Anak-anak pun turut berbondong-bondong menyaksikan proses pemotongan hewan kurban di Masjid Nurul Huda, Paal V, Kotabaru, Kota Jambi, Selasa (20/7/2021). (Matra/Radesman Saragih) |
(Matra, Jambi) – Pandemi Covid-19 yang mengekang kehidupan sosial membuat warga masyarakat banyak yang diterpa rasa penat. Warga tidak bisa menikmati waktu rehat di tempat rekreasi karena tempat-tempat rekreasi ditutup demi pencegahan penularanCovid-19.
Di tengah situasi seperti itu, berbagai cara pun dilakukan warga masyarakat untuk mereguk seberkas rasa senang. Warga Kota Jambi misalnya mencari hiburan dengan menyaksikan pemotongan hewan kurban di halaman masjid dan lapangan terbuka.
Ibarat kata pepatah, "Tak ada rotan akar pun jadi". Itulah yang dilakukan warga Kota Jambi mencari hiburan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Tak bisa menikmati hiburan di taman rekreasi, mereka pun menyaksikan pemotongan hewan kurban untuk menyenangkan hati.
Pantauan medialintassumatera.com (Matra) di beberapa lokasi pemotongan hewan kurban di kawasan Paal V, Kotabaru, Kota Jambi, warga masyarakat, mulai anak-anak hingga orangtua antusias menyaksikan pemotongan hewan kurban. Pemotongan hewan kurban tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi mereka. Kerja keras panitia “menaklukkan” hewan sapi dan kambing yang hendak dipotong mendatangkan gelak - tawa bagi warga.
Sebagian warga, khususnya kaum remaja yang menyaksikan pemotongan hewan kurban tersebut juga berlomba mengabadikan proses pemotongan hewan kurban melalui telepon genggam (handphone) mereka serta memposting (mengirimkannya) ke media sosial.
Sumarni (45), warga perumahan Pintu Besi, Paal V, Kotabaru, Kota Jambi ketika menyaksikan pemotongan hewan kurban di Masjid Silaturahmi, Pintu Besi, Paal V, Kota Jambi, Selasa (20/7/2021) pagi mengatakan, dia dan beberapa ibu rumah tangga datang ke lokasi pemotongan hewan kurban untuk menyaksikan proses dan perjuangan petugas melakukan pemotongan sapi kurban.
“Kami senang menyaksikan pemotongan sapi kurban ini. Apalagi sapi sulit ditaklukkan petugas pemotongan hewan kurban, warga langsung bersorak. Setelah sapi selesai dipotong pun warga banyak yang bertepuk tangan. Yah, dapat hiburan gratislah di lokasi pemotongan hewan kurban ini,”katanya.
Hal senada juga diakui, Yuli (15), remaja yang tinggal di Jalan Kolonel M Kukuh, Kota Jambi. Dia dan kawan-kawan datang ke lokasi pemotongan hewan kurban di Masjid Nurul Huda, Jalan Kolonel M Kukuh, Paal V, Kota Jambi untuk menyaksikan suasana pemotongan hewan kurban.
“Kami datang menyaksikan pemotongan hewan kurban ini karena menraki juga disaksikan. Kerja gotong – royong panitia dan pengurus masjid memotong hewan kurban menjadi tontonan menarik karena mereka kadang berjuang keras menaklukkan hewan yang meronta-ronta ketika hendak dipotong,”ujarnya.
Sementara itu pantauan medialintassumatera.com di lokasi pemotongan hewan kurban di beberapa halaman mesjid, warga yang berbondong-bondong menyaksikan pemotongan hewan kurban sebagian mengabaikan prokes. Warga yang bersemangat menyaksikan pemotongan hewan kurban tidak menjaga jarak.
Patuhi Prokes
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Nurul Huda, Jalan Kolonel M Kukuh, Sucipto, SE mengatakan, warga datang menyaksikan pemotongan hewan kurban (sapi dan kambing) di halaman mesjid tersebut setelah mendengar pengumuman pemotongan hewan kurban.
Pihaknya tidak melarang warga dekat dengan lokasi pemotongan hewan kurban karena merasa maklum pentingnya hiburan bagi warga di tengah pandemi Covid-19 ini. Apalagi warga yang menyaksikan pemotongan hewan kurban tersebut juga sebagian besar anggota keluarga dari pengurus masjid dan panitia pemotongan hewan kurban.
Selain itu, katanya, kehadiran warga di lokasi pemotongan hewan kurban di halaman masjid juga memberikan semangat kepada panitia dan pengurus masjid yang bekerja keras memotong hewan kurban. Jadi nuansa kekeluargaan dan kegembiraan bisa dihadirkan pada prosesi pemotongan hewan kurban tersebut.
Dikatakan, pihak panitia dan pengurus masjid maklum terhadap banyaknya warga menyaksikan pemotongan hewan kurban tersebut. Pengurus masjid dan panitia menilai warga memang butuh hiburan murah meriah melalui pemotongan hewan kurban tersebut.
“Namun pihak pengurus masjid tetap mengimbau warga yang menyaksikan pemotongn hewan kurban tetap mematuhi prokes, khususnya memakai masker dan menjaga jarak mencegah penularan Covid-19. Setelah selesai pemotongan hewan, warga langsung pulang. Mereka baru datang kembali mengambil jatah daging kurban mulai pukul 14.00 WIB sampai sore hari,”katanya.
Sucipto mengatakan, sebanyak 45 orang pengurus masjid dan panitia pengadaan/pemotongan hewan kurban di Masjid Nurul Huda cukup bekerja keras melakukan pemotongan hewan kurban. Mereka bertugas mulai dari mendatangkan hewan kurban, membagikan kupon kepada warga, memotong sapi dan kambing kurban hingga membagi-bagi daging kurban kepada warga.
Dijelaskan, jumlah sapi yang dipotong
sebagai hewan kurban di Masjid Nurul Huda sebanyak lima ekor dan kambing lima
ekor. Warga yang mendapatkan jatah pembagian daging sapi kurban di lingkungan
mesji tersebut sekitar 281 kepala keluarga (KK). Para petugas tentunya cukup lelah menangani (mengerjakan) seluruh proses pemotongan hewan kurban dan pembagian daging kurban tersebut. Bahkan petugas pun ada yang harus mengantar daging kurban ke rumah warga yang tidak datang mengambil jatah daging kurban mereka ke mesjid
“Namun dalam suasana kekeluargaan dan gotong – royong, semua tugas pemotongan dan pembagian hewan kurban tersebut dapat dilaksanakan. Seluruh warga yang terdata sebagai penerima daging kurban pun mendapatkan jatah masing-masing antara 1 – 2 Kg/KK. Jadi tidak ada warga di lingkungan masjid yang tidak mendapatkan daging kurban,”katanya. (Matra/Radesman Saragih)
Posting Komentar