), FKUB Provinsi Jambi saya pernah menjadi wakil ketua. Aktivitas di organisasi keagamaan tersebut membuat pergaulan saya semakin banyak, bukan hanya di Kota Jambi, tetapi juga di tingkat provinsi dan nasional. Melalui aktivitas keagamaan dan FKUB tersebut, saya memiliki konsep pemikiran yang toleran, rukun dan nasionalis. Bagi saya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) NKRI adalah harga mati. Perbedaan suku bukan persoalan, persoalan agama bukan persoalan dalam konteks pembangunan msayarakat. Sehingga saya katakan siapapun di Jambi harus istilah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, dimana ranting patah di situ air disauk. Agama boleh berbeda, aqidah berbeda, ibadah berbeda tetapi untuk kehidupan sosial kita bersama.
(KJJ) : Sebagai seorang ulama yang menjadi pemimpin di Provinsi Jambi ini, apa yang akan Anda lakukan untuk meningkatkan kehidupan beragama masyarakat Provinsi Jambi?
(AS) : Program itu harus ada. Kalau sekarang kerukunan umat beragama sudah baik akan kita tingkatkan ke depannya. Di FKUB kita akan tingkatkan peran masing-masing sehingga kerukunan akan meningkat. Karena itu penting. Agama yang disahkan negara harus kita rangkul. Suku agama bukan masalah lagi. Di samping itu dalam agama Islam sendiri ada berbagai organisasi keagamaan yang harus dirangkul. Karena semua komponen sekecil apapun memiliki peran yang penting.
(KJJ) : Bagaimana Anda menempatkan peran orang lain dalam kehidupan hingga saat ini?
(AS) : Yang memiliki peran paling penting tentu saja kedua orang tua saya. Tetapi juga adalah adalah para guru. Terima kasih atas semuanya. Kewajiban kami adalah bersyukur. Dalam konteks Pilkada kami berterima kasih kepada KPU, Banwaslu, TNI, POLRi dan seluruh komponen. Kita harus katakan, Alhamdullilah berjalan sebagai mana mestinya. Terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi Jambi, Forkompinda, dan masyarakaat secara keseluruhan dengan harapan ke depan kita tetap bekerja sama, sesuai visi misi Haris-Sani merangkul semuanya. (Matra/AdeSM).
Posting Komentar