(Matra, Jambi) – Warga komunitas adat terpencil (KAT) Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba di Provinsi Jambi masih jarang terdengar mengikuti tradisi berkurban pada perayaan Idul Adha (hari raya Haji). Warga SAD jarang memotong hewan kurban dan mendapatkan daging kurban karena mereka masih banyak yang hidup nomaden atau mengembara di hutan.
Namun saat ini, sebagian warga SAD yang sudah memeluk agama Islam mulai turut mengikuti tradisi berkurban. Salah satu kelompok SAD yang sudah mengikuti tradisi berkurban di hari raya Idul Adha, yakni kelompok SAD di Desa Nyogan, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.
Kelompok SAD Desa Nyogan kini bisa mengikuti tradisi berkurban pada perayaan Idul Adha karena sebagaian besar komunitas SAD di desa tersebut sudah tinggal menetap di suatu perkampungan. Warga SAD di desa tersebut pun sangat antusias mengikuti tradisi berkurban seperti pada pemotongan hewan dan pembagian daging kurban di Dusun Nebang Parah, Desa Nyogan, Kecamatan Mestong, Muarojambi, Kamis (22/7/2021).
Warga SAD di Desa Nyogan pada pemotongan hewan kurban dan pembagian daging kurban tersebut bahkan tampak bersemangat berkat kehadiran Wakil Gubernur Jambi, Drs H Abdullah Sani, MPDi dan Bupati Muarojambi, Hj Masnah Busro.
Pelaksanaan tradisi berkurban pada perayaan Idul Adha 1442 Hijriyah (H) di kalangan SAD Desa Nyogan tersebut diprakarsai organisasi keagamaan, Da’i KAT Kabupaten Muarojambi dan Daarut Tauhiid (DT) Peduli Jambi. Jumlah hewan kurban yang dipotong pada kesempatan tersebut, yakni sapi sebanyak enam ekor dan kambing 72 ekor. Sedangkan warga SAD yang menerima daging kurban di Desa Nyogan, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi mencapai 1.150 Kepala Keluarga (KK).
Mengangkat Harkat
Wakil Gubenur Jambi, Abdullah Sani pada kesempatan tersebut mengatakan, pengembangan tradisi berkurban di kalangan SAD di Muarojambi tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan pihak terkait mengangkat harkat KAT SAD.
“Komunitas SAD yang selama ini jarang menerima daging kuirban karena mengembara di hutan, kini bisa menerima daging kurban karena mereka sudah banyakyang tinggal menetap dan memiliki usaha pertanian,”katanya.
Dijelaskan, Pemprov berupaya melakukan pelayanan publik kepada seluruh masyarakat Provinsi Jambi, tanpa terkecuali, termasuk kepada SAD yang juga merupakan bagian masyarakat Provinsi Jambi. Komunitas SDA tetap diperlakukan setara dengan semua suku lainnya yang ada di Provinsi Jambi, terutama dalam menikmati hasil pembangunan.
“Pemprov Jambi bekerja sama dengan Pemerintah Pusat, pemerintah kabupaten dan semua pemangku kepentingan terus berurusaha memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan dan kependudukan secara gratis kepada SAD kendati mereka masih banyak memiliki pola hidup nomaden (berpindah-pindah/tidak menetap),”katanya.
Abdullah Sani berharap, komunitas SAD di Jambi merespon berbagai program pemerintah sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah dan semua pemangku kepentingan terhadap SAD. SAD juga diharapkan meningkatkan kesadaran yang lebih baik lagi mengenai pentingnya kesehatan, pendidikan, pertanian/bercocok tanam yang dikelola dengan baik demi peningkatan kesejahteraan mereka, khususnya generasi muda SAD.
Menurut Adullah Sani, berkaitan dengan peringatan Idul Adha 1442 H, komunitas SAD, Da’i Komunitas KAT Kabupaten Muarojambi dan DT Peduli Jambi menggagas penyembelihan dan distribusi daging hewan kurban kepada 1.150 KK SAD di Kabupaten Muarojambi.Tentunya hal ini sangat positif dan merupakan suatu wujud perhatian dan kepedulian besar bagi SAD.
“Jadi melalui tradisi berkurban ini, semangat kepedulian sosial dan berbagi kepada warga SAD dapat ditingkatkan. Kepedulian sosialtersebut merupakan salah satu makna dan semangat yang terkandung dalam Idul Adha,”katanya.
Abdullah Sani berharap, pembagian daging kurban kepada warga SAD tersebut bisa menambah semangat mereka menjalani kehidupan sehari-hari, khususnya di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Saya berharap agar SAD lebih partisipatif dalam pembangunan karena pembangunan akan berhasil manakala masyarakat dengan kerelaan hati bersedia berpartisipasi dalam pembangunan tersebut,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar